Kebohongan yang Diulang Terus Menerus

Assalammualaikum ya ahlil steemit...

Berkesempatan di sepertiga malam ini untuk menulis sedikit tulisan di steemit, jika saya tuliskan di fb akan menjadi status yang panjang lebih baik di steemit saja. Jika saya menulis biasanya selalu diawali dengan membuat judul terlebih dahulu, bagi saya, hal ini membantu untuk tetap fokus dalam satu pembahasaan, jadi tidak melebar kemana-mana. Ada juga orang membuat judul diakhir setelah tulisan jadi, tak masalah mana enak aja yang dipakai, baiklah kita masuk kedalam pembahasaan.

Reputasi, jabatan, kekuasaan, dan harta akan menjadi sangat penting dalam merubah serta membentuk sebuah pola pikir banyak orang, bagus jika digunakan untuk hal yang bermanfaat, namun sangat keji jika digunakan untuk "membenar-benarkan" sebuah kebohongan. Sekarang hal ini disebut hoax, jangan anda kira berita bohong tidak bisa dimanipulasi menjadi sebuah hal yang dianggap fakta, semua itu bisa terjadi jika kebohongan diulang terus menerus secra masif (secara gencar).

Kita sudah terdoktrin bahwasanya kebenaran itu datang dari kuantitas, hal ini berkaitan erat dengan sistem negara kita yang menganut demokrasi. Kebenaran ditentukan seberapa banyak suara yang mendukungnya. Kitapun sering termakan dengan ini dan terseret dalam membenar-benarkan kebohongan lantaran sudah banyak orang yang membenarkan suatu perkara. Jika banyak orang yang bilang betol maka betolah dia.

Image link

Pola-pola ini sering kali digunakan oleh orang-orang yang memiliki reputasi tinggi, harta yang banyak, jabatan hebat, serta kekuasaan. Jika zaman dahulu kebohongan di isu kan melalui mulut ke mulut sekarang sudah berkembang melalui media cetak, elektronik dan media sosial internet. Sebagai contoh seorang gubernur (jabatan/kekuasaan) yang berbicara mengenai sistem pemerintahan dibandingkan dengan keplor (jabatan) yang berbicara yang mana lebih kita percayai?, tentu saja gubernur. Tapi jika gubernur (jabatan/kekuasaan) yang berbicara mengenai penyakit kolesterol dibandingkan dengan dokter umum (reputasi) yang berbicara, yang mana lebih kita percayai? Yang jelas dokter yang lebih kita percayai, walaupun dokter umum.

Tapi jabatan dan kekuasaan serta reputasi akan goyang jika berhadapan dengan harta, boleh jadi harta mampu membeli jabatan, reputasi, dan kekuasaan. Hampir disetiap negara yang menganut sistem demokrasi orang yang memiliki hartalah yang mengatur semua walau tak tampak di publik.

Permainan kebohongan akan dimainkan oleh si pemilik harta sesuai dengan kepentingan yang diinginkan. Dengan harta juga bisa mengatur informasi melalui media, para taipan, cukong, dan toke tentu akan menguasai media. Melalui media-media inilah kebohongan di sebar luaskan hingga dipercayai sebagai sebuah kebenaran. Seseorang dikenal sebagai tukang kayu yang sederhana karena disiarkan secara terus menerus secara masif, padahal kebenarannya seseorang tersebut adalah anak pengusaha mebel yang kaya, yang perusahaannya sempat merambah hutan Aceh.

Image link

Saya pikir tulisan ini sudah cukup, karena saya sudah malas mengetik. Pesan yang ingin saya sampaikan adalah, kebenaran tidak ditentukan oleh jumlah, boleh jadi itu sebuah kebohongan yang terstruktur. Cerdaslah dalam menyikapi isu yang berkembang melalui media, jangan bersikap meledak meletop dengan gegabah, tak perlu gampang jatuh cinta atau gampang membenci hanya karena orang banyak menyuarakan, bersikap realistis lebih baik daripada fanatik buta.

Wassalam....

Buruj ck