PENGANTAR TIM KURATOR EPITAF KOTA HUJAN
Peradaban manusia, seperti kekayaan budaya (kearifan lokal), dan lanskap, bahkan kenangan tentang kota Padangpanjany dapat diungkap dengan puisi. Apalagi bagi penyair yang pernah singgah di kota ini.
Kota Padangpanjang berada di ketinggian antara 650-850 meter di atas permukaan laut. Kota ini berhawa sejuk dengan suhu udara maksimum 26.1 °C dan minimum 21. 8 °C. Curah hujan di kota ini cukup tinggi dengan rata-rata 3.295 mm/tahun. Kota ini dijejer tiga gunung, yakni Gunung Marapi, Singgalang, dan Tandikek, serta satu bukit, yaitu Bukit Tui yang merupakan bagian dari Bukit Barisan.
Padangpanjang memiliki julukan Kota Serambi Makkah, Mesirvan Andalas (Egyptevan Andalas). Kota kecil nan sejuk ini dikenal sebagai kota pendidikan. Kota Padangpanjang ternyata pernah pula menjadi pusat pemerintahan kota Sumatera Barat, setelah Kota Padang dikuasai Belanda pada masa Agresi Militer I (1947).
Ada sebanyak 610 penyair dari seluruh penjuru Indonesia ditambah beberapa negara tetangga yang mengirim puisi kepada panitia dan sampai kepada kurator. Puisi-puisi mereka mengusung tema tentang Padangpanjang dengan mengelaborasikandiksi sejuk, bulan, hujan, kabut, dan gunung. Sayangnya, sebagian besar diantara mereka kurang berhasil mengelola gagasan itu menjadi puisi yang unggul,mindah dan enak dinikmati. Sementara itu, penyair-penyair yang telah terbiasa merebut, merebut, merekam, menguping segala peristiwa sejarah yang terjadi di Kota Hujan ini, lalu merenungkan gagasan puitiknya dengan baik, dapat dengan mudah menuliskannya menjadi puisi, meskipun di antara mereka ada yang belum pernah berkunjung ke Padangpanjang. Setelah membaca-baca semua puisi yang masuk, Tim Kurator akhirnya hanya dapat memilih 144 puisi yang memiliki kualitas puitik yang memadai, jauh di bawah kuota yang ditetapkan oleh panitia, yakni 200 puisi karya 200 penyair. Guna memenuhi kuota 200 penyair, Tim Kurator harus bekerja keras untuk memilih 56 penyair lagi dengan membaca-baca ulang puisi-puisi yang semula tidak terpilih karena hanya memiliki penggambaran umum saja tentang Padangpanjang.
Puisi-puisi yang lolos kurasi kemudian kami himpun dalam antologi puisi Temu Penyair Asia Tenggara bertajuk Epitaf Kota Hujan (Padangpanjang dan puisi-puisi Penyair Asia Tenggara). Secara keseluruhan antologi ini memuat 200 penyair yang lolos kurasi, dan selebihnya karya penyair Tamu dari Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Timor Leste. Penyair-penyair tamu di luar proses kurasi yang terdiri dari penyair-penyair senior dan junior.
Dengan cara penghimpunan puisi seperti di atas, maka tidak semua puisi yang termuat dalm antologi puisi ini memiliki kualitas yang mwmadai. Ada hal-hal yang harus disepakati untuk menjadikan Padangpanjang sebagai Kota Literasi, apalagi ada keinginan untuk menjadikan Padangpanjang sebagai 'rumah' bagi sastrawan dunia. Guna mewujudkan keinginan mulia tersebut Temu Penyair Asia Tenggara diadakan di Padangpanjang.
Perhelatan besar ini telah digagas sejakmtahun 2013 dari diskusi panjang antara Dr. Sulaiman Juned, M.Sn (penyair, Sutradara Teater, dan Dosen Teaer ISI Padangpanjang), dan Muhammad Subhan, S.Sos.I (Penulis dan Pegiat Literasi Kota Padangpanjang). Di tahun 2016 dimatangkan konsepnya bersama Darsyaf Hendrizal Datuk Rangkayo Bungsu, S.Pd (Almarhum) yang dimasa itu menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padangpanjang. Rencana itu kemudian dilanjutkan oleh Alvisena, ST., M.T, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padangpanjang beserta Jhoni Aldo, Amd, kepala Bidang Perpustakaan, tahun 2017, dengan terlebih dahulu membentuk Forum PegiatLiiterasi (FPL) Kota Padangpanjang, dan memasukkan dana kegiatan ini dalam DIPA Pemda Kota Padangpanjang.
Bagaimanapun wajah puisi-puisi yang terhimpun dalam buku antologi ini, semua itu telah melalui proses pembacaan Tim Kurator yang memiliki keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat sastra Padangpanjang dan khasanah sastra Indonesia, serta Asia Tenggara. Selamat berapresiasi!
Tim Kurator:
Sulaiman Juned
Iyut Fitra
Ahmadun Yosi Herfanda
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Very inspirational. We are not a product of our circumstances. Rather, we are products of our decisions.