Tarek Pukat: The Common Traditional Activity of Coastal People
"Tarek Pukat" atau dalam bahasa Inggris saya dapat menamainya sebagai Net Puller. Kegiatan ini sudah berlaku sejak lama dan dianggap sebagai rutinitas bagi sebagian orang yang tinggal di daerah pesisir. Ini juga diwariskan dari generasi ke generasi untuk melestarikan rutinitas dalam komunitas nelayan ini. Bagaimana pun juga, kegiatan tradisional ini telah diadopsi sebagai wujud bantu membantu dalam pekerjaan ini. Bantuan timbal balik bisa kita lihat sebagai cara untuk menghargai orang-orang yang membantu menarik pukat.
Throughout this activity, we can see many people took part of in pulling the trapping fishes that trapped in the net up to the shore. They earlier set the net under sea water for some time, and when they feel that the time to pull it up, people gathered and suited their position to hold the rope.
Sepanjang kegiatan ini, kita dapat melihat banyak orang mengambil bagian menyeret ikan yang terperangkap menuju pantai. Mereka sebelumnya mengatur jaring di bawah air laut untuk beberapa waktu, dan ketika mereka merasa bahwa waktu untuk menyeretnya telah, mereka berkumpul untuk memegang tali sesuai dengan posisi yang ditentukan.
Upon the command, they dragged the net rhythmically as if they were dancing while pulling this stuff. They worked on time to time until they met the fishes stuck in the net, taking a long time to get them. However, they knew that the patience would produce luck.
Setelah ada yang komandoi, mereka menyeret jaring tersebut secara berirama seolah-olah mereka sedang menari sambil menyeret jaring panjang ini. Mereka bekerja dari waktu ke waktu sampai mereka melihat ikan-ikan yang terjebak di jaring, membutuhkan waktu lama untuk mendapatkannya. Namun, mereka tahu bahwa sabar akan menghasilkan keberuntungan.
The "Tarek Pukat" has become a common activity where people can observe their move that might entertain the visitors. In afternoon time, the visitors, as well as the buyers, came to crowd this place while waiting for the fresh fishes.
Tarek Pukat telah menjadi kegiatan umum di mana orang dapat mengamati gerak mereka yang mungkin menghibur para pengunjung. Pada sore hari, para pengunjung, serta para pembeli, datang memadati tempat ini sambil menunggu ikan segar.
Well! I was not there to buy fishes but I went there to get their picture as I thought, I had to tell you about the traditional activity of coastal people in my place and who knows it can be one of the attractive activities that may attract the tourists to come and watch this activity.
Baik! Saya tidak pergi kesana untuk membeli ikan tetapi saya pergi ke sana untuk mendapatkan foto mereka karena saya rasa, saya harus memberi tahu Anda tentang aktivitas tradisional masyarakat pesisir di tempat saya dan siapa tahu itu bisa menjadi salah satu kegiatan menarik yang dapat menarik turis untuk datang dan melihat kegiatan ini.
I waited until they had done dragging, and people wondered about how much they got. Interestingly, people who help to pull up the net, they paid with fishes instead of money. They shared to the fresh fishes to the helpers and the rests were sold to the visitors. So, if you want fresh fishes, I recommend you to come here, just kill some time while waiting for their job done.
Saya menunggu sampai mereka selesai kegiatan ini, dan orang-orang penasaran tentang berapa banyak yang mereka dapatkan. Yang menarik, orang yang membantu menarik pukat, mereka membayarnya dengan ikan, bukan uang. Mereka saling berbagi dan sisanya dijual kepada para pengunjung. Jadi, jika Anda ingin ikan segar, saya sarankan Anda untuk datang ke sini, hanya menghabiskan beberapa waktu sambil menunggu pekerjaan mereka selesai.
Camera | Nikon D7000 |
---|---|
Lens | VR II AFP 18-55mm |
Tarek pukat rakan beh,
karoh eungkot jeunara- eunkot jeunara :D
Fokus yang begitu sempurna mr. @abduhawab
Daerah saya masih banyak melakukan aktifitas ini. Termasuk teman saya sendiri punya bot sendiri dan pukat sendiri.. hasilnya bagi 50:50 sama yg bantu narik.. hehehe
Kegiatan yang hampir langka kita temui akhir akhir ini
Jujur saja, dulu pas SD, Tarek Pukat adalah keseruan lain yang hanya bisa dirasakan pas hari libur sekolah di bibir Selat Malaka.. Pagi minggu misalnya.. Terima kasih sudah membopong saya ke masa lalu Bang @abduhawab 😂😂
Filosofi tarik pukat, banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dari kegiatan ini, selain sebagai event menciptakan keakraban, tarik pukat juga, bisa melatih kesabaran kita juga, seperti yang bang @abduhawab sebutkan, saya paling senang menyaksikan tradisi tarik pukat ini, apalagi bila dikemas dalam bentuk foto punyanya bang @abduhawab ini, karena pngambilan gambarnya tepat sasaran, selaras dengan susunan tulisan bang @abduhawab yang bijak.
Bagi yang tak kuat pinggang, mohon bersabar hehehe
Gak pinggang saja lek.. kaki juga harus kuat.. terutama betis pas nahan wkwkwk
Hal lain yang menarik dari tarek pukat adalah ketika hasil tangkapan sudah sampai di darat. Banyak orang yang akan menghampiri yang entah dari mana asalnya.. 😂😂
pengaplikasian teknik "rules of third" yang sempurna.
Hasil foto yang menarik bang, tarik pukat tidak selalu menghasilkan, terkadang setelah dua jam menarik dan bermandikan keringat di terik matahari tidak ada hasilnya. Tapi mereka tetap melakoninya dengan sabar dan berharap pada keberuntungan. Salam hangat.
hooo ten tara.. nyo baro di tamong lam filosofi kerja tim, ken jak keumawe..hehe