Sejarah Cryptocurrency : Lika-Liku Aset Crypto

Tulisan ini dari Website Zipmex.
Mari Kita Lihat...

Kurang lebih satu dekade lalu, tahun 2008 silam, dunia dihantam krisis global. Bermula di Amerika dan menjalar hingga ke berbagai negara di belahan dunia. Krisis finansial itu disebut-sebut ekonom sebagai krisis terbesar selama 80 tahun dan dijuluki sebagai ‘Mother of All Crisis’.
Kebangkrutan membayangi banyak perusahaan. Bursa saham runtuh. Lehman Brothers, perusahaan investasi keuangan terbesar keempat di Amerika Serikat pun tak luput. Setelah beroperasi selama lebih dari seabad, Lehman Brothers mesti menyerah pada keadaan dan dinyatakan bangkrut.
Rumah-rumah disita, para pekerja dirumahkan. Laman BBC melaporkan selama dua tahun, sejak Januari 2008 hingga Februari 2010, sebanyak 7,3 juta pekerjaan hilang. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di Amerika Serikat meningkat hingga ke level 10 persen.
Di tengah kondisi gonjang-ganjing dunia keuangan Amerika Serikat, sebuah surel berantai dikirimkan. Penerimanya adalah mailing list di komunitas pencinta kriptografi digital. Email itu dikirimkan oleh seorang tak dikenal yang menamakan dirinya sebagai Satoshi Nakamoto.
Nathaniel Popper dalam bukunya yang berjudul “Digital Gold: Bitcoin and The Inside Story of Misfits and Millionaires Trying to Reinvent Money” menuliskan bahwa email itu tak sepenuhnya ditanggapi. Kebanyakan pengguna milis tidak memberi respon. Hingga akhirnya salah seorang di antaranya, Hal Finney menjawab surel Nakamoto.
Di dalam surelnya, Nakamoto mengatakan bahwa ia tengah mengerjakan sebuah proyek berupa sistem uang elektronik baru dengan konsep peer-to-peer yang terdesentralisasi. Finney di tengah rasa skeptis meminta Nakamoto untuk mengirimkan contoh awal dari sistem yang ia sebutkan dalam email. Tak perlu menunggu lama, pada 18 Agustus 2018, Nakamoto membeli situs bitcoin.org.
Ia mengirimkan link situs tersebut dengan software pendukung dan 10 koin pertama pada Finney untuk diuji coba. Finney yang tertarik pada proyek tersebut memutuskan untuk bekerja sama. Finney mengidentifikasi bugs yang ada di dalam sistem dan kemudian memandu Nakamoto untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.
Masih di tahun dan bulan yang sama, tepatnya pada 31 Oktober 2008, Nakamoto mengunggah sebuah white paper yang berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”. White paper itu berisi ide, visi, dan misi jaringan blockchain yang bernama Bitcoin. Nakamoto menuliskan bahwa sudah saatnya ada sistem pembayaran yang berbasis bukti kriptografi bukan kepercayaan.
Bitcoin sebagai mata uang elektronik yang berbasis jaringan blockchain memberikan ruang bagi pembayaran digital yang bebas biaya tambahan. Jaringan ini akan memungkinkan dua pihak melakukan transaksi secara langsung tanpa pihak ketiga. Transaksi akan ditangani secara langsung oleh sistem komputasi dan dikonfirmasi menggunakan mekanisme escrow.
Mekanisme escrow adalah mekanisme yang baru akan menyatakan sebuah transaksi berhasil ketika uang yang dikirimkan oleh pembeli telah diterima penjual. Mekanisme tersebut praktis akan melindungi penjual dari pembeli dan sebaliknya.
Finney dan Nakamoto bekerja sama mewujudkan ide itu. Kesamaan pemikiran untuk menciptakan mata uang yang berdasarkan proof of work membuat Finney dan Nakamoto menjalin kolaborasi yang mantap. Hingga pada 3 Januari 2009, blok pertama ditambang.
Jaringan yang dikenal sebagai Blok 0 itu menghasilkan 50 Bitcoin. Nakamoto menamainya sebagai Blok Genesis. Di dalam blok pertama itu terdapat pernyataan “The Times 03/Jan/2009 Chancellor on Brink of Second Bailout for Banks”. Kalimat ini merupakan salah satu judul utama di koran The Times yang merujuk pada langkah yang diambil Menteri Keuangan untuk mengatasi krisis keuangan di AS.
Hanya berselang beberapa hari, perangkat lunak Bitcoin dirilis di milis kriptografi. Masa itu, software Bitcoin 0.1 hanya dapat digunakan oleh Windows. Setelah software meluncur, penambangan di Blok 1 pun dimulai. Lalu seiring berjalannya waktu, Nakamoto meluncurkan software Bitcoin 0.2 pada Desember 2009 yang dapat digunakan untuk perangkat Linux.
Kehadiran software itu bertepatan pula dengan mulai tersedianya multi core processors untuk mining di pasaran. Sejak saat itu, komunitas mining dan blockchain mulai tumbuh subur dan menjamur.
Dari : https://zipmex.co.id/learn/sejarah-cryptocurrency-lika-liku-aset-kripto/