Mengenal Pengiriman Port To Port Service Container
Port to port service container adalah layanan pengiriman yang berfokus pada perjalanan barang antar pelabuhan. Sistem ini tidak mencakup pengambilan barang dari gudang pengirim maupun pengantaran langsung ke gudang penerima. Dengan kata lain, pengirim bertanggung jawab membawa muatan ke pelabuhan asal, lalu penerima menjemput di pelabuhan tujuan. Konsep ini lebih sederhana karena hanya menitikberatkan proses perjalanan laut. Banyak perusahaan logistik menawarkan layanan ini untuk mempermudah distribusi barang dalam jumlah besar, terutama pada jalur perdagangan antar pulau yang memiliki aktivitas tinggi.
Alur Pengiriman Port To Port Service Container
Sebelum memahami kelebihannya, mari bahas lebih dulu bagaimana alur dari layanan port to port. Proses ini melalui beberapa tahapan penting yang dilakukan secara berurutan. Berikut di antaranya:
Pengirim Membawa Barang ke Pelabuhan Asal
Tahap pertama adalah pengirim wajib membawa barang menuju pelabuhan asal. Umumnya, pengirim menyewa truk untuk mengangkut barang ke lokasi pelabuhan. Barang yang tiba kemudian masuk ke dalam area penumpukan container. Proses ini membutuhkan ketepatan waktu agar barang bisa masuk jadwal pelayaran. Jika barang datang terlambat, maka pengiriman bisa tertunda. Oleh sebab itu, pengirim harus menyiapkan transportasi darat yang sesuai.
Proses Stuffing Container
Setelah barang tiba di pelabuhan asal, proses stuffing container dilakukan oleh tim operasional. Stuffing berarti mengisi container dengan barang sesuai dokumen pengiriman. Pihak pengirim biasanya hadir untuk memastikan barang dimuat dengan benar. Petugas pelabuhan juga mengecek kelengkapan dokumen agar proses tidak mengalami hambatan. Tahap stuffing penting karena berpengaruh pada keamanan barang selama perjalanan laut. Apabila barang tertata rapi, risiko kerusakan dapat diminimalisir dengan baik.
Perjalanan Laut ke Pelabuhan Tujuan
Setelah container terisi penuh, kapal laut akan berangkat membawa muatan menuju pelabuhan tujuan. Perjalanan laut ini dapat memakan waktu beberapa hari tergantung jarak pelabuhan. Container yang digunakan memiliki sistem pengamanan berlapis agar barang tetap aman selama perjalanan. Seluruh proses pengawasan dilakukan secara ketat sesuai standar internasional. Hal ini memastikan pengiriman berjalan lancar meskipun menghadapi kondisi cuaca yang berubah di tengah perjalanan laut.
Proses Stripping Container
Sesampainya di pelabuhan tujuan, dilakukan proses stripping container. Stripping adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam container. Tahap ini diawasi oleh petugas agar tidak terjadi kerusakan atau kehilangan barang. Penerima juga harus memastikan semua barang sesuai dengan dokumen pengiriman. Proses stripping memerlukan ketelitian tinggi karena barang biasanya langsung diserahkan kepada penerima setelah keluar dari container.
Penerima Mengambil Barang Langsung dari Pelabuhan
Tahap terakhir yaitu penerima mengambil barang langsung dari pelabuhan tujuan. Penerima wajib membawa dokumen yang dibutuhkan untuk bisa mengeluarkan barang. Setelah dokumen diverifikasi, barang dapat diangkut keluar menggunakan truk atau moda transportasi lain. Tanggung jawab perusahaan ekspedisi selesai ketika barang diserahkan di pelabuhan. Selanjutnya, penerima memiliki kebebasan untuk mengatur distribusi barang menuju gudang atau lokasi usaha masing-masing.
Kelebihan Layanan Port To Port Service Container
Selain alur yang jelas, port to port service container juga memiliki sejumlah keunggulan bagi pengirim maupun penerima, berikut di antaranya:
Biaya Lebih Hemat Dibanding Door To Door
Keunggulan utama layanan ini adalah biaya pengiriman yang lebih hemat. Karena layanan hanya mencakup perjalanan laut, maka biaya operasional lebih rendah dibanding door to door. Pengirim dan penerima bisa memilih jasa truk sendiri sesuai anggaran. Dengan begitu, kontrol biaya lebih fleksibel. Layanan ini cocok digunakan bagi pengusaha yang ingin menekan ongkos distribusi barang.
Lebih Cepat Untuk Pengiriman Antar Pulau Besar
Layanan port to port service container juga lebih cepat untuk pengiriman antar pulau besar. Hal ini karena jalur pelayaran antar pelabuhan utama memiliki jadwal kapal rutin. Barang dapat dikirim lebih cepat tanpa harus menunggu lama. Dengan proses yang terstandarisasi, pengiriman container juga lebih terjamin waktunya. Bagi bisnis yang membutuhkan pengiriman tepat waktu, layanan ini menjadi pilihan yang menguntungkan.
Cocok Untuk Pengiriman Skala Besar
Sistem container memungkinkan pengiriman barang dalam jumlah besar sekaligus. Kapasitas container standar 20 feet atau 40 feet dapat menampung berbagai jenis muatan. Dengan kapasitas ini, pengirim bisa mengirim barang dalam volume tinggi lebih efisien. Hal tersebut membuat port to port cocok bagi perusahaan distribusi, industri manufaktur, maupun eksportir. Semakin banyak barang yang dikirim, semakin besar pula penghematan biaya logistik.
Fleksibilitas Pemilihan Armada Truk di Tujuan
Keunggulan lain adalah penerima memiliki fleksibilitas dalam memilih armada truk di pelabuhan tujuan. Penerima bisa menyesuaikan jenis kendaraan sesuai kebutuhan dan kapasitas muatan. Fleksibilitas ini membantu mengatur biaya distribusi darat sesuai anggaran yang tersedia. Banyak penerima memilih layanan ini karena dapat mengontrol proses logistik setelah barang tiba di pelabuhan.
Kekurangan Layanan Port To Port Service Container
Pengirim Dan Penerima Harus Mengurus Transportasi Ke Pelabuhan
Kekurangan utama layanan ini adalah pengirim dan penerima wajib mengurus transportasi ke pelabuhan. Tidak semua pihak memiliki armada sendiri untuk distribusi darat. Akibatnya, harus ada biaya tambahan untuk menyewa truk. Bagi pengusaha kecil, hal ini bisa menjadi ### kendala yang cukup merepotkan.
Tidak Praktis Untuk Pengiriman Retail Skala Kecil
Port to port kurang cocok untuk pengiriman retail skala kecil. Hal ini karena kapasitas container cukup besar sehingga tidak efisien jika hanya diisi sedikit barang. Pengiriman skala kecil lebih baik menggunakan layanan lain yang menyesuaikan volume muatan. Dengan begitu, biaya lebih sebanding dengan jumlah barang yang dikirim.
Tambahan Biaya Handling
Setiap pelabuhan biasanya memiliki aturan handling yang berbeda. Pengirim maupun penerima perlu membayar biaya tambahan untuk penanganan barang. Biaya ini termasuk bongkar muat, penyimpanan sementara, hingga administrasi. Jika tidak diperhitungkan sejak awal, biaya total bisa lebih tinggi dari perkiraan.
Membutuhkan Dokumen Lengkap untuk Proses Bongkar Muat
Kekurangan lainnya adalah kebutuhan dokumen yang lengkap agar proses bongkar muat berjalan lancar. Dokumen seperti surat jalan, packing list, dan dokumen kepabeanan wajib tersedia. Tanpa dokumen yang sesuai, barang bisa tertahan di pelabuhan. Oleh karena itu, pengirim dan penerima perlu menyiapkan kelengkapan administrasi sejak awal agar tidak terjadi keterlambatan.
Memilih layanan port to port service container harus disesuaikan dengan kebutuhan pengiriman. Jika barang yang dikirim berjumlah banyak, layanan ini lebih efisien. Namun, jika pengiriman dalam skala kecil, layanan lain bisa menjadi opsi yang lebih praktis. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha maupun individu untuk memilih jasa pengiriman container yang profesional agar proses berjalan lancar. Dengan layanan ekspedisi terpercaya, pengiriman dapat lebih aman, tepat waktu, dan sesuai anggaran.