DEMOKRASI CINTA (KETULUSAN CINTA)
Pertama mari kita panjatkan rasa syukur kepada Allah Swt. Yang telah memberi kesehatan kepada kita semua, tak terkecuali kepada saya hingga dapat menulis sebuah ungkapan kata-kata yang tersusun rapi ini, dan juga shalawat serta salam kita berikan kepada sang pejuang padang pasir yang sangat romantis kepada wanitanya, yakni Rasullullah SAW..
Izinkan saya untuk menjelaskan sedikit tentang tulisan saya ini, tulisan ini saya tulis pertama hanya sebagai untuk menghilangkan rasa suntuk dan hanya memainkan kata-kata sahaja, tetapi ketika saya lihat banyak respon positif, dan mendengar saran dari sahabat, akhirnya saya lanjutkan hingga menjadi sebuah tulisan seperti ini..
Cinta, terkadang orang-orang banyak mengekspresikannya dengan ungkapan perasaan kasih sayang, tapi apakah ungkapan tersebut benar adanya sebuah titik ketulusan atau hanya ungkapan sahaja, kita juga perlu tahu, banyak orang salah dalam mengartikan apa itu cinta, mereka hanya menganggap cinta itu hanya sebatas ungkapan kasih sayang terhadap yang dicintainya tanpa melihat bahwa ada yang lebih dari apa yang mereka cintai itu, adakah terpikirkan kepada siapa cinta tulus itu diberikan, adakah kita merenunginya, adakah kita mengingatnya, adakah kita berinteraksi dengannya tiap waktu, apakah ada ketulusan dalam ungkapan dan perbuatan tersebut.
Cinta itu apabila dipahami dengan pemahaman ungkapan dan pikiran logika yang sangat mendalam maka akan tersirat sebuah makna dari arti cinta yang sebenarnya dan rasa cinta yang abadi, jauh dibandingkan dengan ungkapan cinta dusta dari seorang makhluk, rasa cinta kepada sang pencipta alam, pencipta dan pemilik hati ini, yakni Allah Swt. Cinta tidak semata-mata hanya dengan ungkapan perasaan, tetapi adanya ketulusan, tidak hanya sebatas kasih sayang, tapi juga saling perhatian, tidak hanya kepada sang bidadari surga, tetapi juga kepada sang pemilik surga, alangkah tidak baik bagi yang mencintai seorang makhluk tetapi tidak mencintai sang pemilik hatinya, yakni Allah Swt. Sama seperti mengharapkan sebuah jembatan di gurun pasir yang sangat luas, pengharapan yang sangat sia-sia. Mungkin orang beranggapan bahwa setiap makhluk sudah diciptakan berpasang-pasangan. Memang benar, namun bukan berarti kita harus mencintai dengan lebih dari apapun, masih ada yang harus diprioritaskan, coba untuk direnungkan apa ungkapan cinta itu hanya sebuah kalimat yang tidak ada maknanya, tentu.. karena Allah Swt lah yang menjadi titik pusat cintai itu menetap, karena dengan mencintai Allah, yakinlah segala bentuk cinta didunia akan datang menghampiri seorang hambanya dan cinta itu terdapat sebuah ketulusan yang sempurna. Cinta terhadap makhluk memang benar adanya, tetapi cinta terhadap sang pencipta cinta itu merupakan awal dari sebuah pemahaman arti cinta yang sebenarnya. Dan, ketika rasa cinta selalu ada Allah didalam setiap hubungannya dengan sesosok bidadari surganya, disitulah akan ada ketulusan yang melebihi sang pujangga.
Selamat bertemu di Steemit @rahmatdii! Senang anda kumpul.. telah kami upvote ya.. ;]