Kita yang berbeda
Long distance relationship (LDR) yang paling nyata bukanlah mereka yang menjalin hubungan beda kota atau negara, tapi justru yang beda rumah ibadah meski tinggal sekampung.
Halo Steemian....
Di dalam kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit cerita tentang kisah dan pengalaman yang saya alami..
Namanya Wan Marjen A. Harefa ( sering di panggil dengan sebutan marjen ) seseorang yang menganut agama Kristen . Anak nomer 2 yang terlahir dari suku Nias. Dia terlahir sejak kecil dari lingkungan keluarga Kristen. Ibu dan ayahnya selalu mengajarkan ajaran Tuhan Yesus kepadanya..
Keluarganya mendidiknya sangatlah keras terhadapnya, Ayahnya yang selalu memarahinya dan memukulinya hingga dia tak tahan untuk tetap tinggal di rumah.
Dia memilih hidup sendiri dan merantau ke bogor setelah lulus dari bangku SMK. dia memutuskan keluar dari rumah dan pindah ke luar kota bahkan pulau. Suatu Kota yang identik dengan keberadaan agama Islam yang kuat di dalamnya.
Di saat itu, dia bertemu dengan aku. seorang wanita, keturunan Jawa sunda penganut Agama Islam. namaku Tika Rahayu Fadilla :) aku anak nomer 1 dari 2 bersaudara, orang tuaku selalu mendidik ku sesuai ajaran Agama. Tidak heran jika pengetahuan nya tentang Agama sangatlah kuat. saat pertama kali kita bertemu saat itu aku duduk di bangku kuliah semester 2 di salah satu kampus di bogor.
Kami berdua merajut kisah cinta bersama. Berbagi cerita, pengalaman, dan kisah kehidupan. Suka, duka, canda, dan tawa kami selalu bersama.Kami saling pengertian, toleransi antar agama, dan saling menerima apa adanya. Kita selalu bahas masa depan, kita sempat bermimpi ketika kita sudah berkeluarga nanti. Kisah Cinta kami sangat lah indah :)
Di situlah awal mula kesalahan terbesar dalam hidup ku. Tanpa berpikir panjang dan hanya menuruti perasaan cinta yang semu, saya menjalin kasih dengannya. Bagi orang awam, tidak seharusnya aku bermain api dengan menjalin hubungan dengan pria yang jelas-jelas memiliki perbedaan keyakinan dengan ku, selain itu juga perbedaan suku.
Di tengah perjalanan cintaku, aku sempat berpikir. Cinta Beda Agama Kemana Ujungnya ??? Tetapi dia selalu meyakinkan aku kalau kita ada perjuangan pasti ada jalan. Karena dia yakin Mukjizat Tuhan itu nyata.. aku sempat yakin dan percaya dengan omongannya.. Tetapi aku menyerah saat aku tidak mendapatkan restu dari orang tuaku.. Dia berusaha terus meyakinkan ku. "Tuhan itu hanya satu, kepercayaan kita yang berbeda.." Tetapi aku tetap menyerah, karena aku tidak ingin hubunganku renggang dengan orang tuaku dan juga aku tidak ingin menyakiti perasaan orang-orang yang dekat di antara kita..
Semakin Kita Sering Bersama semakin besar perasaan Kita
Semakin Kita Sering Bersama semakin besar cobaan yang akan kita dapat.
aku tidak ingin hubungan yang di jalin secara serius, tetapi hasilnya 0 karena Tidak Akan Pernah Ada Restu dari orang tuaku.. Dan akhirnya kisah kita berakhir di tengah jalan. Memang sangat lah singkat kisah cinta kita,, tetapi akan menjadi suatu pengalaman dan kenangan yang sangat berarti.. Kita tidak ingin di balik kebahagiaan kami ada orang yang tersakiti..Kita berpisah secara baik.. :) Kita saling berjanji, akan selalu menjaga komunikasi, hubungan baik dan silaturahmi. Kita akan selalu saling mendukung demi kebaikan bersama. Kita saling merelakan kalau di antara kita mempunyai pacar lagi. ( walaupun itu Sakit ) tetapi kita juga berkomitmen ( Tidak ada kata putus juga tidak ada kata pacaran di antara kita ) Karena kita berjanji akan selalu terus menjaga rasa sayang ini untuk abadi selamanya, walaupun kita tidak bersama.. :)
Setelah kita memutuskan untuk tidak bersama,Duniaku seakan berputar dan berbalik 180 derajat. Tetapi aku yakin ini bentuk rasa kasih sayang Allah kepadaku. Allah tidak ingin aku tersesat lebih jauh lagi. Selama ini aku sudah melupakan-Nya. Tidak beribadah kepada-Nya, karena terlalu terbuai dengan asmara yang semu dan tanpa pernah aku menyadari bahwa Allah lah pemilik skenario yang sebenarnya dalam kehidupan ini.
Pada waktunya Allah memisahkan aku dengan seseorang yang ternyata tidak baik untukku. Sungguh sangat sulit untuk menerima dan memahami bentuk kasih sayang Allah yang seperti itu. Tetapi begitulah hidup ini, terkadang apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah. Saya pun mulai memperbaiki diri sejak saat itu.
Aku percaya dan yakin, selepas kesabaran dan kesakitan yang aku alami, seseorang telah dengan manisnya menanti ku. Mungkin belum hari ini, tapi bisa jadi segera. Semoga..
Aku sedih, saat aku membuka Al-Qur'an, teringat kamu membuka Al-kitab.
Saat aku berjalan menuju masjid, tujuanmu adalah gereja.
Saat aku menggenggam tasbih, kamu menggenggam kalung bersalib.
Saat aku melantunkan shalawat, kamu justru menyanyikan kejian.
Aku sedih.. Saat kita harus berjarak hanya karena perbedaan agama,
Aku sedih.. Saat kita berjarak walau pada kenyataannya kita dekat.
Aku sedih.. Saat semua menggunjing perbedaan kita.
Mengapa? Mengapa Tuhan menyatukan kita bila sebenarnya hanya untuk dipisahkan?
Orang lain menatap kita seolah-olah ingin berkata.. Kita telah salah menjalani hubungan yang lebih dari teman, tapi aku juga tahu, kalau berpacaran agama islam tidak ada anjurannya, dan aku juga cukup paham bahwa aku tidak bisa menikahi pria yang beda keyakinan, lantas.. Apa salahnya kami bersama untuk sementara ini? Kadang aku benci orang2 yang memandang hubungan kami dengan sebelah mata
Aku tidak ingin keluar dari agama megahku, aku tak ingin mengambil keputusan yang tak seharusnya kuambil..
Aku tak bisa mengorbankan akhiratku demi duniaku..
Aku tak bisa mengingkari syahadatku
Aku tak bisa jauh dari tempat sujudku dan menghadap ciptaku tanpa mukenah :(
Aku tidak terbiasa dengan semuanya..
Meski itu ketahuilah, kamu adalah yang terindah dari semua yang terindah.. Dan kamu akan tetap yang terindah diantara yang terindah...
Tuhanmu menciptakan engkau terlalu indah
Sekarang kalau aku jatuh cinta, Dia marah? Bisa tanyakan Tuhanmu, bolehkah aku yang bukan umatnya, mencintai hambanya?
Demikianlah cerita tentang kisah dan pengalaman hidup yang saya alami..
Selamat malam, semoga bermanfaat dan menginspirasi!
True story yang menginspirasi. :) semoga penantiannya sesuai yang diharapkan.
Aamiin, makasih bang yon 😊
Sama-sama @tikafadilla 😁
Congratulations @tikafadilla! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP