Antara syirik bersama hindunesia atau kembali kepada fitrah atjeh darussalam
Di antara yang tidak boleh dipikirkan cuma zat Allah, karna zat Allah tidak bersusun dan tak ada yg sama dgn zat-Nya.
Salah satu bukti adalah bumi datar walaupun ka'bahnya di pinggir bumi dan kita di pinggir bumi yang lain tetap saja bisa kita hadap dan kalau kita belakangi tidak berhadapan lagi dengan ka'bah.
Bila kita mengandai andai seperti bola " belakang bisa, depan bisa, hingga dalam proses menembus bumi. bisa bisa ada aliran membelakangi kiblat seperti halnnya yang terjadi dari kalangan GE
Pada tahun 1920-an televisi sudah dijual umum, padahal satelite belum ada.
Pada hari jumat 17 agustus 1945 proklamasi hindunesia disoting dan disiarkan di televisi/radio, padahal satelite pertama (sputnik 1 dan 2 milik rusia) baru ada tahun 1957 dan satelit ketiga (Explorer 1 (Alpha 1 1958) milik amirika) 31 januari 1958.
Sementara satelite palapa baru ada 1976. peluncuran satelite satelit tersebut semua disiarkan di Televisi teleisi diseluruh dunia
Adapun saat itu yang sudah mempunyai televisi saat satelite baru mau diluncurkan, berarti tidak memakai satelite untuk bisa melihat siaran televisi pada saat sebelum itu. karna satelite masih di bumi di ujung roket.
Padahal telepon/radio/tv sudah beroprasi dan digunakan bahkan pada proses peluncuran, tapi kenapa kita diajarkan tanpa satelite tv/hp/telepon/radio/dll tidak bisa tayang.
Di sinilah sebagai fakta mereka membohongi kita. sebagai dasar pemhobong dan supaya setiap negara negara di belahan bumi membeli satelite dari mereka dgn harga 2-6 triliun, padahal satelite seperti wifi, cuma wifi operatornya diberikan pada orang biasa seperti pemilik warkop atau instansi yg membeli wifi, sedangkan satelite operatornya negara (orang yg ditunjuk oleh negara) atau instansi yg lebih besar seperti pt telkom dll
Disinilah sebagai bukti zaman di mana kita di paksakan untuk di kontrol oleh mereka agar kita terlena dengan waktu dan kitapun di paksakan untuk terlena sampai fitnahpun mudah mereka siarkan agar kita ummat muslim bisa di pecah belahkan oleh mereka kafirin.
Terlepas dari segala kepentingan baik itu bermamfaat atau tidak semua terpulang pada kita dengan kondisi tehnologi hari ini ?
Apakah kita terpengaruh mereka atau kita akan berusaha mempengatuhi mereka hingga kita bisa membawa mereka untuk menyadari bahwa hindunesia punya kita bukan kita bagian dari hidunesia
Mungkin hal ini di anggap aneh, bila di bicarakan pada khalayak. Namun semua yang di anggap anek untuk menjadi nyata semua butuh pembuktian.
Baiklah saya akan berusaha untuk membuktikan bahwa hindunesia sebenarnya saat ini sudah tiada dan jauh hari sebelumnya terlebih dahulu sudah tiada dan kita saja tampa sadar telah tertipu dan di bodohi oleh mereka dan di tambah dengan mereka para perpanjangan tangan penjajah yang menutupi semua untuk demi kepentingan mereka perpanjangan tangan penjajah tersebut.
Kita masih ingat bagaimana mereka para penguasa laknatullah menjual provit pada negara negara luar dan hasilnya di geranyangi oleh infestor luar lalu sebahagian kecil di nikmati oleh penguasa penguasa laknatullah sebagai ujut hak mereka sebagai agen
Nah hari ini kita melihat lagi bukti nyata bagaimana masa jokowi, sby, mega wati, gusdur, habibi, soeharto dan soekarna. Menjual negeri ini pada investor luar dan apa yang di terima bangsa ini.
Hanya segelintir dari sekian besar setelah di curi oleh mereka para perpanjangan tangan penjajah ( pemerintah laknatullah / penguasa )
Anehnya lagi bagaimana hindunesia bisa menjual berulang kali negeri ini kepada bangsa luar yang padahal jika di audit semua sudah di jual oleh presiden pertama hindunesia kepada Atjeh hindunesia ini.
Mungkin semua minta di buktikan kapan hindunesia di jual untuk Atjeh. Baiklah saya akan membuktikan namun sebelumnya saya ingin memberi perbandingan sebelum semuanya menjadi fakta.
Kita bisa melihat bagaimana prifot, exson mobil, pt aron dll semua di miliki oleh perusahaan asing dan mereka mengerok keuntungan. Bermakna setiap pemberi modal nisa meraih keuntungan dll
Sekarang kita mulai pembuktian dengan Atjeh
- Modal bangsa Atjeh dalam bentuk dana obligasi pembelian pesawat terbang
Pertanyaannya kapan mereka memberi keuntungan tersebut untuk Atjeh ? Dan bagaimana mereka membayar modal bangsa Atjeh ?
Lalu bila di hitung hari ini Hindunesia punya siapa ?
- Biaya pemindahan ibukota dari yogyakarta ke Jakatra
Pertanyaannya kapan.mereka mengembalikan modal tersebut dan kapan mereka memberi keuntungan tersebut untuk Atjeh jika semua hal tersebut telah mereka jual atau di anggap sahamnya bangsa Atjeh ?
Bagaimana mereka bisa membantai bangsa Atjeh dengan alasan supersif, sara , gpk, teroris dll yang padahal mereka yang telah menjual. setelahnya tidak rela setelah menjual negerinya atau setelah menggunakan modal / saham bangsa Atjeh lalu mereka tidak mau mengembalikan dan memberi keuntungan dari hak pemilik saham.
Anehnya hak yang sehatusnya milik Atjeh sekarang malah menjadi milik cina, amirika , eropa dll
Kalau sejauh ini apakah bangsa Atjeh Darussalam di anggap teroris dll atau hindunesia yang di mulai dari soekarno hingga jokowi yang teroris ( teror islam )
Bersambung......
upvote dan coment!