History : Garuda Indonesia a Donations From People Of Aceh (Bilingual)
Pt. Garuda Indonesia (Persero) tbk, is the first and largest airline owned by the Indonesian government. The history of the establishment of Pt.Garuda Indonesia began when the first Indonesian President Ir.Soekarno appealed for help from the people of Aceh to buy the plane to facilitate the jala system of government at that time.
After the president met with Tgk.H.Daud Bere'euh the number one man in Aceh at that time, then Abu Daud conveyed the intention of the heart of the President of Indonesia to the people of Aceh, set aside his wealth to buy Dakota Dc 3 aircraft, in order to continue the Indonesian independence revolution of 1948 .
In response to President Soekarno's request, the 'ulama and umara aceh began to instruct the aceh people to set aside their wealth, and thanks to the directives of the' ulama and umara of Aceh, 130,000 Strait Dollars and 20 kg of gold were collected, which were then used to purchase Dakota (DC3) which is named Seulawah which means gold mountain in Aceh language.
One of the living historical witnesses up until now is "Nyak Sandang". at that time he was 23 years old when Abu Daud Beure'euh convey information that President Sukarnoe asked the people of Aceh to set aside his wealth in order to buy the plane for the Republic of Indonesia.
Nyak Sandang narrated, in June 1948 after Abu Daud Beure'euh conveyed the request of President Soekarno who also participated in the instruction by the Acehnese ulema.
The people of Aceh were immediately moved to sell their property, some were selling land, houses, some were selling livestock.
Nyak Sandang said, his parents sold a patch of gardens in which there are 40 palm fronds worth 100 silver. The money from the sale of the garden worth 100 silver, all donated for donations to buy aircraft.
Until now, Nyak Sandang still keeps a neat sign of receipt of money from him to the Indonesian government, which contains information that the donation is in the form of Indonesian government debt to the people of Aceh. But until now the government of Indonesia has not paid its debt to the people of Aceh.
So great the sacrifice of the Acehnese community to the Indonesian government, not to mention the National Monument which is now a Landmark Indonesia which is a contribution to the mass of Aceh.
This paper is made solely as a reminder for me personally, as well as knowledge for us rakyuat Indonesia as a whole.
If you want to read the full story of From Nyak Sandang, please open the following link:
http://www.pikiranmerdeka.co/nyak-sandang-keluarga-pemodal-awal-garuda-indonesia-yang-masih-hidup/
Sejarah : Garuda Indonesia Sumbangan Dari Masyarakat Aceh
Pt. Garuda Indonesia (Persero) tbk, merupakan maskapai penerbangan pertama dan terbesar yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sejarah berdirinya Pt.Garuda Indonesia bermula ketika Presiden Indonesia yang pertama yaitu Ir.Soekarno memohon bantuan dari masyarakat Aceh untuk membeli pesawat agar mempermudah jalanya sistem pemerintahan kala itu.
Setelah presiden bertemu dengan Tgk.H.Daud Bere'euh orang nomor satu di Aceh kala itu, maka Abu Daud menyampaikan maksud hati dari Presiden Indonesia agar masyarakat Aceh, menyisihkan hartanya untuk membelikan pesawat Dakota Dc 3, dalam rangka melanjutkan revolusi kemerdekaan Indonesia tahun 1948.
Menyingkapi permintaan prsiden soekarno, para ulama dan umara aceh mulai mengintruksikan kepada masyarakat aceh untuk menyisihkan hartanya, dan berkat arahan para ulama dan umara Aceh, terkumpulah uang sebanyak 130.000 Strait Dollar dan 20 kg emas, yang kemudian digunakan untuk membeli Pesawat terbang Dakota (DC3 ) yang diberi nama "Seulawah" yang artinya gunung emas dalam bahasa Aceh.
sumber :http://gloopic.net/article/penerbangan/mengenang-seulawah-dakota-dc3-ri001-pesawat-angkut-pertama-di-era-kemerdekaan-republik-indonesia
Salah seorang saksi sejarah yang masih hidup sampai dengan sekarang adalah "Nyak Sandang". pada saat itu beliau berumur 23 tahun tatkala Abu Daud Beure'euh menyampaikan informasi bahwa presiden Soekarnoe meminta masyarakat Aceh untuk menyisihkan hartanya agar dapat membeli pesawat untuk Republik Indoneisia.
Nyak Sandang mengisahkan, pada bulan juni 1948 setelah Abu Daud Beure'euh menyampaikan permintaan Presiden Soekarno yang juga turut di intruksikan oleh para ulama Aceh.
Masyarakat Aceh langsung tergerak untuk menjual hartanya, ada yang menjual Tanah, rumah, ada juga yang menjual harta benda berupa ternak.
Nyak Sandang menuturkan, orang tuanya menjual sepetak kebun yang di dalamnya terdapat 40 batang pohon kelapa seharga 100 perak. Uang hasil jual kebun senilai 100 perak tersebut, semuanya disumbangkan untuk donasi membeli pesawat.
Hingga detik ini, Nyak Sandang masih menyimpan dengan rapi tanda penerimaan uang darinya kepada pemerintah Indonesia, yang memuat keterangan bahwa sumbangan tersebut berbentuk hutang pemerintah Indonesia kepada rakyat Aceh. Tetapi sampai dengan sekarang pemerintah indonesia belum membayar hutang nya kepada masyarakat Aceh.
Begitu besarnya pengorbanan masayarakat Aceh kepada pemerintah Indonesia, belum lagi Monumen Nasional yang sekarang menjadi Landmark Indonesia yang merupakan sumbangan masayarakt Aceh.
Tulisan ini dibuat hanya semata sebagai pengingat bagi saya secara pribadi, dan juga pengetahuan bagi kita rakyat indonesia secara keseluruhan.
Jika mau mengetahui cerita lengkap dari Nyak Sandang, silahkan untuk mengklik link berikut :
http://www.pikiranmerdeka.co/nyak-sandang-keluarga-pemodal-awal-garuda-indonesia-yang-masih-hidup/
Semoga Bermanfaat, From Aceh To The World,
Best Regards :
@alidrus
a.k.a Said Aulia
orang aceh, orang kayah dan dermawan @alidrus
asli baang, belum lagi cerita tehntang tgkuy markam
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mwnghargai sejarahnya. Terus kupas sejarah kontribusi Aceh bagi Indonesia bro @alidrus
yoii braii, tahnks atas supportnya ....