Bisnis Sabun Kimia Alami
Hasnul Barkah sudah merintis bisnis barunya membuat sabun mandi herbal. Sabun yang diberi nama HabaNero ini merupakan produk hasil campuran bahan kimia alami. Bahan-bahan tersebut bisa diperoleh tanpa harus membeli langsung atau memesan dari luar Aceh.
Ia menuturkan ketertarikannya di bidang kimia tumbuh sejak ia kuliah di Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala. Ia mencoba mengaplikasikan semua ilmu yang ia peroleh dari sana ke dalam bentuk bisnis sendiri. Menurutnya, membuka usaha sendiri lebih menjanjikan daripada menanti peluang menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Lokasi usahanya terletak di Jalan Teuku Nyak Arif Ps Lamnyong Gampong Lamgugop, Banda Aceh.
Sabun herbal miliknya berbahan dasar atsiri. Atsiri ini mencakup minyak zaitun, nilam, pala, dan seriwangi. Sekarang pun ia sedang mencoba menggunakan bahan baku lainnya seperti susu kambing dicampur madu Arab, vco, dan minyak sawit. Kandungan susu kambing dalam sabun bermanfaat melembabkan kulit penggunanya. “Rencananya mau ambil madu lokal juga,” imbuhnya.
Dari semua bahan itu, harga minyak zaitun tergolong relatif mahal. Tetapi Hasanul yakin minyak satu ini akan sangat memberikan efek postif bagi sabun. Apalagi zaitun merupakan salah satu minyak yang disebutkan dalam alquran. Artinya minyak zaitun termasuk benda yang spesial.
Pembuatan sabun herbal ini memiliki tantangan sendiri. Bahan-dasar yang digunakan harus diracik dengan kadar yang pas. Seolah seperti sedang membuat ramuan untuk obat-obatan. Hal ini membuat Hasanul semakin tertarik menjalankan bisnis ini.
Beda sabun herbal, bedanya pada bahun bakunya saja. Di sabun komersil kandungannya bahan kimia asli bahan baku utamanya. Ia menamsilkan pemakaian penyedap buatan. Pemakaiannya yang berkelanjutan akan menimbulkan efek samping di masa mendatang.
“Sejak saya buat sendiri belum pernah membeli sabun produk luar,” terangnya.
Harga per batang sabun dijual seharga Rp 8.000. Rata-rata penjualan sabun karena adanya orderan. Paliang banyak sekali pesan 50-an batang. Ia juga mengusahakan sabunnya menjadi souvenir pernikahan. Harapnya, ia bisa merambah bisnis sabun mandi cair. Hanya saja masih mengalami terkendala pada pengepakannya.
Sekarang bisnis ini sudah berjalan selama hampir setahun. Hasnul terus mempromosikan produknya ini melalui media sosial, seperti facebook, intagram, maupun promosi secara lisan. Ia juga berniat menjadikan produknya seperti halnya produk souvenir lainnya di Aceh. Produk lokal murni berbahan kimia masih sedikit sekali di Aceh. “Bisa dibilang saya termasuk pionirnya,” pungkasnya.
Ia menceritakan mulai berbisnis sejak ia mengundurkan diri dari perusahaan swasta di Belawan, Sumatera Utara, setelah lulus kuliah pada 2009. Saat itu istrinya mengalami kecelekaan sehingga mengalami koma selama 20 hari. Kemudian ia harus bolak-balik Malaysia-Medan untuk mengobati istrinya.
Usai melewati musibah itu, bersama istri dan mertuanya, Hasnul mulai membuka usaha jahit-menjahit. Mertuanya merupakan sosok yang paling menyukai bidang ini. Bisnis ini merupakan penopang bisnis sabun herbal. Ia mengakui bila kondisi keuangan tailor lebih stabil dibandingkan usaha sabun herbal.
Kemudian ia bertemu Saifullah Muhammad, salah satu dosen di Teknik Kimia Unsyiah. Saifullah menyarankan Hasnul mengajukan proposal wirausaha ke Unsyiah. Supaya bisa lulus Saifullah meminta Hasnul membuat sabun berbahan dasar nilam. Proposalnya diterima, Hasnul pun bisa memperoleh alat yang berfungsi mengaduk bahan pembuatan sabun, pencetakan, dan pemotongannya.
Untuk memperoleh kepercayaan pelanggannya, ia sudah mengurus sertifikasi halal serta Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). Proses pembuatan sabun sedikit mengalami perubahan supaya memiliki standar sertifikasi halal. Bahkan ia juga sudah mengurus hak paten nama produk. Pada 2019 hak paten itu baru akan keluar. Sedangkan untuk memenuhi standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum sanggup. Ia mengaku belum memiliki biaya supaya proses produksi sabun sesuai standar mereka.
“Tapi saya berharap dengan tambahan bisnis sabun herbal bisa meningkatkan perekonomian keluarga,” tuturnya.
Keren. Maulah, mau gratis dulu.. hahaa
Halo @furqanzedef , terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!
sangat inspiratif, terus positifkan Aceh melalui tulisan.