Anak vs suntikan

Malam sahabat steemit...

Hari ini saya memiliki sebuah cerita dan jiwa yang besar yang diberikan oleh anak-anak murid saya kepada saya, walaupun mereka masih PAUD dan TK.
Pada tanggal 27 april 2018 kami di berikan imunisasi oleh doktor yang diutuskan langsung dari rumah sakit kecamatan, imuninasi ini bukan yang pertama kali bagi mereka tapi ke dua x dalam tahun ini.

difteri adalah sebuah virus atau penyakit yang berbahaya, dan jika anak sampai diserang oleh penyakit tersebut kemungkinan besar dia akan meninggal jika telat penanganannya.
Dan hari ini kami mencegahnya, sperti pepatah *"mencegah lebih baik dari pada mengobati"

Oke kita kembali lagi ke poin utama, yang saya mau bahas adalah tentang keberanian dan cara menghilangkan rasa takut.
Jangankan untuk anak yang masih sangat kecil kita aja yang udah pada tua-tua kalau mendengar suntikan langsung pucat dan takut.
Tapi sangat beda dengan anak-anak ini mereka biasa aja menanggapi permasalahan suntikan, dan mereka duduk yang rapi menunggu antrian pangilan nama untuk bangun kedepan dan menunggu imunisasi difteri alias suntik

Berbagai macam bentuk ekpresis wajah mereka, lucu, mengemaskan, dan jika ditanyakan kenapa kamu tidak takut nak?
Dengan nada ringan dan spontan dijawab kami anak kuat dan hebat buk jadi takut kami hilang, dan rasa sakit hanya sebentar saja.

Wauuuuuu saya hanya terpukau melihat jawaban mereka dan bangga menjadi saksi kedewasaan mereka, tidak dapat berkata-kata mereka sangat keren, mereka istimewa, mereka hebat.
Saya aja samapai saat ini kalau mendengar suntikan itu ngeri-ngeri sedap, tidak bisa berkata-kata.

Inilah wajah baru dan masa depan baru untuk Aceh dan Indonesia, mereka saat ini masih kecil namun mereka akan tumbuh dewasa kelak yang akan menerpa kerasnya badai dan hantaman dunia era globalisasi, mereka akan mengecilakan masalah yang besar dan menghilangkan masalah yang kecil, mereka kuat meraka hebat, saya yakin mereka bisa.

Oke sekain dulu sobat, semoga sehat selalu jangan lupa jempolnya... Dan berkah ilmunya amiin.