Terima kasih, pentingkah?
Seberapa penting kata terima kasih itu diucapkan? Bagi saya ucapan yang terdiri dari dua kata itu penting sekali diucapkan oleh siapa saja kepada lawan bicaranya tatkala ia menerima jasa tertentu atau menerima hadiah dari orang lain atau apalah alasan lainnya.
Kalau saya membeli sesuatu, misalnya, lalu setelah memberikan uang dan saya menerima barangnya, saya sangat senang ketika penjual mengucapkan “Terima kasih, ya!” Memang kalau dipikir-pikir tidak penting mengucapkan terima kasih. Toh, dia sudah membayar dan barangnya sudah dia terima.
Memang sebenarnya kondisinya begitu, tapi bagi saya bisnis itu bukan sekadar persoalan barang dan uang. Anda membeli di kedai saya, Anda bayar, barang saya kasih. Selesai cerita. Ini belum selesai menurut saya.
Penjual perlu membangun hubungan emosional dengan pembeli. Caranya melalui ucapan terima kasih itu. Pembeli merasa senang ketika kepadanya diucapkan terima kasih. Karena senang itulah, ia lalu datang kembali ke kedai tersebut untuk membeli. Malah bisa menjadi pelanggan si penjual. Semua itu hanya gara-gara ucapan terima kasih.
Mengapa penjual perlu mengucapkan terima kasih kepada pembeli? Saya kasih logikanya begini. Andai kata Anda penjual baju. Pastinya selain Anda, ada puluhan penjual baju lainnya yang sama menjajakan barang yang sama dengan Anda dan kedai mereka berdampingan dengan Anda.
Nah, mengapa dia tidak membeli di kedai orang lain, tetapi justru datang ke kedai Anda? Jawabannya sederhana, karena kedai Anda memikat baginya, entah karena apa. Mungkin banyak jenis pakaiannya, mungkin murah dibandingkan kedai lain, mungkin juga karena senyum Anda yang mengambang ketika calon pembeli melewati kedai Anda.
Terserah apa pun alasannya. Yang pasti itu adalah kesan pertama. Maka, manfaatkan kesan pertama itu sebaik mungkin sebelum pembeli hanya membeli di kedai Anda untuk pertama dan terakhir.
Cara memanfaatkannya bagaimana? Ya, gampang saja. Layani pembeli dengan baik. Bertuturlah yang lembut. Kalau pembeli menawar harga barang yang tidak logis, misalnya harga barang 70 ribu, dia minta 20 ribu, perbanyak sabar. Jangan marah karena dia menawar dengan harga begitu. Tetap tersenyum. Jangan katakan, “Oooo, jak mita u keudѐe laén keudéh.” Ingat, tetap tersenyum. Terakhir, jika dia membeli barang kita, setelah barang kita berikan, ucapkan, “Terima kasih ya!” atau “Teurimong gaséh beh. Pѐng keu lôn, barang keu droen.”
Ini penting menurut saya. Inilah cara membangun hubungan emosional dengan membeli. Saya yakin, hanya karena terima kasih, pembeli akan kembali berbelanja lagi ke kedai Anda.
Sekian!
Congratulations @ruangberbagi! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @ruangberbagi! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!