Keunikan Bahasa Ngapak Orang Pemalang,Jawa Tengah
Assalammualaikum teman-teman stemians...
Izinkan saya untuk sedikit menceritakan keunikan dialek bahasa , yang merupakan tempat kelahiran ibu saya ini. Yaitu dialek bahasa ngapak orang Pemalang,Jawa Tengah. Mungkin banyak dari teman-teman tidak tahu kan Pemalang itu ada dimana? Dan juga, apa sih bahasa ngapak itu? Baik disini saya akan menjelaskan dua pertanyaan tersebut.
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Pemalang merupakan kabupaten yang terletak dikawasan Pantura antara Tegal dan Pekalongan. Letak Pemalang yang berada dipertengahan inilah yang menjadi unik. Karena ternyata dialek bahasa antara Tegal dan Pekalongan ini berbeda. Sehingga letak Pemalang yang ada di pertengahan pun menjadi terpengaruh dengan dialek bahasa masing-masing daerah tersebut. Oleh karnanya meskipundalam satu wilayah sama, Pemalang memiliki 4 versi bahasa yang berbeda. Tapi sebelum kita mengenal lebih jauh, ada baiknya kita mengenal dulu bahasa apa saja yang berkembang di daerah Jawa Tengah.
Seperti yang banyak orang tahu, kalau dialek bahasa jawa itu selalu berakhiran dengan huruf "O" seperti misalnya pada kalimat "Ono opo to ndok? (ada apa nak?)". Namun ternyata, tak semua dialek bahasa jawa itu selalu berakhiran huruf "O". Nah kalau bahasa ngapak, setiap kalimat berakhiran dengan huruf "K", contohnya "Kepriwe sih yak? (gimana sih ya?). Oleh sebab itu mengapa ada dialek bahasa jawa yang disebut dengan bahasa ngapak.
Bahasa Jawa ternyata dibagi menjadi 2. Yaitu bahasa Kulonan dan Timuran. Bahasa Kulonan ini biasa dituturkan di bagian Barat Jawa Tengah yang terdiri atas Dialek Banyumasan dan Tegalan. Kalau Bahasa Timuran biasa dituturkan di bagian Timur Jawa Tengah yang terdiri atas Dialek Solo dan Semarang. Nah pertanyaannya, lalu Pemalang ikut dialek mana nih? Nah seperti yang saya katakan diatas, kalau Pemalang itu terletak diantara Tegal dan Pekalongan. sesuai dengan letak penyebaran dialeknya berikut adalah 4 pembagian dialek bahasa yang berkembang di Pemalang:
-Dialek Pekalongan yang berkembang di daerah timur Kabupaten Pemalang meliputi: Comal, Petarukan, Ulujami, Ampelgading, Bodeh dan sekitarnya.
-Dialek Tegal yang berkembang di daerah barat Kabupaten Pemalang meliputi: Taman dan Pemalang Kota.
-Dialek Banyumasan (Ngapak) berkembang di daerah Selatan Kabupaten Pemalang meliputi: sebagian Bontang, sebagian Randudongkal, Watukumpul, Moga, Belik, Pulosari, Warungpring dan sekitarnya.
-Dialek Pemalangan (gabungan) yag berkembang di daerah Pemalang bagian Barat yang meliputi Mulyoharjo, Wanarejan, Pelutan, Bojongbata, dan sekitarnya.
Baik, untuk lebih jelasnya 4 versi dialek diatas, berikut akan saya berikan contohnya:
Versi Bahasa Indonesia:
A: Kamu mau kemana?
Q: Saya mau ke pasar malam.
Versi Dialek Pekalongan:
A:Koe arep ngendi oo?
Q:Aku arep meng pasar malem oo.
(ciri khasnya banyak ooo)
Versi Dialek Tegal:
A:Koen pan ngendi?
Q:Nyong arep maring pasar malem.
(ciri khasnya ada kata "pan" di kalimat pertanyaanya)
Versi Dialek Banyumas:
A:Rika arep ngendi?
Q:Nyong pan maring pasar malem.
(ciri khasnya kata "Rika" untuk sebutan kamu)
Versi Dialek Pemalang:
A:Kowen reh ngendi?
B:Aku arep nang pasar malem.
(ciri khasnya kata reh)
Dari keempat dialek diatas, sudah terlihat ya perbedaannya. Apalagi jika kita mendengarnya langsung, pasti lebih membingungkan lagi ya. hehehe.
Oh iya, bahasa ngapak ini juga ngehitz banget lho dikalangan artis, contohnya saja Kartika Putri. Dalam setiap perannya di layar kaca, baik di sinetron maupun di komedi, iya selalu mendapatkan peran yang menggunakan bahasa ngapak khas Tegal. Sehingga sudah banyak orang yang mulai tahu tentang bahasa ngapak itu sendiri. Dan tahukah kalian, bahasa Jawa juga sudah go internasional lho. Lihat saja di youtube, sudah banyak bule yang fasih berbicara bahasa jawa. Hahaha... pasti lucu kan kalau liat orang bule bicara pakai bahasa Jawa. Medhok lagi. Hihihi
Kartika Putri
Kalian pasti bertanya kan tentang asal-usul bahasa ngapak ini? Baiklah sebelum saya akhiri, akan saya jelaskan tentang asal-usul bahasa ngapak itu sendiri.
Bahasa Jawa begitu beragam sehingga tidak lepas dari aspek historis masyarakat setempat. Masyarakat yang ada di wilayah Banyumas, dahulunya adalah kerajaan Mataram. Dalam budaya jawa, bahasa dan prilaku begitu berkelidan. Jawa Tengah saat itu dikuasai Kesultanan Mataram Islam yang memiliki kebiasaan untuk menerapkan kedisiplinan prilaku dan bahasa yang dimiliki rakyatnya. Orang Jawa sendiri mengagungkan pepatah "Basa Iku Busananing bangsa", yang artinya bahwa bahasa merupakan balutan dari siapa diri kita.
Bahasa jawa yang dikenal dengan penuturan bahasa yang berjenjang tergantung lawan bicara yaitu kromo dan ngoko. Di samping itu, bahasa bagi orang Jawa adalah tentang bagaimana tutur kita mewakili sikap dan alam berpikir kita. Rakyat diharuskan menggenggam simbol, tata krama, unggah-ungguh sebagai simbol kekuasaan kerajaan. Namun, bahasa ngapak mampu bebas dari bayang-bayang dialek Yogyakarta. Menurut buku Banyumas, Sejarah Budaya dan Watak yang ditulis oleh Budiono Herusatoto, lokasi daerah bahasa ngapak yang jauh dari pusat kekuasaan membuat budaya yang ada di masyarakat, masih jarang yang terpengaruh oleh budaya ningrat.
Masyarakat penutur ngapak disebut "adoh ratu cedhak watu" (jauh dari raja dan dekat dengan batu) yang artinya mereka jauh dari rajanya baik secara geografis maupun interaksi kebudayaan. Hal ini membuat, kultur bahasa kerajaan tidak banyak masuk ke wilayah banyumas. Ngapak tetap berjaya dirumah sendiri. Aksen bahasa ngapak itu sendiri terkesan kasar dan tidak menaruh rasa hormat sama sekali. Lain seperti bahasa Yogyakarta yang terkesan halus dengan unggah-ungguh yang telah diatur.
Namun justru bahasa ngapak seperti Banyumas lah yang disebut sebagai bahasa Jawa yang masih murni. Ngapak masuk kedalam Jawadwipa atau ngoko lugu. Dalam kesusastraan Jawa, bahasa Banyumas dianggap sebagai bahasa Jawa murni.
Nah itulah sekilas tentang dialek bahasa ngapak beserta asal usulnya. Mohon maaf jika masih banyak yang salah dan ada yang lebih mengerti tentang bahasa ngapak itu sendiri. Maklum, sudah hampir 10 tahun saya tidak tinggal di jawa. Dan jarang menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Mohon kritik dan sarannya guna membangun agar tulisan kedepannya bisa lebih baik lagi. Terima Kasih. Wassalammualaikum.
Dinar Savira Geovanni F.
150230044
Antropologi VB
Apik eram tulisan ne .. Tak enteni tulisan laen ne 👍
Apik apik 👍😊 very nice