Catatan Preman Kampus Unigha Bag.2

in #aceh7 years ago (edited)

"Yayasan Pembangunan Kampus Jabal Ghafur (YPKJG) adalah milik masyarakat pidie." Demikian statemen Bupati Nurdin AR dalam berbagai pidato yang dia lakukan. Bahkan pada saat kami melakukan demonstrasi pada saat aku tercatat sebagai mahasiswa di kampus itu, pada sebuah kesempatan, Presiden Mahasiswa periode 2009-2010 (Kalau tidak salah) Teuku Syawal sempat menunjukkan artikel lama dari sebuah media lokal yang isinya menyatakan hal tersebut diatas. 

Segala kontroversi yang menyelimuti berdirinya kampus ini pada awalnya masih bisa diimbangi oleh berbagai prestasi gemilang yang masih melekat dalam ingatan masyarakat Pidie. Megahnya Kampus ditandai dengan pembangunan berbagai gedung yang arsitekturnya terbilang mewah pada masanya. Nuansa seni dan filosofis yang kental juga menjadi daya tarik tersendiri yang mengundang decak kagum dari berbagai kalangan. Baik pusat maupun daerah. Kampus Jabal Ghafur sukses "goes" nasional. Tercatat kampus ini sering atau acapkali mendapatkan kunjungan kerja dari beberapa Menteri yang menjabat pada masa Orde Baru. Bahkan mesjid kampus memiliki sebuah prasasti yang ditandatangani langsung oleh mantan Presiden Soeharto. Mesjid yang kalau ditelisik lagi seolah ironi karena keberadaanya amat sangat mungil dan berbanding terbalik dengan arsitektur gedung-gedung megah yang menjadi kebanggaan kampus. )

(Sumber : Google/ Rumoh Le Guna)

Rumoh Le Guna merupakan gedung atau aula serbaguna yang menggelar berbagai perhelatan yang diselenggarakan oleh kampus. Gedungnya dikenal sebagai salah satu bangunan dengan nilai artistik yang unik kebanggaan Universitas Jabal Ghafur. Alih-alih didirikan pada area tanah yang datar seperti pada umumnya. Gedung ini justru berdiri megah pada sebuah bidang landai dengan halaman yang luas serta pemandangan hijau asri yang alami. Yah, bukit hijau nan indah adalah magnit yang menjadi daya tarik utama pada setiap orang yang pernah mengunjunginya. Apalagi bagi kami yang pernah mendiami dan memiliki banyak memori di gedung ini.

(Sumber: Google/ Gambar salah satu kegiatan kampus di Rumoh Leguna)

 

(Sumber: Google/Kegiatan SILMARU)

(Dok.Penulis. ini adalah momen kebersamaan acara hiburan pada saat menjelang kegiatan SILMARU usai. Tampak dalam gambar Tiara, Mahdi, Ajir, dan Heri...Miss u all guys)

Masih segar dalam ingatan penulis (pada masa kejayaan preman kampus...hahahaha), kami menggelar berbagai macam kegiatan di tempat ini. Mulai dari SILMARU (Silaturrahmi Mahasiswa Baru) atau yang lebih dikenal dengan Ospek, Wisuda, Yudisium, dan berbagai kegiatan lainnya. Kegiatan SILMARU adalah annual event yang sangat berkesan bagi mahasiswa pada setiap tahun ajaran baru. Baik sebagai senior yang menjadi mentor atau terlibat dalam kepanitiaan maupun bagi mahasiswa baru yang menjadi "objek penderita" dalam kegiatan ini. Tahun 2007 adalah tahun pertama sekali penulis terlibat sebagai panitia SILMARU. Kegiatan ini merupakan salah satu titik balik kembalinya kampus ke habitatnya di Gle Gapui

Setelah didera konflik horizontal antara Pemerintah Pusat dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka), yang eskalasinya meningkat pada akhir tahun 1999 sampai dengan tahun tahun berikutnya sebelum MoU Helsinki tahun 2005, pada tahun 2000 atau 2001 pengelola kampus Universitas Jabal Ghafur memutuskan memindahkan seluruh kegiatan perkuliahan ke kota kabupaten, Sigli, dengan menyewa beberapa Ruko untuk pusat kegiatan akademik dan perkuliahan. 

 

(Gedung Lapan Sagoe yang merupakan Kantor/Biro Rektorat Universitas Jabal Ghafur)

pemberian nama gedung ini mengandung nilai filosofis yang tinggi. Lapan Sagoe mempunya arti delapan penjuru mengacu pada arah mata angin. Bermakna bahwa keberadaan kampus ini diharapkan dapat bermanfaat bagi segenap insan cinta yang datang padanya untuk belajar sesuai dengan disiplin ilmu atau kejuruan masing-masing yang nantinya akan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.  

Pada tahun 2010 pada aksi lanjutan "NEGERIKAN UNIGHA", Biro ini sempat menjadi istana para preman karena kami berhasil merebut kunci biro dan mendiaminya selama hampir seminggu. Kerennya, pada saat siang karyawan dapat bekerja seperti biasa, namun malamnya kami yang berkuasa....hahahaha

Gambar diatas bukan diperankan oleh model. Kami adalah para UNIGHA Lovers yang murni sebagai aktifis Kampus dan mendapat julukan "PREMAN KAMPUS" karena ada banyak event yang kami laksanakan tidak melalui organisasi legal kampus. Bahkan melangkahi wewenang PEMA (Pemerintah Mahasiswa) yang dikuasai oleh bocah-bocah yang telah dikhotomi oleh lembaga eksternal kampus yang berorientasi pada politik praktis. 

Pada bagian selanjutnya penulis akan membahas awal mula keberadaan dan keterlibatan penulis dengan kampus ini. Untuk hari ini, sekian dulu ya........Ka keuboh dikeu komputer........Tuha kee sinoe...hahahahaha

FOCUS, Januari 2018

Jama'ah Komunitas @kanotbu Jakarta Raya

Ciao.......!!!!!

Sort:  

Si robert ngen raziun pat

Sepertimu, mereka Ada didalam hatiku...yuuu