Muzakarah Ulama Se-Aceh Ke VI
Dayah Bustanul Huda Paya Pasi Aceh Timur, hari ini 28 Januari 2018 mengadakan muzakarah ulama se-Aceh ke VI. Acara ini tampak dihadiri oleh beberapa ulama kharismatik aceh, diantaranya:
- Abu Tumin Blang Blahdeh
- Abon Hasbi Kota Fajar
- Abu Lamkawe
- Waled Nuruzzahri
- Abi Jakfar Lhoknibong
- Ayah leuge
- Abi Daud Hasbi
- Abu Mannan Blang Jruen
- Ayah Cot Trueng
- Ayah Sop Jeunieb
- Abu Lah Kruet Lintang
- Abu Nurdin Keutapang
- Abu Hasballah Nisam
- Abu Madinah
- Abu Paya Pasi selaku tuan rumah
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa ulama muda Aceh, sebagai peserta muzakarah yang diundang mewakili daerah masing masing juga mewakili dayah dayah terkemuka yang ada disuluruh Aceh.
Acara dimulai dengan khidmat dan dibuka langsung oleh Paduka Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar yang memberikan sedikit kata kata sambutan. Dalam sambutannya, beliau menceritakan "bagaimana perjuangan Aceh melawan penjajahan dimulai dari dayah dayah (pesantren) yang dikomandoi langsung oleh para ulama, dayah sebagai basis perjuangan, bukan saja perjuangan dari penjajahan tanah air, tapi juga perjuangan melawan penjajahan kebodohan dari masyarakat Aceh sejak zaman dulu."
Acara kemudian dilanjutkan langsung dengan acara pokok dari Muzakarah, yaitu pembahasan permasalahan kontemporer yang menjadi polemik dimasyarakat yang sudah disiapkan oleh panitia.
Ada beberapa poin masalah yang akan dibahas dalam muzakarah ini.
- Wahdatul Wujud
- Batas Keimanan Seseorang Hingga Sah Imannya
- Hukum Azan Dan Talqin saat Prosesi Penguburan mayit
- Istilah "Patah Tutue" Dalam Pembagian Harta Warisan
- Pengertian Hadist Nabi
أن أبي و أباك في النار - Ketentuan Menghidupkan Tanah Mati
- Hukum Transfusi Darah Dari Orang Kafir Kepada Orang Islam
- Ketentuan Jual Beli Secara Online
Acara ini juga langsung dipandu oleh Abu Mannan Blang Jruen sebagai Moderator dari jalannya muzakarah. Acara juga diagendakan hingga sore hari. Muzakarah dimulai dengan meminta pandangan langsung sebagai pembuka jalannya acara muzakarah kepada Abu Tumin Blang Blahdeh selaku Ulama Aceh yang dituakan didalam jalannya acara.