Resepsi Pra-Nikah Di Aceh Utara

in #aceh6 years ago

IMG-20180620-WA0017.jpg

  1. Cah Rauh
    Cah Rauh merupakan tahap awal perkenalan orang tua/ keluarga antar kedua belah pihak. Dalam adat Perkawinan Aceh Utara, Cah Rauh dilakukan oleh kerabat atau orang yang dipercaya oleh keluarga calon Linto Baro yang disebut juga Seulangkee. Saat berkunjung ke rumah calon Dara Baro, Seulangkee membawa bungong jaroe seperti gula, teh, kopi, susu, roti kaleng. Beberapa hal yang dibicarakan dan dipertanyakan oleh Seulangkee pada proses ini adalah :

-Menjelaskan mengenai maksud kedatangan Seulangkee;

-Apakah calon Dara Baro masih single (belum menerima pinangan seseorang);

-Apakah calon Dara Baro bersedia dipinang oleh calon Linto Baro.

  1. Jak Meulakee (Jak Peuteunte)
    Setelah prosesi adat Cah Rauh dilakukan, langkah selanjutnya adalah Jak Meulakee. Jak Meulakee ini dilakukan oleh Seulangkee, Ayah Linto Baro dan Ureung Tuha Gampong. Hal yang dibicarakan dalam proses ini adalah :

-Menentukan berapa jumlah jeulamee;

-Kapan akan dilakukan proses Mee Ranub (Ba Tanda) ;

-Berapa jumlah rombongan mee ranub.
Bungong jaroe seperti gula, teh, kopi, susu, roti kaleng (sama seperti saat Cah Rauh) menjadikan kedatangan rombongan Jak Meulakee lebih bersahaja.

IMG-20180620-WA0016.jpg

  1. Mee Ranub (Ba Tanda)
    Rombongan Mee ranub terdiri dari anggota keluarga, Wali pihak Linto Baro, Ureung Tuha Gampong dan Seulangkee. Dalam proses ini, ditentukan lebih lanjut mengenai rencana pernikahan (penentuan tanggal pernikahan atau penentuan lamanya tenggang waktu). Jika waktu menikah ditentukan bersamaan dengan waktunya preh linto, maka dalam prosesi Mee Ranub ini juga ditentukan berapa jumlah rombongan yang akan Intat Linto nanti. Daftar barang bawaan yang wajib dalam adat ini adalah :

° Ranub batee

-Emas (cincin tunangan), diletakkan dalam bate yang dialasi dengan lima macam bibit seperti bibit labu ie, labu tanoh, bibit pik, reuteuk, , kunyit, dll (bibit tanaman, lebih diutamakan tumbuhan yang menjalar). Hal ini mengisyaratkan bahwa proses Mee Ranub adalah tahap awal dimulainya proses perkenalan anak manusia yang diibaratkan seperti bibit tanaman yang nantinya akan hidup, tumbuh dan berkembang biak melahirkan generasi demi generasi yang berkelanjutan. Cincin tunangan yang dibawa tersebut, ada yang diberikan sebagai hadiah atau disesuaikan dengan jumlah keseluruhan jeulame.

IMG-20180620-WA0015.jpg

-Kue dalam dalong seperti dodoi, meuseukat, wajek, keukarah, bhoi, dll (sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga dan kepantasan).

-Ija bajee sigoe treun yang diletakkan dalam talam yang berisi gula, kopi, susu, roti kaleng, limun/fanta/dll dengan disekelilingnya disusun bungkusan ranup sebanyak 21 bungkus. Ranup bungkus ini kemudian akan diserahkan kepada para wali Dara Baro, Geuchik, Imum dan Ureung Tuha Gampong sebagai pemberitahuan bahwa anak perempuannya sudah memiliki calon Linto Baro.

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://risehtunong.blogspot.com/2014/08/pelaksanaan-adat-perkawinan-di-aceh.html

Bereh2... post yang sangat bermanfaat :)