Connecting Hope: The Story of Welding Pipes from River to Rice Fields

Di desa kami yang dikelilingi hamparan sawah hijau, para petani menghadapi tantangan yang sama setiap musim kemarau, kekurangan air. Sungai yang mengalir tak jauh dari sawah menjadi satu-satunya harapan, namun membawa air ke ladang memerlukan upaya lebih dari sekedar ember dan tenaga manusia.
Maka, dimulailah proyek kecil yang penuh semangat, menyambung pipa dari sungai ke pompa air, demi kehidupan tanaman dan masa depan panen.

Proyek ini saya pimpin langsung, karena saya seorang tukang las, yang juga seorang petani. Bersama warga, saya merancang jalur pipa besi yang akan menyalurkan air dari sungai ke tangki penampungan, lalu di pompa ke seluruh sawah . Pekerjaan dimulai sejak pagi. Pipa-pipa galvanis disusun satu persatu, kemudian dilas di sambungan-sambumgan penting agar kuat dan tidak bocor.

Asap dari mesin las berbaur dengan udara pagi, menciptakan pemandangan penuh semangat. Setiap percikan api pengelasan adalah lambang harapan. Butuh waktu tiga hari untuk menyelesaikan semua sambungan dan memastikan pipa tertanam kuat di dasar tanah. Pompa air disambungkan terakhir, lalu uji coba dilakukan.

Saat air mulai mengalir deras melalui pipa dan menyiram petak-petak sawah yang mulai mengering, sorak gembira pun pecah dari warga. Bagi mereka, ini bukan sekedar pekerjaan teknik, tapi simbol gotong royong dan perjuangan menjaga tanah warisan.

Pengelasan pipa dari sungai ini bukan hanya menghubungkan aliran air, tapi juga mengalirkan harapan bahwa kerja keras dan kebersamaan dapat mengubah tantangan menjadi keberkahan.