The Diary Game (Rabu, 23 Juli 2025) Membeli Elpiji dan Membeli Bumbu Masak
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Menyikapi kehabisan gas elpiji kemarin maka hari ini pagi-pagi sekali saya harus mencari dan membeli gas elpiji agar istri saya dapat memasak nanti siang. Saat tadi pergi belum ada satu pun toko grosir kelontong yang menyediakan gas elpiji telah buka. Saya mencoba memutar kendaraan menuju desa sebelah siapa tahu disana ada toko yang menyediakan gas elpiji telah buka. Tetapi tidak satu pun toko grosir kelontong yang menyediakan gas elpiji berukuran 12 kilogram, rata-rata gas elpiji yang dijual adalah ukuran 3 kilogram. Saya menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram karena seberadaannya sering langka dan harga jualnya kebanyakan tidak sesuai seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah, suka-suka pedagang saja.
Lalu saya pulang lagi ke desa sendiri karena menurut perkiraan saya toko kelontong yang menyediakan gas elpiji telah buka, apalagi hari ini bertepatan dengan digelarnya pasar mingguan yang telah menjadi tradisi setiap hari Rabu. Saya melihat indikator bahan bakar sepeda motor telah menunjukkan tanda “low”, dan saya harus masuk ke stasiun pengisian bahan bakar untuk mengisi bahan bakar sepeda motor dengan jenid pertamax. Setelah mengisi bahan bakar lalu saya masuk ke toko grosir kelontong membeli gas elpiji yang sudah saya cari sejak tadi. Harga satu tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram tetap stabil sejak setahun yang lalu yaitu 210000 IDR atau setara dengan 89,70 Steem dengan konversi saat penulisan tulisan ini.
Saya mengatakan kepada pedagang toko grosir bahan kelontong akan membawa pulang gas elpiji ke rumah terlebih dahulu, setelah menggantikannya dengan tabung yang kosong maka akan saya kembalikan sebentar lagi. Karena sudah saling kenal, pedagang tersebut hanya mengiyakan saja. Sampai dirumah ternyata karet seal pada tabung gas elpiji yang saya belikan tadi dalam keadaan kurang bagus, sehingga pada saat saya memasang regulator masih terdengar suara gas elpiji keluar dengan sendirinya seperti bocor. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saya mencopot karet seal pada tabung elpiji yang telah dan menukarnya dengan yang rusak tadi, dengan demikian tidak terdengar lagi suara seperti ada yang bocor dan aman untuk digunakan.
Setelah memasang tabung gas elpiji lalu saya membeli kopi dengan sebungkus nasi gurih untuk sarapan pagi. Di pusat pasar Keude Amplah tampak pedagang musiman yang datang dari luar daerah sedang mendirikan tenda tempat berjualan. Begitu pula anak-anak sekolah dari berbagai tingkatan juga kelihatan sedang sibuk menuju sekolahnya masing-masing, sebagian diantaranya diantar oleh orang tua mereka karena belum mandiri pergi sendiri. Kegiatan saya selanjutnya adalah beraktivitas rutin di tempat usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis bersama dengan istri sambil menunggu waktu untuk memasak makan siang.
Oleh karena istri saya tadi siang membeli daging ayam kampung dan daging bebek, pada sore harinya saya pergi ke pasar Keude Krueng Geukueh untuk membeli bumbu masak pada warung bumbu “Aneka Bumbu” tempat biasa saya membeli. Kebetulan pada saat saya datang warung bumbu tersebut telah tutup. Saya terpaksa harus membeli pada warung bumbu masak sebelahnya walaupun rasanya sedikit berbeda dengan warung bumbu masak yang telah tutup tadi.
Kebetulan pada saat saya hendak berangkat tadi, seorang teman istri saya yang sedang duduk-duduk berdua dengan istri saya meminta tolong untuk dibelikan roti tawar burger untuk dimasak buat anaknya. Anak dari teman istri saya ini tidak mengkonsumsi nasi untuk makanan pokoknya, sehari-hari makanan yang dikonsumsi adalah burger yang dibikin oleh ibunya. Teman istri saya tersebut akhir-akhir ini berinisiatif membikin sendiri burger untuk anaknya daripada membeli burger diluar yang sudah jadi agar bisa menghemat uang.
Sebelum pulang, saya membeli jajanan somay pada seorang pedagang somay pinggir jalan. Saya membeli tiga bungkus somay untuk dibawa pulang ke rumah buat dimakan bersama anak istri. Saat sedang menunggu somay dibungkus, istri menelpon meminta untuk dibelikan kue bolu pada toko kue “Malika”. Istri saya minta dibelikan bolu untuk makanan sarapan besok pagi sekagus untuk makanan cemilan ketika duduk-duduk santai. Saya membelikan dua kue bole dengan rasa yang berbeda, satu bolu kuning dengan taburan kismis dan satu lagi adalah bolu gulung selai nenas yang sangat disukai oleh istri saya. Sore sudah menjelang malam, saya bergegas pulang agar bisa sampai sebelum azan magrib berkumandang.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)