The Diary Game (Rabu, 2 Juli 2025) Ditawari Cabe Rawit Oleh Tetangga Kebun
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Rasa-rasanya sekarang waktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa pada hari ini sudah memasuki hari kedua di bulan Juli 2025. Suasana yang sedang masa liburan sekolah membuat saya sedikit memperlambat membuka pintu warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis. Saya sengaja bermalas-malasan di tempat tidur untuk sedikit memperbanyak waktu istirahat. Tanpa saya sadari ternyata banyak konsumen yang telah menunggu di luar saat saya membuka pintu warung usaha fotocopy pada pukul 09:00. Mereka adalah calon siswa yang akan melakukan pendaftaran ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Nisam. Mereka baru saja lulus dari sekolah menengah pertama dan maddrasah tsanawiyah.
Namun demikian saya meminta kepada mereka untuk bersabar beberapa saat lagi karena saya akan membeli kopi bungkus beberapa potong kue untuk sarapan. Lagi pula sambil menunggu semua perangkat kerja saya seperti dua unit kumputer dan mesin fotocopy. Karena istri saya juga telah datang dari rumah tempat tinggal yang terpaut sekitar 300 meter dari tempat usaha, saya meminta kepadanya supaya memberi pelayanan kepada konsumen apa-apa saja yang bisa dikerjakan olehnya sambil menunggu saya membeli makanan untuk sarapan.
Di pusat pasar Keude Amplah Kecamatan Nisam mulai terlihat ramai oleh pedagang musiman yang akan berjualan pada pasar mingguan dengan mendirikan tenda sebagai tempat jualan. Pedagang pakaian jadi mendominasi area pasar mingguan yang kemudian diikuti oleh pedagang barang kelontong. Tetapi tidak sedikit pula pedagang yang menjual rempah-rempah dan kebutuhan dapur yang sangat dibutuhkan oleh kaum hawa. Pada pasar mingguan seperti ini kebanyakan komiditi kebutuhan memasak di dapur dijual dengan harga sedikit lebih miring daripada pasar sehari-hari, karena bahan-bahan ini langsung didatangkan dari dataran tinggi Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Selain konsumen yang baru pertama kali datang ke tempat usaha saya yang disebabkan tempat langganannya belum buka, ada juga konsumen setia saya yang datang dengan keperluan penambahan cetak pasphoto untuk anak-anaknya yang baru saja diterima pada sekolah yang didaftar. Seperti seorang ayah dari calon murid sekolah dasar, dia meminta penambahan cetak pasphoto anaknya sebanyak 25 lembar dengan berbagai ukuran untuk ditempel pada buku identitas siswa. Begitu pula siswa-siswi yang baru diterima pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Nisam juga datang dengan keperluan penambahan cetak pasphoto ukuran 3x4 dan 4x6 masing sebanyak dua lembar dan dimintai pula file photo yang harus dikirim melalui Whatsapp Messenger.
Semua file foto dari konsumen setia saya tersimpat dengan baik dalam CPU komputer saya dengan membubuhi nama mereka masing-masing. Sewaktu-waktu jika diperlukan penambahan cetak pasphoto lagi, mereka datang ke tempat usaha dengan menyebutkan nama dan memberitahukan berapa ukuran-ukuran yang perlu dicetak. Sementara yang baru pertama kali datang ke tempat usaha saya, mereka harus dipotret terlebih dahulu dan file foto tetap saya simpan di CPU komputer apabila ada penambahan pencetakan lagi untuk kedepannya. Yang baru pertama kali datang ke tempat usaha saya baru tahu jika pelayanan yang saya berikan sangat mempermudah mereka.
Pada sore hari konsumen yang datang ke tempat usaha saya mulai lengang. Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi ke kebun memantau tanaman-tanaman yang ada disana. Saya meninggalkan istri seorang diri beraktivitas di warung usaha fotocopy sebab konsumen yang datang hanya satu-satu orang saja. Setelah memantau keadaan tanaman yang ada di kebun seperti pohon kakao dan pohon durian, dari jauh terdengar pemilik kebun sebelah memanggil-manggil nama saya. Dia sedang bekerja memindahkan anakan pohon pisang untuk ditanam lagi pada lahan yang masih kosong.
Pemilik kebun sebelah tersebut menawarkan kepada untuk memetik cabe rawit yang ditanam dikebunnya. Mendapat tawaran tersebut tanpa menunggu lama saya segera memetik cabe rawit untuk dibawa pulang sebagai bumbu masak. Istri saya pasti merasa sangat senang jika dibawa pulang hasil dari kebun. Saya melihat tanaman cabe rawit milik pemilik kebun sebelah tersebut seperti tidak terawat dengan baik, hal ini terlihat dari bentuk daun yang kecil-kecil dan tampak keriting. Saya fokus memetik cabe rawit dari batang yang satu ke batang yang lain. Sementara pemilik kebun melanjutkan pekerjaannya memindahkan anakan pohon pisang untuk ditanam pada lahan yang masih kosong.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
SPOT-LIGHT TEAM: Your post has been voted on from the steemcurator07 account.