Apakabar semuanya

---

KEGIATAN Ramadhan, membuat anak-anak sibuk dengan aktivitas. Anak bungsu saya; Gulfam harus menjalani jadwal pada kali ini. Pagi pukul delapan tiga puluh, dia sudah berada di sekolahnya. TKIT Baitussalihin, Ulee Kareng. Hanya dua jam saja dia belajar di sana.

Saya menjemputnya pukul sebelas siang. Sekolah di bulan puasa ini saya lihat lebih sebagai upaya sekolah agar "halal" mengutip iuran bulanan. Sebab meski sekolah cuma dua pekan atau dua minggu, iuran yang wajib dibayar tetap satu bulan. Ini masih lumayan. Tapi ada banyak orang tua juga yang mengeluh.

Khususnya, bagi yang anaknya sekolah swasta. Iuran tetap jalan. Sedangkan aktivitas selama ramadhan juga kena cas lagi. Apalagi bulan puasa kali ini tepat dimulai dari 1-30 Maret. Satu bulan penuh. Sesuai dengan kalender miladiyah. Begitulah.

Pukul satu siang. Gulfam plus abangnya Ghazi kembali ke tugas lain. Kali ini, saya mengantar keduanya ke tempat les. Selama bulan puasa, jadwal masuk sudah berbeda. Jika sebelumnya pukul tiga sore. Kali ini sudah pukul satu siang. Satu jam kemudian, pulang. Pukul dua siang. Setelah itu, pukul tiga sore jadwal Tarbiyah Ramadhan 1446 H.

Jadwal Tarbiyah di Masjid Al Mukhlisin dari pukul tiga sore hingga pukul lama sore. Lalu, istirahat sejenak. Tiga puluh menit kemudian, dia harus kembali ke sekolah. Ada acara buka puasa bersama di sekolah. Pukul 19.30 Wib baru pulang alias dijemput. Karena, Gulfam di antar ke sekolah, saya pun melimpir ke Moorden Cafee Pango.

Ada jadwal buka puasa dengan manajemen Jong Aceh Soccer School. Dulu namanya, Jong Aceh Football Academy. Belakangan namanya diganti. Sekolah sepak bola ini rutin menggelar iftar Ramadhan. Selama itu pula, mereka rajin mengundang saya saat berbuka puasa. Ada 125 siswa yang mengikuti iftar tersebut.

Bukan hanya pemain, orang tua pemain juga ikut serta. Makanya, tak heran, kalau teras Moorden Pango, penuh sesak dengan anak-anak berbaju putih dan orang tua dengan baju warna senada. Kesempatan ini sudah lama tidak terjadi. Akhirnya, saya pun harus kembali ke setelan awal. Ikut nimbrung bersama, founder JASS, pelatih manajemen dan lainnya.

Momen ini tak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi, para pelatih ini juga bagian dari kolega yang selama selalu bertemu di lapangan bola. Makanya, boleh dibilang ini juga bagian dari nostalgia. Makanya, silaturahmi sesi ini tak bisa diabaikan begitu saja. Kami pun berbuka puasa bersama.

Usai ibadah magrib, saya langsung pamit. Kali ini untuk menjemput Gulfam di sekolahnya. Syukur sekali, saat saya tiba di sekolah, mereka masih bersenda ria bersama rekan-rekan bocilnya.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya segala proses iftar kelar. Sejurus kemudian, bunda guru pun memanggil nama anak-anak yang sudah di jemput orang tuanya. Termasuk Gulfam.

Begitu melihat orang tua, masing-masing bocil seperti burung lepas dari sangkar. Dengan seabrek jadwal yang padat hari ini tidak membuat Gulfam mewek-mewek. Dia paling banter hanya perlu "disogok" dengan jajan kesukaannya. Itu saja!

---

*****

Thanks for being with me and reading my post patiently

---

10 % payout to @steem.amal

---

^{Introduce myself}

Salam @Munaa

---