Suasana Rest Areal Tol Sibanceh
Apakabar rekan Steemian

BEBERAPA hari lalu saya mengakses lagi jalan Tol Sigli - Banda Aceh. Singkatannya Sibanceh. Sibanceh jika dia diartikan itu berarti juga si baru lahir. Secara harfiah benar juga. Tol ini baru lahir di Aceh. Baru pertama ada tol di Provinsi Aceh. Pembenaran lainnya dan yang sebenarnya adalah Sigli Banda Aceh. Makanya disingkat Sibanceh.
Selama libur lebaran, Tol Sibanceh sudah buka hingga Seksi 1 Padang Tiji - Seulimeum. Jalur ini hanya dibuka sementara saja. untuk mendukung arus mudik yang melintas. Faktanya, ternyata jalur ini paling banyak diakses. Nyaris semua kenderaan golongan 1 non bus melintasi Seksi 1 ini. Tujuan utamanya adalah menghindar belokan-belokan Seulawah.
Dibukanya Seksi 1 yang hanya sementara, tentu membuat pelintas senang bin bahagia. Lebih bahagia lagi, rest area juga sudah dibuka. Kawasan tempat istirahat ini juga banyak disinggihan pelintas. Kawasan rest area memang masih dalam proses pembangunan. Belum banyak tumbuh tanaman hias untuk menambah indah suasana lapangan.
Gerbang Tol Blang Bintang
Akhir pekan kemarin, kami ke Jantho. Jantho juga sudah punya akses tol. Kami masuk melintasi Gerbang Tol Blang Bintang. Karena berangkatnya hampir waktu shalat Zuhur, kami singgah di rest area. Areal tempat beristirahat melepas lelah ini ada di sisi kiri dari arah Banda Aceh ke Sigli. Kebetulan cuaca sedang cerah. Langit pun membiru.
Menjadi peluang bagus untuk mengambil foto-foto.
Kalau tidak salah Masjid Al Hikmah namanya. Saya mengambil foto ini dari kejauhan. Tepatnya dari sisi rest area, Sigli ke Banda Aceh. Saya sudah lupa, rest area ini masuk dalam kawasan administratif kecamatan apa dalam Kabupaten Aceh Besar. Kawasan ini belum ada pohon-pohon penghijauan. Maka terlihat masih hambar. Tidak mengundang selera.
Tapi yang pasti, kehadirannya sangat membantu. Membantu pemudik beristirahat dan bisa tidak meninggalkan ibadahnya kepada Allah SWT. Apalagi ada fasilitas yang sangat baik. Bikin adem. Meski di kawasan ini belum ada gerai-gerai penjaja makanan serta minuman. Bisa dipahami, sebab ini masih baru dan belum secara resmi dibuka. Masih soft launching.
Meski belum sempurna, tapi sudah cukup memanjakan mata. Tinggal penambahan penghijauan dan beberapa aksesoris pendukung lainnya. Semuanya tentu butuh proses dan waktu. Apalagi sudah pasti butuh biaya perawatan yang besar. Sehingga semuanya butuh perencanaan yang matang. Konon lagi, secara matematis, Tol Sibanceh ini belum bisa menutupi biaya operasional bulanan.
Makanya, kalau ada melihat banyak sampah berserakan atau ada kamar mandi yang kotor belum dibersihkan, kemungkinan tenaga cleaning service-nya masih kurang. Tapi, agar keindahan ini tidak rusak, maka tak ada salahnya kita pengunjung sama-sama menjaganya. Menjaga dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
Thanks for your support @aviral123