Safari Donor Darah PMI Banda Aceh di Warung Kopi
Apakabar kawan-kawan
.jpeg)
PALANG Merah Indonesia Kota Banda Aceh atau PMI Banda Aceh paling giat melakukan kegiatan sosial berupa safari donor darah. Aksi ini berlangsung di masjid, warung kopi dan pusat perbelanjaan yang ada di seputaran Banda Aceh dan Aceh Besar selama bulan Ramadan 1446 Hijriah. Salah satu aksi ini saya rekam di warung kopi Solong Jepang beberapa waktu lalu.
Salah seorang relawan Anis kepada saya mengatakan, safari donor darah itu berlangsung sukses selama ini. Meski terkadang, jumlah darah yang terkumpul tidak banyak. Saya dan Anis sudah cukup lama kenal. Kami sama-sama relawan Tenaga Suka Rela (TSR) PMI Banda Aceh. Saya sekretarisnya. Ini periode ketiga saya menjadi sekretaris di organisasi relawan ini.
Jadi sudah pasti kami akrab. Katanya, untuk malam ini dia sudah standby di lokasi selepas taraweh. Pukul 9.30 Wib. Baru pada dini hari kegiatan ini berakhir. Mereka pamit dan esok akan singgah ke tempat lain. Sedangkan layanan donor darah di Gedung Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banda Aceh buka setiap hari selama 24 jam.
.jpeg)
Saya sendiri sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk menjadi pendonor. Pasalnya, hemoglobin (hb) saya tidak cukup. Ini sudah dari sononya. Sejak bergabung dengan TSR PMI sekitar 17 tahun lalu, hingga kini saya tidak cukup hb-nya.
hemoglobin adalah protein yang ada di dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat dan membawa oksigen ke seluruh tubuh, serta memberikan warna merah pada darah. source.
Begitu juga dengan malam itu. Setelah saya mendaftar, lalu diinterview petugas. Kapan terakhir minum obat? Kontan saja dengan senang hati saya menjawab, baru semalam. Saya minum Alopurinol. Mendengar itu saja, saya sudah jelas tidak memenuhi syarat untuk menjadi pendonor. Belum lagi tensi darah juga sangat berkurang, akibat bergadang.
Tidur tidak cukup. Maka lengkaplah sudah saya tidak memenuhi syarat untuk menjadi pendonor. Dari sini saya memang kecewa. Hingga sekarang belum sekali pun menjadi pendonor darah. Meski saya bagian dari relawan palang merah, tapi hanya darah yang merah, tapi tidak bisa disumbangkan.
 | .jpeg) |
|---|
 | .jpeg) |
|---|
Padahal, banyak pihak membutuhkan sumbangan darah. Makanya, mereka selalu mengusung hastaq, darah untuk kemanusian. Darah menolong banyak orang. Apalagi kebutuhan darah di Banda Aceh cukup tinggi. Sehingga terkadang, PMI kesulitan memenuhi kuota daerah di Rumah Sakit yang ada di seputaran Banda Aceh.
Untuk itulah, Anis dkk selalu mendatangi banyak masjid, warung kopi dan pusat belanja yang ramai didatangi warga. Mereka berharap, akan banyak darah yang terkumpul guna menolong mereka yang membutuhkan.
Malam di Solong Jepang hanya terkumpul sembilan kantong darah. Tidak banyak memang. Bukan karena pengunjung warung kopi tak berminat. Tapi, sebagian gagal menjadi pendonor. Karena alasan tak cukup syarat. Kurang hb, seperti saya. Ada yang sudah bulan ini. Dan lainnya.