Haflah Akhirussanah TK-IT Baitussalihin

in Steem SEA2 months ago

Apakabar rekan-rekan?

20250518_122810.jpg
Panggung Haflah Akhirussanah TK-IT Baitussalihin

SEJAK ada instruksi sekolah dilarang menggelar kegiatan wisuda dan sejenis, namun hal ini seperti kurang tepat untuk diterapkan di tingkat Taman Kanak-Tanak. Kenapa begitu? Karena anak-anak TK sedang masanya bermain dan bersenang-senang. Selama mereka senang dan bisa bermain, tentu orang tua atau pun bunda guru akan manut saja.

Pada 18 Mei lalu, sekolah anak bungsu saya, TK-IT Baitussalihin menggelar acara sejenis, serupa dan sebagainya. Tapi, mereka tidak memasang label wisuda. Tapi, namanya Haflah Akhirussanah. Maksud dan tujuannya tetap sama. Hanya saja mereka tidak mengembar-gemborkan itu sebagai acara wisuda atau perpisahan.

Haflah Akhirussanah adalah perayaan atau pesta yang diadakan pada akhir tahun ajaran oleh lembaga pendidikan Islam, baik formal (sekolah) maupun non-formal (TPQ, pesantren). Acara ini menandai berakhirnya tahun ajaran dan menjadi momen untuk memberikan apresiasi kepada para santri atau siswa atas pencapaian mereka selama satu tahun. source

Nah, yang digelar TK-IT Baitussalihin ini lebih kepada kegiatan seni. Anak-anak bisa tampil dipanggung utama, memeriahkan acara dan bermain. Tentu saja mereka ikut bernyanyi di Auditorium Prof Ali Hasjmy, yang terletak di kawasan Kampus UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

20250518_085007.jpg
Gedung Auditorium Prof Ali Hasjmy

Sejak pukul delapan pagi, semua anak-anak yang didampingi orang tuanya sudah berkumpul di sana. Masing-masing kelas tampil busana khas masing-masing. Setidakanya ada lima kelas, dari B1 hingga B5 yang mengikuti kegiatan perpisahan di sana. Saya melihat anak-anak sangat menikmati suasannya.

Kebetulan anak saya kelas B1. Jadi busana yang dipakai dominan warna maron. Jadi, kami sekeluarga pakailah kemeja yang berwarna senada. Untuk terlihat kekompakan dan sebagiannya. Kebetulan, rata-rata orang tua dari kelas B1 juga memakai busana dengan warna yang sama. Maron.

20250518_083805.jpg

Sebelum masuk ke ruangan acara, kami sudah lebih dulu digoda para fotografer wedding yang bisa mengincar acara-acara seperti itu. Dengan segala rayuannya, akhirnya si bungsu saya; Gulfam mau difoto. Harganya Rp50 ribu perlembar. Setelah foto, baru kami masuk ke arena acara yang belum dimulai.

20250518_094750.jpg

Dalam beberapa menit kemudian acara dimulai. Panitia pun mulai membagi kue kotak untuk setiap keluarga yang hadir. Seperti biasa, acara dimulai lazimnya sebuah kegiatan. Di awali pengajian, baca tilawah. Kali ini yang menjadi aktornya adalah anak-anak TK itu sendiri.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan serimoni lain. Pidato ketua yayasana, kepada TK-IK, lalu dilanjutkan dengan penampilan anak-anak. Baik itu aksi tari kreasi maupun hiburan lainnya. Menjelang penghujung acara, baru kemudian, nama-nama siswa yang yang selesai pendidikan dipangil satu persatu naik ke panggung.

Saat itu, salah seorang panitia membaca biodata siswa. Sedangkan dilayar ditampilkan foto keluarga masing-masing siswa yang dipanggilkan namanya naik ke pentas.

20250518_114719.jpg

Menjelang Shalat Zuhur, kegiatan berakhir dengan sendirinya. Kami tidak ingat lagi bagaimana penutupannya serta ada pengumuma apa. Sebab, saya sudah keluar lebih dulu untuk mencari angin di luar. Apalagi, saat itu mata saya juga sedang minta jatah istirahat.

20250518_133451.jpg

20250518_133500.jpg20250518_133438.jpg

Di luar pun sudah ada para pedagang yang dengan suara manisnya merayu semua orang tua untuk membali dagangannya. Harganya tidak murah, paling murah bunga-bungaan yang mereka racik itu seharga Rp35 ribu. Sedangkan harga termahal ada yang Rp150 ribu hingga Rp175 ribu.

Ada banyak godaan lain yang membuat anak-anak tergoda. Hanya saja, masing-masing orang tua harus jago-joga merayu agar tidak boros. Saya sendiri akhirnya tidak membeli di acara ini. Kami merayu untuk membeli di fantasi saja, tempat biasa mereka membeli. Karena akan banyak pilihan serta harganya juga tidak terlalu mahal.

20250518_133529.jpg

Akhirnya dua anak saya patuh, sehingga kami tidak membeli di acara Haflah Akhirussanah itu. Kami hanya membeli eskrim saja untuk membuat mereka diam lebih dulu. Urusan beli di fantasi kemudian, itu akan menjadi perkara lain. Paling tidak, sekarang masalah kecil ini sudah tertangani.


*****

Thanks for being with me and reading my post patiently


10 % payout to @steem.amal


Introduce myself

Salam @Munaa