Desain dan pengembangan untuk sistem pengadaan publik berbasis blockchain libatkan pengembangan kontrak pintar untuk otomatisasi, pengembangan antarmuka pengguna (UI) dan API untuk kemudahan dan integrasi, dan penerapan tindakan keamanan
Desain dan pengembangan sistem merupakan hal yang penting dalam membangun sistem pengadaan publik berbasis blockchain. Fase ini mengubah persyaratan yang kita tetapkan menjadi solusi perangkat lunak yang berfungsi. Fase ini melibatkan perencanaan dan pelaksanaan arsitektur teknis, dengan perhatian khusus diberikan pada komponen unik dari teknologi blockchain.
Kontrak pintar berfungsi sebagai fondasi sistem pengadaan dengan mengotomatiskan dan menegakkan aturan. Kontrak tersebut bertindak sebagai perjanjian yang dapat dijalankan sendiri, yang ketentuannya ditulis langsung ke dalam kode. Pengembangan kontrak pintar memerlukan penerjemahan setiap fungsi yang diprioritaskan—seperti pembuatan tender, pengajuan penawaran, dan pelepasan pembayaran—menjadi satu atau beberapa kontrak pintar.
Misalnya, Kontrak Tender mengelola seluruh siklus tender, termasuk tenggat waktu dan pembaruan status. Kontrak Pengajuan Penawaran menangani penawaran dengan aman dan tidak dapat diubah, mengenkripsinya hingga waktu pembukaan yang ditentukan, memberi cap waktu, dan memverifikasi integritasnya. Kontrak Evaluasi Penawaran dapat mengotomatiskan sebagian evaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, mencatat skor, atau perbedaan. Kontrak Penghargaan mencatat keputusan penghargaan dan menautkannya ke tender dan penawaran asli. Kontrak Pelepasan Pembayaran memastikan pembayaran dipicu secara otomatis saat kondisi tertentu—seperti bukti pengiriman atau penyelesaian tonggak—diverifikasi di blockchain, sehingga mengurangi penundaan dan manipulasi.
Setelah diterapkan, kontrak pintar umumnya tidak dapat diubah. Hal ini membuat desain yang cermat dan pengujian menyeluruh menjadi penting, karena setiap kekurangan dapat menjadi permanen. Karena kontrak pintar mengelola proses dan nilai yang penting, kontrak pintar memerlukan audit keamanan profesional untuk mendeteksi dan mengatasi kerentanan. Pilihan bahasa kontrak pintar bergantung pada platform blockchain: Solidity untuk sistem berbasis Ethereum, Chaincode atau Go untuk Hyperledger Fabric, dan Kotlin atau Java untuk Corda.
Meskipun backend blockchain kuat, pengguna memerlukan antarmuka yang dapat diakses dan kemampuan integrasi untuk adopsi. Di sinilah pengembangan UI dan API berperan.
Pengembangan antarmuka pengguna harus memastikan desain yang intuitif dan dapat diakses untuk berbagai pemangku kepentingan seperti pejabat pemerintah, vendor, dan auditor. Dasbor, formulir, dan alat pelaporan harus spesifik peran. Sistem juga harus menegakkan akses berbasis peran, yang hanya menunjukkan kepada pengguna informasi dan tindakan yang relevan bagi mereka. Misalnya, vendor harus mengakses tender dan penawarannya, sementara pejabat harus mengelola pembuatan dan evaluasi tender. Pesan umpan balik yang jelas dan kepatuhan terhadap standar aksesibilitas sangat penting untuk kegunaan.
Pengembangan API memungkinkan integrasi dengan sistem yang ada. API memungkinkan sistem pengadaan blockchain untuk terhubung dengan sistem keuangan pemerintah, basis data vendor, dan platform perencanaan sumber daya perusahaan, mengurangi entri data manual dan meningkatkan konsistensi data. Menggunakan antarmuka standar seperti API RESTful menyederhanakan integrasi. API ini mengelola aliran data seperti mendorong informasi anggaran ke blockchain, menarik status pembayaran ke dalam sistem akuntansi, dan memungkinkan vendor untuk menghubungkan alat internal langsung ke proses pengajuan penawaran. Mengamankan API dengan autentikasi dan otorisasi yang kuat sangat penting untuk mencegah akses yang tidak sah.
Keamanan sangat penting untuk sistem yang menangani dana publik dan data sensitif, terutama pada platform blockchain. Sementara blockchain menyediakan kekekalan yang melekat, data sensitif harus dienkripsi sebelum disimpan, terutama pada rantai publik atau semi-publik. Pendekatan umum adalah menyimpan data terenkripsi di luar rantai sambil menempatkan hash di rantai untuk memastikan integritas.
Kontrol akses dan manajemen identitas adalah kunci untuk menjaga keamanan sistem. Menerapkan kontrol akses berbasis peran memastikan pengguna hanya dapat melakukan tindakan yang diizinkan. Autentikasi yang kuat, termasuk autentikasi multifaktor dan kebijakan kata sandi yang aman, membantu melindungi akun pengguna. Dalam sistem blockchain yang diizinkan, memverifikasi identitas digital memastikan hanya peserta yang berwenang yang dapat mengakses jaringan.
Langkah-langkah keamanan jaringan seperti firewall, sistem deteksi intrusi, dan pemindaian kerentanan melindungi infrastruktur. Keamanan kontrak pintar sama pentingnya dan harus mencakup audit profesional untuk mengidentifikasi kelemahan dan teknik verifikasi formal untuk mengonfirmasi perilaku kontrak secara matematis. Manajemen kunci, yang sering kali merupakan tantangan yang rumit, harus ditangani dengan hati-hati untuk melindungi kunci kriptografi yang digunakan untuk transaksi dan enkripsi.
Langkah-langkah keamanan yang berkelanjutan, termasuk audit sistem dan pengujian penetrasi secara berkala, diperlukan untuk mengidentifikasi ancaman baru. Penilaian ini harus mencakup semua komponen—dari UI dan API hingga kontrak pintar dan infrastruktur yang mendasarinya.
Dengan merencanakan dan melaksanakan setiap aspek desain dan pengembangan sistem secara cermat, kita dapat membuat sistem pengadaan berbasis blockchain yang aman, efisien, dan ramah pengguna yang memerangi korupsi dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
| Proyek Percontohan |
|---|
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.