Today's Sad Phenomenon

in Steem SEA8 days ago

1744914261736.jpg


We live in an era where the boundaries between the private and the public are increasingly blurred. As if everything is worth sharing on social media. For the sake of engagement, or validation. Photos of family members' corpses, which should be moments of grief and prayer, are instead posted complete with long captions and dramatic filters. A wife giving birth, which is a sacred and struggling process, is instead made into real-time content, for praise and attention. Screenshots, intimate chats, with husband or wife, are also displayed to the public, as if intimacy can only be proven by netizens' attention. Photos of kissing a pregnant wife's stomach, a moment that should be a beautiful memory for the two of them, are now used as a promotional tool, or branding for a happy family. Makeup tutorials while smiling sweetly that sometimes highlight the genitals too much and show the side that should be protected. Skincare promotions with weak, graceful voice recordings that actually cause slander, not benefits, and many more things that we used to guard, we now flaunt, not because we don't know the limits, but because we are used to seeing other people do the same thing.

Astaqfirullahaladzim.

Greetings always compact.

By @midiagam

Sort:  
 6 days ago 

Lihat apa yang perlu dilihat saja, Bang. Dunia ini terlalu besar yang ngga akan sanggup bagi kita memikul semua beban itu. Dalam agama, setiap kita hanya diperintahkan untuk menjaga DIRI dan KELUARGA saja. Selebihnya, semoga Tuhan menolong kita. Laa hawlaa wa laa quwwataaa illaa billaah. Takotnya kita terlalu sibuk menjaga dunia, diri dan keluarga malah berantakan. Hahaha.

Hehe, sejatinya harus memang seperti itu bang. Semua dimulai dari diri sendiri dulu dan keluarga.

 6 days ago (edited)

Ya emang. Haha. Ada contoh-contoh orang yang mencoba menjaga dunia, selalu khotbah tentang kebajikan dan mengutuk perilaku orang lain yang menurut ukuran dia bejat, eh, ketangkap indehoi sama bini orang. Hahaha. Han ek takhem, kon nyo Bang?

Menurut saya setiap kita adalah pendosa, degnan dosa masing-masing, bedanya sebagian dari kita dosanya masih Tuhan tutupi. Tapi sebagian orang itu, ketika Tuhan masih menutup aibnya, malah hobi bongkar-bongkar aib orang. Haahahah...

Begitulah bang. Wate takalen berita bak Instagram nah, sep ngeri-ngeri teuh kejadian di Banda Aceh. Leubeh parah lom maksiat lheuh Tsunami, sampee walikota Banda Aceh, buk Iliza geu klik wate geu terjun langsong u TKP.