Membantu Teman Jual Satu unit Sepeda motor
Hari ini Rabu, dan entah kenapa sejak pagi suasana terasa berbeda, mungkin karena cuaca cerah atau karena saya punya misi kecil yang cukup seru.
Membantu teman saya, pak shala menjual satu unit sepeda motornya, motor itu Supra125 tahun 2025 masih mulus, jarang dipakai dan Pak shala butuh dana cepat untuk modal usaha kecil-kecilan.
Kami bertemu pagi tadi di warung kopi langganan tidak jauh dari rumah pak shala. Lalu kami berangkat ke rumah pak shala untuk melihat motor itu, lengkap dengan surat-surat dan wajah yang penuh harap. Bro, tolong bantuin jual motor ini ya. Gue butuh banget uangnya buat mulai usaha, katanya sambil menyeruput kopi.
Saya sempat berpikir keras, karena menjual barang ke orang yang dikenal itu tricky, tidak bisa terlalu menekan harga, tapi juga tidak boleh ngebohongin soal kondisi barang. Tiba-tiba saya teringat seorang teman lain, khairunas yang sejak bulan lalu lagi cari motor buat kerja ojek online sambil kuliah.
Khairunas datang dengan ekspresi penuh antusias. Begitu lihat motornya, dia langsung jatuh hati. Pak shala juga jelasin semua dengan jujur. Pernah jatuh ringan sekali, tapi mesin mulus, servis rutin, pajak hidup. Khairunas test ride sebentar dan saat balik, senyumnya makin lebar.
Negosiasi sempat alot. Khairunas nawar cukup jauh dari harga awal, tapi karena ini sesama teman dan tujuannya juga sama-sama mulia usaha dan kerja, akhirnya pak shala rela nurunin harga. Transaksi pun terjadi di tempat, dengan saya jadi saksi dan perantara.
Setelah selesai Transaksi pembelian sutu unit sepeda motor tersebut, saya pulang dengan perasaan hangat. Hari ini saya tidak cuma bantu teman jual motor, tetapi juga bantu dua teman menemukan jalan baru dalam hidup mereka. Kadang jadi jembatan antara dua orang itu bisa lebih bermakna dari pada yang kita kira. Dan semua itu terjadi hanya karena satu unit motor dan secangkir kopi di hari Rabu.

Salam @aril.hatake