Steem story of animals: a day full of sorrow and routine
pagi ini aku dikejutkan dengan pemandangan yang menyedihkan karena bebarapa ekor ayam peliharaanku mati tergeletak di tanah. ternyata, mereka memakan racun yang tak sengaja tumpah di dekat kandang. hatiku sakit melihatnya. ayam-ayam itu sudah membiru dan tak lagi bergerak. dengan berat hati, aku menguburkan semuanya satu per satu. rasanya kehilangan sekali, karena ayam-ayam itu sudah seperti bagian dari keluarga.
setelah menguburkan ayam-ayam malang itu, aku mencoba melanjutkan hari. siangnya, aku mengajak putraku ke tukang cukur rambut karena besok adalah hari pertamanya masuk sekolah dasar. dia terlihat sangat antusias, sambil terus bercerita tentang teman-temannya dan bagaimana dia tak sabar memakai seragam baru. rambutnya dipotong rapi, dan dia terlihat semakin gagah. senyumnya sedikit menghiburku di tengah kesedihan pagi tadi.
sepulang dari tempat cukur, aku langsung menuju garasi. kereta kesayanganku sudah sangat kotor dan butuh dicuci. aku mengambil selang air, sabun, dan spons, lalu mulai membersihkannya perlahan. air mengalir deras, membawa pergi kotoran yang menempel. dalam sela-sela mencuci, aku mengambil quaci dan timphan yang sudah kusiapkan sebelumnya. rasa gurih quaci dan manisnya timphan membuat suasana hatiku sedikit lebih baik.
meski pagi diawali dengan duka, hari ini tetap harus berjalan. kehilangan ayam-ayam peliharaan memang menyakitkan, tapi melihat senyum putraku dan menikmati waktu santai sambil mencuci kereta memberiku sedikit ketenangan. hidup memang tak selalu bahagia, tapi kita harus terus melangkah. mungkin besok akan lebih baik.
semoga ayam-ayam itu tenang di tempatnya. dan untuk putraku, semoga dia bersemangat menjalani hari pertamanya di sekolah dasar besok.