The Diary Game (29/03/2025) | My Activities in the Afternoon and Evening Meugang

designed by Canva

Hello sobat steemian tercinta..

Hari-hari terakhir menjelang Idul Fitri saya banyak meluangkan waktu bersama keluarga di rumah, jalan-jalan bersama putri saya dan sore hari sebelum berbuka puasa saya juga sering meluangkan waktu untuk bermain dengan kucing-kucing peliharaan saya. Kami masyarakat yang tinggal di provinsi Aceh, Indonesia masih kental dengan berbagai tradisi menyambut lebaran Idul Fitri, sehingga dalam dua hari sebelum lebaran saya juga terlibat aktif membantu istri saya melakukan berbagai aktivitas rumahan untuk menyambut hari meugang dan lebaran.

Sabtu 29 Maret 2025 saya baru memulai aktivitas sejak setelah melaksanakan shalat dhuhur. Kegiatan pertama saya adalah membantu istri saya membawa bakal baju untuk di obras (kelim tepi kain) di kawasan loss Kota Lhokseumawe. Penyiapan pakaian lebaran, dekorasi bagian rumah dan membuat kue merupakan salah satu tradisi masyarakat kami ketika akan menghadapi idul Fitri.

Saya kembali ke rumah untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga sambil menunggu waktu shalat Ashar. Setelah shalat menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan mandi dan selanjutnya sekitar pukul 17.00 wib saya mengajak putri saya keliling kota Lhokseumawe sambil membeli menu berbuka puasa.

Meskipun suasana waduk tidak lagi seindah dulu karena mulai kotor dengan sampah-sampah plastik dan sampah rumah tangga serta mulai menebar bau menyengat saya harus menerima tawaran putri saya. ia meminta saya untuk keliling waduk sebelum kami kembali kerumah.

Sampan- sampan para nelayan bersandar di pinggir waduk Pusong.

Maaf! Saya seringkali menceritakan tentang kondisi waduk ini dari waktu ke waktu karena dalam beberapa tahun terakhir tidak ada perubahan mengenai kondisi waduk yang jorok dan kotor karena dipenuhi banyak sampah. Keramba-keramba masyarakat yang mulai memenuhi permukaan waduk bukanlah pemandangan yang menarik untuk dipandang, lagi pula tujuan dan fungsi utama pembangunan waduk selain untuk fasilitas pengendali banjir dalam wilayah kota Lhokseumawe, waduk Pusong tersebut juga telah dinobatkan sebagai salah satu objek wisata outdoor bagi warga kota dan masyarakat pendatang, dimana masyarakat dapat melakukan beberapa aktivitas outdoor seperti memancing, jogging, bersepeda santai bahkan menikmati pemandangan laut serta menjadi salah satu tempat efektif untuk menikmati matahari terbenam.

Sampah dan kotoran memenuhi pinggiran waduk Pusong

Saya dan putri saya kembali dari waduk dengan perasaan kesal karena tidak bisa menikmati suasana alam yang indah seraya ngabuburit disana. Sementara masih ramai dari mereka menetap di pinggiran waduk sepertinya menikmati kondisi tersebut tanpa merasa risih dengan bau menyengat disana.

Dua hari sebelum lebaran saya sering kali meluangkan waktu untuk mengajak si Oyen jalan-jalan diseputaran gang-gang kecil dekat kediaman kami. Oyen adalah nama bayi kucing saya saat ini berusia 30 hari, awalnya saya beri nama "Milly" namun belakangan saya baru tahu bahwa bayi kucing itu berkelamin jantan jadi saya ganti namanya menjadi Oyen.

Bayi kucingku saat bermain di luar rumah

Saya membiarkan si Oyen yang suka bermain dipinggir jalan yang ditumbuhi rumput

Si Oyen terlihat senang dan menikmati bermain di luar rumah. Oh ya, saya juga minta maaf jika ada kesamaan nama dengan hewan peliharaan saya.. menjelang waktu berbuka puasa, saya mengajak bayi kucing saya kerumah dan memberi ia makan dry food rasa Tuna sebelum saya kembalikan ke kandangnya.

Oyenku terlihat lapar dan ia berusaha menghabiskan banyak dry food setelah lelah bermain dan berlarian di luar rumah. Itu tidak baik menurut dokter hewan karena kucing yang terlalu banyak makan akan menyebabkan obesitas, yakni menambah berat badan melebihi batas normal pada seekor kucing khususnya bayi kucing yang masih berusia 1 bulan. Juga menjadi penyebab terjadinya diabetes, pencernaan dan gengguan kesehatan lainnya. Jadi saya selalu membatasinya agar oyen tidak makan berlebihan...

Selesai melaksanakan shalat tarawih di menasah Desa Kampung Jawa Baru saya menuju ke warung kopi langgananku RC Kupi yang berlokasi di jalan Listrik Pasar Inpres Kota Lhokseumawe. Saya memesan segala kopi panas disana sambil menikmati malam meugang atau malam terakhir pelaksanaan ibadah shalat tarawih.

Pedagang daging sapi sedang melayani pembeli.

Suasana di warung kopi masih tampak sepi karena warga kota Lhokseumawe khususnya masih disibukkan dengan kegiatan menyambut lebaran, berbelanja pakaian bahkan menjaja para pedagang daging sapi untuk menyambut hari meugang. Ya! Hari meugang (hari penyembelihan hewan dan menyantap daging) merupakan tradisi unik dan hanya dilaksanakan oleh masyarakat yang tinggal di provinsi Aceh - Indonesia.

Tradisi meugang umumnya dilaksanakan satu atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri atau idul Adha. Meugang atau "Makmeugang" adalah tradisi sakral dan sudam menjadi budaya bagi masyarakat Aceh hingga saat ini. Hari penyembelihan hewan sudah dilakukan sejak dulu sejak era Sultan Iskandar Muda pada 1607-1636, sebagaimana kami kutip melalui sumber.

Hanya saja! Di era Kerajaan Sultan Iskandar Muda penyembelihan hewan mengandung nilai-nilai religius untuk menghidupkan kebersamaan serta kekeluaraan karena dilakukan untuk tujuan membagikan daging kepada masyarakat miskin di Aceh bahkan kepada masyarakat pendatang secara gratis yang dilakukan sebelum hari lebaran. Tentu! Seiring perjalanan waktu sedikit banyak terjadi perubahan nilai-nilai dalam tatanan kehidupan masyarakat dan para penguasa dari pelaksanaan meugang jika dibandingkan hari ini dan kondisi hari meugang ratusan tahun lalu.

Saat menikmati segelas kopi di warung RC Kupi Jalan Listrik - Pasar Inpres.

Segelas kopi selalu menjadi teman akrabku saat menulis postingan di platform ini. Ya! air berkafein tinggi tersebut dapat menyegarkan pikiran dan memberi motivasi untuk melahirkan ide dan kreativitas menulis dan membaca.