The Diary Game (13/06/25) | Aktivitas berulang Itu Membosankan.

Hello sobat steemian tercinta,..

Terkadang aku merasa malu dan risih untuk menceritakan rutinitasku setiap hari karena aku tahu hal itu sama sekali tidak menguntungkan orang lain. Dan, Apa yang kutulis disini adalah tentangku dan tentang aktivitasku yang terus berulang setiap hari. Aku senang menikmati segelas kopi tanpa mitos apapun yang harus aku percaya sepenuhnya, mengantar dan menjemput anak-anakku ke sekolah menjadi kewajiban sebagai seorang ayah, bergelut dengan aktivitas kantor untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari, dan hobiku menghabiskan waktu dengan kucing-kucing peliharaanku di rumah.

Seharusnya ada sesuatu yang baru dan unik untuk dibaca, tapi aku mulai tidak bebas berekspresi karena kesibukanku ditempat kerja mulai sangat melelahkan, ya.. aku mulai jarang menulis dalam beberapa hari terakhir karena membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kondisi fisikku tetap sehat dan stabil.

Menikmati segelas kopi di warung Cekgu Simpang Kuta Blang, Lhokseumawe

Aku menikmati segelas kopi di warung langganan sebelum menuju ke tempat kerja. Antara keyakinan dan mitos, entahlah... tapi aku merasakan pengaruh air berkafein tinggi ini dapat memberi sedikit semangat, atau setidaknya dapat meredakan rasa kantuk saat beraktivitas.

Aku menuju ke tempat kerja setelah menghabiskan segelas kopi disana. Pekerjaan mulai bertumpuk di atas meja kerjaku dan aku harus memadamkan smartphonku agar lebih fokus untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu shalat Jum'at tiba. Tapi jam 10.00 wib aku harus break sejenak untuk menjemput anak gadisku pulang sekolah. Itu tidak lama sekitar tiga puluh menit dan setelah membawanya ke rumah aku kembali berangkat ke tempat kerja untuk melanjutkan pekerjaanku.

Saat menjemput anak gadisku pulang sekolah di kawasan Lancang Garam

Tiba waktu shalat Jum'at aku menuju ke Masjid Agung Islamic Center. Pelaksanaan Kegiatan Jum'at berjalan hikmah seperti biasanya, hanya saja aku kehilangan sandal disana. Itu bukan sandal mahal, tapi karena kondisi panas dan terik menyulitkanku berjalan dengan telapak kaki telanjang menuju ke areal parkir sepeda motor. Dalam beberapa menit Aku sempat berusaha mencarinya disekeliling area tangga masjid sebelum beberapa dari jamaah memberitahuku bahwa disana sangat sering kehilangan sandal. Aku pun memutuskan untuk pulang kerumah sekaligus membeli sandal lain di swalayan Sabana.

Kehilangan sandal setelah shalat Jum'at🤣

Aku kembali ke tempat kerja dan melanjutkan pekerjaan tersisa disana hingga presensi pulang kantor. Sebagai operator pengadministrasi perkantoran saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dari tiga Kasubsi di Bidang Pengadaan.. itu sungguh membosankan.!

Masih dalam keadaan lelah aku kembali ke rumah untuk beristirahat dan bersantai dengan keluargaku. Rasa letih sedikit reda setelah menikmati segelas air putih hangat. Aku sempat tertidur sejenak dan terbangun saat azan shalat magrib berkumandang.

Kucing-kucing peliharaanku masih bermain di ruang tamu, mereka saling bercanda, mengejar dan bahkan senang memanjat sofa yang ada di ruang ukuran sedang tersebut. Hewan tersebut sangat ramah, manja dan mudah bergaul dengan manusia. Tentu saja mereka mengharapkan perhatian dan kasih sayang meskipun banyak kekeliruan yang dilakukan, dan itu wajar karena mamalia karnivora ini tidak memiliki akal seperti manusia.

Aku senang bergaul dengan hewan lucu ini dan mereka selalu mengisi ruang-ruang kosong untuk menghiburku dan keluarga kami disaat lelah dan suntuk.

dua jucing peliharaan sedang bermain di atas sofa.

Bersyukur menjadi manusia beradaptasi karena "harga akal" sangatlah mahal sehingga ada perbedaan signifikan antara manusia dan makhluk lainnya. dan, akal pada manusia akan berharga jika dimanfaatkan untuk menghargai makhluk lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Terkadang tingkat akal pada manusia usia balita dan anak-anak hampir sama dengan sifat hewan karena mereka tidak merasa takut pada hewan buas seperti harimau dan tidak merasa bersalah ketika telah menyakiti satu bayi kelinci.