The Diary Game May 26, 2025 | Everything must be done even if it is not perfect

Hello semuanya...

Sebelum berangkat ke tempat kerja saya singgah di Jalan Darussalam untuk membeli satu porsi bubur ayam untuk istri saya, ia tidak memasak pagi ini karena terlambat bangun. Namun Saya dan anak-anak saya lebih menyukai roti (kue) ketimbang nasi dan bubur ayam sebagai sarapan.

Saat membeli bubur ayam di jalan Darusalam

Bagi kami tidak bermasalah jika penganan khas masyarakat indonesia ini menggantikan posisi nasi putih untuk sarapan pagi karena bubur ayam juga terbuat dari beras yang diolah dengan air serta beberapa rempah (bumbu) untuk menambah rasa lezat, kecuali untuk makan siang atau malam.

Bubur ayam atau umumnya dikenal dengan sebutan Buryam adalah salah satu makanan khas Indonesia. Bubur nasi tersebut berbahan utama beras yang dinanak dengan air hingga berwujud mencair dengan tekstur lembut. Bubur ayam akan lebih enak disajikan dengan irisan daging ayam dan bawang goreng serta umumnya dinikmati dalam keadaan hangat.

..by the way, hari ini aku memulai aktivitas utama di kantor setelah semua rutinitas keluarga selesai aku penuhi. Disisi lain saya dan mungkin setiap pelaksana pekerjaan kantoran maupun staf perusahaan butuh situasi yang nyaman untuk melakukan aktivitas dengan baik dan efektif tanpa dipengaruhi oleh kondisi eksternal.

Saat beraktivitas di tempat kerja

Alhamdulillah dapat bekerja ditempat yang nyaman meskipun dengan penghasilan pas-pasan namun menyenangkan karena didukung oleh suasana lingkungan kerja yang nyaman. Ya! rasa suntuk dan rasa bosan selalu hadir ketika saban hari harus melakukan aktivitas yang sama dan ditempat yang sama. Saya pikir tidak ada yang harus aku ceritakan untuk itu.

Aku menyadari pekerjaanku tidak sebanyak yang dilakukan orang lain termasuk ada hal-hal yang tidak terjadwal terkadang lebih berat untuk dijalani, bukan lelah sebab harus mengantar dan menjemput anak-anak disekolah karena Itu rutinitas sehari-hari yang hanya melibatkan fisik dan tidak perlu menguras pikiran.

Beberapa hari terakhir anak gadisku pulang sekolah lebih awal dari biasanya karena semua siswa Sekolah Dasar sedang menghadapi ujian akhir semester, Ya! Sekitar jam 10.00 wib aku sudah berada di gerbang sekolah menunggunya keluar.

Saat menunggu anak gadisku keluar dari gerbang sekolah SDN 5 Banda Sakti

Uang adalah benda penting selama masih menjadi alat pembayaran sah setiap negara, wajar saja setiap orang berpikir untuk mendapatkan benda berharga ini untuk membelinya dan mendapatkan barang kebutuhan setiap hari bahkan setiap saat.

Salah satu dari sejumlah banyak keperluan rumah tangga adalah bahan pembersih pakaian seperti deterjen. Harganya memang tidak semahal harga emas, namun hampir setiap hari dibutuhkan karena pakaian kotor selalu ada dan semakin bertambah dari waktu ke waktu, tentunya membutuhkan deterjen sebagai bahan pembersih. Ini contoh kecil bahwa uang merupakan benda bernilai dan diposisikan sebagai target utama sehingga tidak semua orang dapat menahan diri untuk mendapatkannya dengan cara yang halal.

Aku menuju ke sebuah swalayan kecil yakni Sabana yang berlokasi di Jalan Listrik untuk membeli deterjen bubuk ukuran 700 gr dan pewangi pakaian. Dua barang tersebut setidaknya harus mengeluarkan uang sejumlah Rp.33.000 atau setara dengan 15.5 Steem (nilai pada saat konversi).

Berbelanja deterjen pembersih pakaian di swalayan Sabana

Selanjutnya Aku membawa deterjen pembersih pakaian kerumah dan menyerahkan kepada istri saya karena ia hendak mencuci pakaian kotor yang telah menumpuk selama dua hari. Ya, karena aku sudah berada di rumah, aku bersantai sejenak sambil menyiram beberapa tanaman yang tumbuh di halaman belakang, termasuk tanaman Tin yang sedang berbuah.

Tanaman buah tin dihalaman belakang.

Aku juga tidak menyadari aktivitasku dalam setengah hari ini telah berjalan begitu banyak meskipun semuanya dalam durasi pendek. Dan terakhir aku singgah untuk mencicipi segelas kopi Americano di Mariz.Co kafe Keude Aceh, Lhokseumawe. Disana aku hendak bertemu dengan kawan lama yang pernah satu ruang belajar saat masih SMA.

Saat ngopi sambil menunggu kawan lamaku datang di Kafe Mairiz.Co

Aku senang meskipun harus menunggu kedatangan temanku sedikit lama. Setelah berjumpa kami ngobrol banyak tentang cerita masa lalu dan semuanya seakan tidak ada yang telewatkan. Pertemuan itu bukan hanya sekedar melepaskan rasa kangen, mengingatkan kenangan kami, namun untuk menyambung kembali silaturrahmi yang sempat terputus selama kurang lebih 20 tahun lamanya.

Selesai kami puas bercerita panjang lebar, kami pun sepakat untuk bubar dan kembali ke tempat masing-masing. Sementara aku kembali melanjutkan perjalanan ke tempat kerja. Dan memulai aktivitas disana hingga waktu pulang kerja tiba pada pukul 16.30 wib.