The Diary Game (Sabtu, 10 Mei 2025) Datang Ke Kebun Untuk Memanen Sawit

in STEEM FOR BETTERLIFElast month

‎سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.

IMG_0917.jpeg

Baru tiba di kebun hendak memanen sawit

Saya tidak menyangka bahwa hari ini akan ada pemadaman listrik dalam rangka pemeliharaan jaringan. Biasanya jika akan diberlakukan pemadaman listrik seperti ini, saya pasti mendapat pemberitahuan melalui pesan grup whatsapp. Begitu pula tetangga saya yang berdinas di kantor Komando Rayon Militer 023 kecamatan Nisam, juga tidak mendapat pemberitahuan sama sekali dari pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saya membuka pintu warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis pada pukul 07:00, pemadaman listrik terjadi pada pukul 08:00. Jika saya tahu akan ada pemadaman listrik yang konon katanya mulai dari pukul 08:00 hingga pukul 18:00, maka saya tidak akan membuka pintu tempat usaha terlalu cepat karena saya tidak bisa memberi pelayanan maksimal kepada konsumen terutama dalam hal layanan jasa fotocopy dan pengetikan.

Karena sudah terlanjur membuka pintu warung usaha fotocopy, tidak mungkin bagi saya untuk menutupnya lagi. Saya akan beraktivitas seperti biasa menjaga warung fotocopy meskipun sedikit konsumen yang bisa saya layani. Saya pergi ke warung kopi membeli kopi bungkus dan dibawa biar bisa sarapan pagi sambil beraktivitas di tempat usaha. Kebetulan istri saya pada pagi hari ini memasak nasi goreng, jadi saya tidak perlu membeli kue. Saat telah selesai memasak, istri saya menghidangkan nasi goreng dan kopi diatas meja kerja untuk sarapan pagi saya.

IMG_0902.jpeg

IMG_0903.jpeg

Kondisi padam listrik di tempat usaha dan menu sarapan pagi pada hari ini

Saya baru teringat setelah diberitahu oleh istri bahwa pada hari ini jadwal panen sawit di kebun. Biasanya penjaga kebun saya Muhallim akan mengingatkan saya kapan pemanenan sawit dilakukan, tetapi kali ini dia seperti benar-benar lupa dan bahkan jarang datang ke tempat usaha saya. Lalu saya menghubunginya melalui telepon genggam mengatakan bahwa hari ini jadwal panen sawit. Muhallim merasa terkejut dan meminta kepada saya untuk melihat di kalender kapan tanggal terakhir panen sawit yang lalu. Satelah saya mengatakan bahwa sudah berjalan 15 hari dari panen terakhir, Muhallim berseru dari seberang sana memastikan akan melakukan panen sawit pada hari ini juga. Lebih lanjut Muhallim mengatakan baru pulang dari Banda Aceh kemarin, makanya dia tidak datang ke tempat saya.

Berhubung saya tidak mempunyai sepeda motor buat pergi ke kebun karena dipakai oleh anak pergi mengaji, Muhallim menjemput saya untuk pergi bersama-sama dengan menggunakan becak mesin. Muhallim mengajak seorang saudara sepupunya membantu mengumpulkan tandan sawit setelah dipetik oleh Muhallim. Saya tersenyum-senyum sendiri saat diboncengi oleh Muhallim menggunakan becak karena baru kali ini saya dibonceng seperti itu. Tiba di kebun kami beristirahat sebentar sambil menyiapkan egrek alat panen tandan sawit.



IMG_0918.jpeg

Tiba di kebun sawit, Muhallim dan sepupunya menyiapkan egrek

Muhallim segera turun dari becak untuk memulai panen sawit. Dia sudah tahu mana tandan sawit yang sudah bisa dipanen karena sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari. Saya mengikuti dari belakang kemana Muhallim pergi mencari batang pohon sawit yang siap untuk dipanen. Kadang-kadang dluar perkiraan saya, saat saya menunjukkan kepada Muhallim ada tandan sawit yang sudah bisa dipanen, tetapi Muhallim mengatakan bahwa tandan tersebut belum matang dan baru bisa dipetik pada saat panen yang akan datang.





IMG_0929.jpeg

Dengan penuh cekatan Muhallim memanen sawit

Setelah dipastikan semua tandan sawit telah siap dipanen, Muhallim menghubungi pengepul kelapa sawit untuk mengirimkan mobil pengangkut. Saat mobil pengangkut telah datang, mereka memungut tandan sawit yang kami kumpulkan di beberapa titik. Luas kebun sawit saya tidak sampai 1 hektar, jadi hasil tandan sawit yang di panen hanya seadanya saja. Setidaknya bisa memenuhi kebutuhan hidup dalam beberapa hari. Setelah mobil pengangkut memungut tandan sawit, lalu mereka pulang lebih dulu meninggalkan kami. Hari mulai menjelang malam, saya dan Muhallim beserta saudara sepupunya juga beranjak pulang meninggalkan kebun untuk mandi sore.





IMG_0933.jpeg

IMG_0931.jpeg

Mobil pengangkut memungut sawit yang telah dikumpulkan

Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.

Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.

Salam hormat,
@yuswadinisam

About Me

Steem.png

Saya mengundang Anda untuk mendukung @pennsif.witness untuk pertumbuhan di seluruh platform melalui komunikasi yang kuat di semua tingkatan dan menargetkan pengembangan hasil tinggi dengan sumber daya yang tersedia.


Click here

Sort:  
 last month (edited)

Wah keren, selain usaha fotocopy juga memiliki kebun sawit. berapa harga sawit saat ini? Saya sempat menyesal menjual kebun sawit di Sp tiga, karena saat ini sudah ada program peremajaan kelapa sawit

by @heriadi

 last month 

Cuma kebun kecil yang saya miliki, tidak sampai satu hektar. Kemarin saya menjualnya dengan harga 2300 rupiah perkilogram, turun 200 rupiah dalam minggu ini.

Benar, sangat disayangkan anda telah menjual kebun sawit, padahal sekarang ada progran peremajaan tanaman sawit atau yang sering disebut dengan replanting.