Aku memasak ticah.

Pagi ini kulihat sekitar rumah tampak sepi dan sunyi. Aku seorang diri bangun lebih awal dari yang lainnya, entah beberapa hari ini tidurku kurang nyenyak dan aku selalu bermimpi buruk padahal ketika hendak tidur aku selalu berdoa kepada Allah dari gangguan apapun.

Bunga anggrek

---

Langkahku terhenti pada sebuah pot bunga, ada anggrek kuning sedang mekar dan itu sangat indah sekali. Aku merasa senang dan damai menatap bunga itu, warna yang cerah seolah membangkitkan gelora semangatku dan aku seperti berharap bahagiaku secerah bunga ini.

---

Memasak,,, ya aku harus memasak untuk mana siang keluargaku. Tapi hari ini aku ingin makan sesuatu yang tak berkuah, pedas, asam dan nikmat. Terus ada rasa pahitnya, apalagi ada sedikit sentuhan rasa asin, itu kombinasi rasa yang sempurna.

proses merebus sayuran

Aku kepikiran ingin memasak gule ticah ( sebagian ada yang menyebutnya cicah), untuk memasaknya aku harus menyiapkan beberapa sayuran, dan semua sayuran ada di kebun belakang. Aku tinggal petik daun ubi, daun pepaya muda dan bunga pepaya. Sebelum itu, ketiga sayuran ini aku cuci bersih dan rebus terlebih dahulu.

Menyiapkan bumbu ticah

Lalu meracik bumbu ticah yang terdiri dari bahan utamanya yaitu kelapa parut, cabe rawit, bawang merah, kacang tanah, kemiri dan juga serai dan tak lupa asam sunti dan sedikit daun jeruk. Setelah itu dihaluskan pada batu, boleh juga dengan blender, kemudian campurkan sayuran dan bumbu ini hingga menyatu.

Siap untuk disajikan

Menu ini cocok untuk makan siang dengan nasi putih dan ikan asin, ini sangat enak. Biasanya jika tak malas aku selalu menyiapkan menu ini dan jika terkadang rasa malas tiba, aku hanya menyiapkan menu yang sederhana yang mudah dimasak.😅

---

Malam hari, seperti biasa kami berjualan di kedai mie. Dari menit berganti jam kami selalu siap melayani pelanggan. Hingga malam semakin larut kami akan segera tutup warung.

Bayi yang manis

Satu lagi pelanggan setia kami datang untuk membeli mie. Mereka membawa bayi mereka yang sangat gemas bagiku. Bayi mereka baru berumur 7 bulan, kulitnya putih dan manis. Bayi ini sangat suka dengan putriku, setiap kali mereka ke sini pasti putriku sangat senang.

Putriku ingin sekali menggendong bayi lucu ini dan mereka memberikannya, putriku tak bisa berkata-kata hingga ia tersenyum dan selama bayi itu di dekapannya, senyumnya tak sirna.

Putriku menyukai bayi manis ini

'mama,, aku ingin adik bayi seperti ini' ucap putriku dengan wajah polosnya.

Aku hanya tersenyum dan hanya diam saja mendengar ucapan putriku 😃.

Setelah pesanan mie mereka siap, lantas mereka pamit pada putriku dan putriku meminta mereka kembali lagi ke sini. Akhirnya setelah pelanggan terakhir kami selesai, aku langsung menutup warung, memindahkan semua kursi dan meja ke dalam dan mematikan lampu baru masuk ke dalam rumah untuk segera menidurkan putriku.

Namun, sebelum tidur kupastikan putriku sudah buang air kecil, mencuci tangan dan juga kaki serta membuatkannya susu hangat dan baru tidur di sampingnya.

Semua gambar saya, diambil oleh ponsel Redmi note 12.