Mengikuti rapat "Perencanaan berbasis data" di sekolah

Hari Selasa di Minggu yang lalu saya dan teman-teman saya di sekolah berkesempatan untuk mengikuti rapat tentang perencanaan berbasis data di sekolah. Rapat ini dipimpin langsung oleh bapak kepala sekolah kami bapak Faisal S.Pd M.Pd dan sebagai tamu undangan uang diundang untuk memberikan masukan adalah ibu pengawas kami yaitu Ibu Lili S.Pd.

Agar kegiatan ini tidak mengganggu proses ujian semester genap bagi siswa kelas X dan siswa kelas XI, maka acara rapat ini berlangsung seuelah kegiatan ujian bagi para siswa selesai dilaksanakan. Seperti kita ketahui bahwa saat ini para siswa di seluruh tingkatan sekolah khususnya di provinsi Aceh sedang mengikuti ujian kenaikan kelas atau ujian semester genap untuk tahun ajaran 2024/2025. Pada hari Selasa tersebut sengaja ujian hanya diadakan sebanyak dua sesi saja sehingga kegiatan ujian berakhir pada pukul setengah sebelas siang.

Selesai mengawas ujian saya dan teman-teman segera berjalan beriringan menuju ke laboratorium komponen kami yang selalu dijadikan sebagai tempat untuk penyelenggaraan rapat atau beberapa acara penting lainnya. Penyebab mengapa ruangan komputer sering dijadikan tempat rapat atau acara lainnya adalah karena di laboratorium komputer ini terasa adem dan sejuk karena di ruangan ini tersebut pendingin ruangan atau AC.

Seperti kita ketahui akhir -akhir ini cuaca di Aceh saat siang hari sangatlah panas dan terik. Kami sering merasa kegerahan dan kepanasan. Jadi menurut saya pemilihan lab komputer sebagai tempat beberapa acara adalah senagsi pilihan yang sangat tepat.

Acara dimulai dengan sepatah dua patah kata sambutan dan pengarahan dari bapak kepala sekolah. Beliau telihat begitu bersemangat memberikan arahan bagi para gurunya dalam hal pengisian survey tentang perencanaan berbasis data untuk ke depannya.

Para peserta rapat terlihat mengikuti rapat dengan sangat antusias dan mendengar setiap penjelasan dari bapak kepala sekolah dengan seksama agar mudah dipahami. Namun udara yang dingin di dalam ruangan membuat mata saya jadi berat dan terasa sangat mengantuk namun untuk menghormati rapat saya pun tetap memaksaka mata saya agar tetap terbuka.

Selanjutnya tibalah pada acara pandangan dan pengarahan dari pengawas pembina kami yaitu ibu Lily. Beliau memberikan pengarahan tentang tatacara pengisian raport sekolah kami yang dibuat berdasarkan hasil survey dari para siswa dan guru.

Tak terasa hati semakin siang. Terasa waktu sangat cepat berlalu. Tanpa terasa kami telah mengikuti rapat hampir dua tiga jam. Perut terasa keroncongan karena waktu makan siang telah tiba. Bunyi di perut saya seolah memberikan kode kepada saya agar segera mengisi perut yang mulai kelaparan.

Untung saja sekolah menyediakan nasi bungkus bagi para peserta rapat. Begitu rapat selesai segera menuju ruangan Tata usaha untuk mengambil sebungkus nasi bungkus untuk disantap sebagai menu makan siang. Sekian.