Excitement while going to visit the fish hatchery

Ini adalah saat saat ketika kami yang terdiri dari beberapa orang guru sedang mendampingi para siswa dari sekolah kami untuk mengunjungi tempat seorang pengusaha muda dari kota ini yang bergerak dalam bisnis pembenihan ikan hias. Kunjungan ini merupakan implementasi dari salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah saat ini yaitu mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan. Mata pelajaran ini mulai diterapkan dalam beberapa tahun belakangan ini. Tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan dan menanamkan kecintaan dari para peserta didik dalam bidang kewirausahaan.

Seperti kita ketahui saat ini sangat banyak para lulusan dari sekolah atau dari perguruan tinggi yang setelah menamatkan belajarnya menjadi pengangguran. Hal ini juga disebabkan oleh masih rendahnya penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor di negara kita. Tak heran maka banyak para tenaga kerja Indonesia yang lebih memilih mengadu nasib dengan bekerja di negara orang menjadi tenaga kerja Indonesia dengan gaji yang lebih tinggi daripada bekerja di negara sendiri.

Dengan adanya mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan diharapkan para lulusan sekolah paling tidak bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri sehingga tidak tergantung dengan orang lain. Banyak sekali lapangan kerja yang bisa dibuka di negara terutama dari segi sektor pertanian dan perikanan.

Saat kami pergi kami menggunakan jasa angkutan bus sekolah yang sengaja disewa oleh kepala sekolah kami. Walau busnya tidak terlalu nyaman dikarenakan bus tersebut sudah berusia tua dan tidak memiliki air conditioner namun suasana yang tercipta dari kunjungan tersebut sangat menyenangkan dan masih terkenang sampai saat ini.

Bus yang digunakan ada dua dimana salah satu bus terlihat sangat nyaman jika kita berada di dalamnya dikarenakan bus tersebut masih baru dan memiliki pendingin udara. Bus ini menjadi rebutan para siswa. Siswa yang duluan naik ke bus ini lebih beruntung karena tidak kepanasan dikarenakan udara di kota saya cukup panas sehingga dapat membuat seseorang akan mengucurkan keringatnya.

Hari itu kami memberangkatkan dua kelas yaitu kelas sebelas tiga dan kelas sebelas lima. Para siswa terlihat sangat bersemangat untuk pergi . Mereka juga mempersiapkan beberapa bekal berupa beberapa makanan camilan yang nantinya akan mereka makan di tengah jalan.

Saat ini usaha budidaya ikan hias sudah mulai merambah kota Lhokseumawe. Ada beberapa peternakan ikan hias yang terdapat di sini yang siap menghasilkan ikan -ikan hias untuk mengcover permintaan ikan hias dari konsumen uang berada di wilayah kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Setelah menempuh waktu perjalanan sekitar 20 menit akhirnya kami sampai di sekitar lokasi pembenihan ikan hias tersebut. Dikarenakan tempat uang dituju terletak di gang sempit maka terpaksa kami berjalan kami menuju tempat yang dimaksud sementara bus yang kamu tumpangi hanya bisa berhenti di pinggir jalan besar saja.

Kamu berjalan kaki hanya sekitar dua ratus meter saja dan tibalah kami di tempat yang kami tuju. Seorang laki laki; berusia sekira tiga puluhan menyambut kami dengan gembira. Beliau adalah pemilik sekaligus pengusaha muda pembenihan ikan hias yang ada di Lhokseumawe.

Para siswa terlihat sangat tertarik dan antusias melihat ikan ikan hias kecil uang berenang ke sana kemari di dalam bak semen yang telah disediakan. Pemilik tempat tersebut dengan bersemangat menjelaskan bagaimana cara memelihara dan melakukan pembibitan ikan hias tersebut. Di akhir sesi para siswa berebutan membeli ikan hias uang dijual seharoan lima ribu rupiah sampai dengan harga sepuluh ribu rupiah per ekor ikan. Sekian.