Berjualan kain di sekolah

Banyak hal.yang bisa kita lakukan untuk hidup. Salah satunya adalah bekerja untuk mencari rezeki guna untuk menumpang biaya hidup sehari-hari. Di zaman sekarang ini mencari pekerjaan dari hari ke hari semakin susah sehingga setiap orang tidak perlu gengsi dalam mengambil atau menjalani setiap pekerjaan. Asal halal sebaiknya diembat saja. Yang penting kita bisa mendapat uang untuk bisa bertahan hidup.

Kehidupan orang-orang di negara Indonesia tidaklah mudah. Dari hari ke hari harga barang kebutuhan pokok semakin tinggi sehingga membuat masyarakat miskin tidak bisa lagi memenuhi kebutuhannya. Daerah miskin dengan tingkat pengangguran yang tinggi biasanya akan mudah untuk timbul penyakit masyarakat seperti pencurian, jambret dan protitusi dll. Namun tidak semua orang mencari uang dengan cara yang salah. Ada orang yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berjualan secara langsung dan mendatangi konsumen di tempat konsumen itu berada .

Sekolah di tempat saya bekerja seringkali menjadi tujuan para pedagang keliling untuk memasarkan bahan dagangannya. Salah satu barang dagangan yang sering dibawakan oleh pedagang tersebut adalah bahan kain baju untuk baju seragam harian bagi para guru seperti kain PDH atau yang dikenal sebagai pakaian dinas harian.

Sang pedagang membawa barang dagangannya dengan menggunakan sepeda motor dan memasukkan barang -barang yang ingin dijualnya ke dalam sebuah tas jinjing besar. Di dalam tas tersebut banyak terdapat kain-kain untuk bahan jas atau untuk bahan seragam harian pedagang. Bagi para konsumen, hal ini tentu sangat menguntungkan karena tidak perlu lagi pergi ke kota untuk membeli kain baju seragam jadi lebih menghemat di ongkos transportasi.

Yang lebih hebatnya lagi, kain-kain tersebut boleh dibeli dengan cara kredit atau angsuran. Jadi bagi para guru yang ingin membeli akan semakin terbantu untuk memiliki kain walaupun sedang tidak memiliki uang pada saat ini. Seperti kita ketahui para pegawai negeri pada umumnya walaupun terlihat dari luar memiliki banyak uang namun dari dalamnya ternyata tidak memiliki yang yang cukup dikarenakan banyak dari para guru yang telah mengadaikan SK nya untuk mengambil uang kredit di bank. Al hasil setiap bulannya selalu gali lubang tutup lubang.

Untuk membantu penagihan uang setiap bulan nya sangat pedagang biasanya telah membuat channel di sekolah dimana dia memilih orang dalam untuk mengutip cicilan setiap bulannya dengan imbalan uang persen atau fee. Tentunya ini akan memudahkan para pedagang karena setiap tanggal gajian tiba, orang yang menjadi perpanjangan tangan pedagang tersebut akan siap menagih uang cicilan dari para guru. Sekian.