Rezeki Dari Tanah Berkah Untuk Semua

IMG_20250524_120253.jpg

Di sebuah Gampong kecil yang dikelilingi sawah hijau nan subur, masyarakat bersiap-siap menyambut acara penting yang selalu dinanti setiap tahun. Kenduri sawah. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah atas hasil panen yang melimpah dan harapan agar musim tanam berikutnya diberkahi dengan hasil yang lebih baik.

IMG_20250524_120241.jpg

IMG_20250524_120245.jpg

Pagi itu, udara masih sejuk ketika para lelaki Gampong mulai berkumpul di halaman rumah Keuchik. Seekor kambing besar yang sehat telah disiapkan sejak semalam. Kambing ini adalah hasil urunan warga, simbol gotong royong dan kebersamaan. Setelah doa bersama dipanjatkan, proses penyembelihan dilakukan dengan penuh khidmat, sesuai dengan syariat Islam. Darah kambing mengalir sebagai lambang pengorbanan dan rasa syukur.

IMG_20250524_120249.jpg

Sementara itu, di dapur umum yang didirikan di balai Gampong, para perempuan sudah mulai sibuk menyiapkan bahan-bahan masakan. Aroma bawang merah yang digoreng, santan yang dimasak, serta rempah-rempah khas Aceh mulai memenuhi udara. Daging kambing diolah menjadi gulai, sop dan sate, menu khas kenduri yang mengunggah selera. Para remaja dan anak-anak ikut membantu mengiris bawang, membersihkan daun dan mengatur piring-piring untuk jamuan nanti siang.

IMG_20250524_122844.jpg

IMG_20250524_122850.jpg

Tak hanya memasak, persiapan kenduri melibatkan semua lapisan masyarakat. Beberapa warga laki-laki membantu memasang tenda dan tikar di lapangan dekat sawah, tempat kenduri akan dilangsungkan. Ada pula yang mengatur pengeras suara, menyiapkan kursi dan memastikan air minum cukup tersedia. Semua dilakukan dengan semangat dan senyum, mencerminkan rasa kekeluargaan yang kuat antarwarga.

Ketika matahari mulai berada di atas kepala, tamu-tamu dari Gampong tetangga mulai berdatangan. Suasana menjadi ramai, namun tetap tertib dan penuh kegembiraan. Setelah pembacaan doa dan tahlil bersama, makanan pun disajikan. Suara sendok dan piring yang berdenting, tawa anak-anak serta canda warga menambah hangat suasana. Di tengah-tengah jamuan, Keuchik menyampaikan sambutan dan mengingatkan pentingnya menjaga tradisi dan merawat persatuan.

Kenduri sawah bukan sekedar makan bersama. Ini adalah momen mempererat silaturahmi, memperkuat semangat gotong royong dan menanamkan rasa syukur di hati setiap warga. Tradisi ini mengajarkan bahwa keberhasilan pertanian bukan hanya hasil kerja keras petani, tapi juga berkat dari yang maha kuasa, serta dukungan dari seluruh komunitas.

Saat matahari mulai condong ke barat, warga membersihkan lokasi acara bersama-sama. Piring-piring dicuci, tenda di bongkar dan sisa makanan dibagikan untuk dibawa pulang. Senyum puas tergambar di wajah semua yang hadir. Kenduri sawah hari itu bukan hanya sukses, tapi juga penuh makna.

Dengan kebersamaan dan niat yang tulus, warga Gampong menunjukkan bahwa tradisi bisa menjadi sarana membangun harmoni dan keberkahan hidup. Kenduri sawah bukan hanya tentang potong kambing dan makan bersama, tapi tentang merayakan rezeki yang turun dari langit dan tumbuh dari bumi, dengan hati yang penuh syukur.

Sort:  

Congratulations!! Your post has been upvoted through steemcurator04. We encourage you to publish creative and quality content.

Curated By: @miftahulrizky

1000448478.jpg

Hewan-hewan kecil ini sangat lezat, tetapi saya tidak tahu apakah Anda juga mengalaminya, tetapi ketika saya melihat gambar-gambar ini, saya merasa sangat sedih, saya lebih memilih untuk tidak melihatnya.