Dunia Ajaib Untuk Si Kecil dan Adiknya

Hari Minggu pagi itu, matahari bersinar lembut dan udara terasa cerah. Saya dan istri saya memutuskan untuk mengajak kedua buah hati kami, putri sulung berusia 3 tahun dan adiknya yang masih berusia 6 bulan, untuk bermain di KIDSZONE, sebuah taman bermain indoor yang dirancang khusus untuk anak-anak. Ini adalah pertama kalinya kami membawa kedua anak kami bersama-sama ke tempat bermain seperti ini, dan kami sangat antusias sekaligus sedikit cemas. Apakah mereka akan menikmati?
Apakah si kecil yang masih bayi akan nyaman?

Begitu tiba di lokasi, mata putri sulung ami langsung berbinar melihat warna-warni permainan yang menjulang tinggi dan lantai empuk yang seolah mengundang langkah kecilnya untuk segera menjelajah. Sementara itu, si adik yang masih digendong istri saya tampak memperhatikan dengan tatapan penasaran, mulut kecilnya mengeluarkan suara-suara lucu, seolah ikut bersemangat.

Kami mulai dari area balok busa dan perosotan mini, tempat yang sempurna untuk anak seusia kakaknya. Ia langsung berlari, tertawa riang, mencoba semua yang ada di hadapannya. Saya dan istri saya ikut mendampingi, kadang memegangi tangannya saat ia mencoba meniti jembatan gantung kecil, kadang tertawa bersamanya saat ia meluncur dari perosotan. Di sisi lain, istri saya duduk nyaman di area khusus bayi, dimana ada mainan lembut, boneka gantung, dan bola warna-warni untuk menstimulasi perkembangan si kecil. Adiknya tampak bahagia, mencoba meraih bola sambil tertawa-tawa kecil di pangkuan ibunya.

Yang membuat kami terkesan adalah bagaimana KIDSZONE menyediakan ruang yang aman dan menyenangkan untuk anak-anak dengan usia berbeda. Ada area khusus balita, lengkap dengan penjaga dan lantai busa tebal, serta ruang laktasi dan tempat mengganti popok yang sangat bersih dan nyaman. Kami bahkan sempat berhenti sejenak di cafe kecil di dalam area itu untuk menyuapi si kakak dan menyusui si adik.

Tak terasa, tiga jam berlalu. Si kakak mulai mengantuk setelah puas bermain trampolin dan rumah-rumahan, sementara si adik mulai tertidur dalam gendongan. Kami tahu inilah saatnya pulang. Tapi sebelum pergi, si kakak menoleh dan berkata, " Besok kita ke sini lagi ya" Sambil tersenyum, saya dan istri saya saling berpandangan, lalu kami jawab bersamaan, Insya Allah ya Nak.

Hari itu, kami pulang dengan hati yang hangat, tas berisi pakaian ganti, dan pikiran yang sudah merencanakan kunjungan berikutnya. Keluarga kami kecil, tapi petualangan kami besar, dimulai dari satu tempat bermain, menuju dunia yang penuh warna bersama.