Penjual Kebab

in LAKSHMI29 days ago

IMG_20250423_212606_029.jpg

IMG_20250423_212621_311.jpg

Di suatu malam yang hangat di kota Geudong, suasana jalanan mulai lengang, namun aroma harum dari daging panggang dan rempah-rempah khas Timur Tengah menguar dari sebuah gerobak sederhana di pinggir jalan. Dua pria berseragam merah sedang sibuk mengolah pesanan kebab — salah satu jajanan favorit warga sekitar.

Gerobak kebab ini sudah menjadi langganan banyak orang, dari anak-anak muda hingga bapak-bapak yang baru pulang kerja. Mereka mengenakan kaos bertuliskan “Kebab Turki” di punggung, tampak cekatan menyusun daging, sayur, dan saus ke dalam lembaran roti tortila yang hangat.

Di dalam kotak kardus besar di samping mereka, terlihat puluhan kemasan kertas kebab berwarna kuning cerah dengan tulisan “Rasanya Gak Putus Putus”. Merek ini seolah jadi jaminan rasa dan kualitas, dan kemasannya yang rapi siap menyambut banyak pembeli malam itu.

Lampu terang menyinari gerobak mereka, membuat tempat ini tampak seperti oasis kuliner di tengah gelapnya malam. Meski sederhana, gerobak ini menjadi tempat berlabuh banyak perut yang lapar dan hati yang butuh kehangatan — bukan hanya karena makanan, tapi juga karena keramahan para penjualnya.

Di kota kecil seperti Geudong, tempat seperti ini bukan cuma soal makanan, tapi juga tentang pertemuan, cerita, dan suasana yang tak tergantikan.

Kalau kamu mampir ke Geudong malam-malam, cobain deh kebabnya — siapa tahu kamu juga jadi pelanggan tetap.

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.