Hello my Steemian Friends..

Kali ini saya akan mencoba mengikuti sebuah tema menarik tentang love & argumen dari @tammanna. Terimakasih..

Increase Simplicity of Mind

If there is an argument between a husband and wife, should the husband apologize first, or should the wrong person apologize?

Pada dasarnya jika kita salah, maka kita harus minta maaf. Namun menjalin rumah tangga yang harmonis itu adalah hal yang kompleks. Aturan sederhana semacam itu tidak selalu berlaku dalam praktiknya sehari-hari.

Saya meyakini bahwa setiap orang tentu memiliki egonya masing-masing. Jika saja suami dan istri yang bertengkar saling memaksakan egonya, saya kira pertengkaran tersebut tidak akan berakhir. Dan buruknya akan menambah masalah2 baru yang seharusnya tidak terjadi.

_pexels

Suami memang merupakan pemimpin bagi istri dalam membangun sebuah keluarga. Layaknya seorang pemimpin yang baik, seorang suami pun harus memberi contoh yang baik termasuk mengalah dan meminta maaf duluan meskipun ia tidak bersalah. Karena itu menunjukkan kematangan dan kelayakan sebagai seorang pemimpin rumah tangga.

Dan saya pikir tidak ada salahnya jika suami harus meminta maaf duluan. Mengalah juga bukan berarti kalah. Hanya saja menjaga keutuhan rumah tangga selalu lebih baik daripada memenangkan argumen.

Many people think that husbands should apologize to their wives first. Do you agree?

Saya kurang setuju jika seorang suami diwajibkan dan harus selalu meminta maaf duluan jika terjadi pertengkaran rumah tangga. Jika kita melalukan kesalahan maka sudah sewajarnya kita pula yang harus meminta maaf. Baik itu suami, maupun istri.

_freepik

Meminta maaf duluan itu adalah hal yang bagus. Seperti yang saya paparkan pada poin pertama, itu menunjukkan kematangan emosional. Dan bagi seorang suami, itu menandakan ia memang layak untuk menjadi seorang pemimpin di dalam rumah tangga. Namun alangkah baiknya jika suami dan istri saling merendahkan egonya masing2 untuk meminta maaf duluan.

Saya kira kunci untuk permasalahan seperti ini sangatlah mudah. Hanya saja itu membutuhkan sikap saling pengertiaan. Mengerti bahwa setiap orang memiliki kekurangan masing2 baik itu suami maupun istri. Dan saya yakin, ketika suami dan istri sudah benar2 memahami hal itu, maka siapa pun pasti tidak akan keberatan untuk meminta maaf duluan.

Which do you think is wiser? Apologizing to each other or defending each other's ego to win the argument?

Saya kira saling meminta maaf dan saling memaafkan adalah pilihan yang paling bijak untuk hal ini. Tak ada hal baik dari sebuah pertengkaran. Hanya kepuasan sementara ketika kita memenangkan sebuah pertengkaran dalam rumah tangga. Mungkin kita memang benar dan kita memaksakan itu tetap menjadi hal yang benar. Namun kita bisa saja kita menjadi lupa bahwa ada hal yang lebih besar sedang diperjuangkan, yaitu keutuhan rumah tangga.

_freepik

Maka saya kira, dari pada mencari siapa yang benar dan siapa yang harus meminta maaf, mengapa kita tidak berbesar hati saja dan mencoba mengakui kesalahan kita meski terkadang kita tidak benar2 salah? Itu merupakan hal kecil yang jika kita lakukan dapat melestarikan keutuhan rumah tangga.

Maka dari beberapa paparan saya sebelumnya, maka dapat saya simpulkan bahwa:

1. Secara adil, siapapun yang salah harus meminta maaf.
2. Secara bijak, siapapun yang lebih dulu sadar dan ingin memperbaiki keadaan, sebaiknya langsung meminta maaf duluan.
3. Namun bagi seorang suami yang merupakan pemimpin, harus dapat memberikan contoh yang baik bagi istri dan menjaga kestabilan rumah tangga. Harus memiliki hati dan tanggung jawab yang lebih besar karena memang mereka memegang peranan yang penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis.

_{Saya mengundang @ulfatulrahmah @fantvwiki dan @ifatniza untuk berpartisipasi dalam tema ini.}

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA POSTINGAN SAYA