Penerimaan Zakat pada Masa Rasulullah
Tidak ada penjelasan yang detail mengenai jumlah zakat yang diterima pada periode Rasulullah SAW. Hal ini disebabkan beberapa alasan di antaranya, pembagian zakat dilakukan langsung para kolektor setelah zakat terhimpun. Pun demikian, ada beberapa catatan penting mengenai jumlah unta yang ada pada Baitul Mal sewaktu beliau wafat. Menurut Umar, terdapat sekitar 40 ribu unta di Baitul Mal ketika Rasulullah SAW wafat.
Menurut Ustaz Damanhur Abbas, jarak antara perang Tabuk dengan wafat baginda Rasulullah SAW selama 18 bulan. Kalau memang unta tersebut bersumber dari zakat, maka perlu kepada 2 juta ekor unta untuk nisab zakat yang dikeluarkan sejumlah 40 ribu ekor unta.
Di sisi lain, kondisi keuangan Baitul Mal sangat melemah saat peperangan Tabuk di mana tidak dapat memberikan tunggangan untuk tujuh orang mujahidin. Kondisi yang paling realistis jumlah unta tersebut merupakan pemberian Rasulullah kepada Baitul Mal.
Dari beberapa catatan sejarah menyebutkan jumlah pajak dari Bahrain merupakan jumlah terbesar yang pernah diterima oleh Rasulullah yaitu sebesar 80 ribu dirham. Kemudian Rasulullah menyerahkannya kepada Abbas, ini menunjukkan dana tersebut merupakan sedekah bukan zakat, karena Rasulullah sangat ketat dalam menjaga dan tidak mengizinkan seorangpun dari kalangan keluarga mawla untuk menjadi kolektor zakat atau bahkan menjadi asisten mereka.
Selain itu ada beberapa informasi penting yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengelolaan zakat. Kisah seorang laki-laki dari Banu Taghlib menceritakan, “Aku dipanggil Rasulullah SAW dan memeluk Islam.
Kemudian beliau mengajariku tentang Islam dan bagaimana cara mengambil sedekah dari kaumku yang sudah masuk Islam. Dan kembali lagi kepada beliau, dan aku berkata: Wahai Rasulullah! Saya masih ingat semua yang engkau ajarkan padaku kecuali tentang sedekah. Jadi bolehkah saya bekerja sebagai ‘ashir saja? Lalu beliau menjawab: Tidak! Pajak (‘ushur) hanya bagi orang Nasrani dan Yahudi”.
Pada masa Rasulullah, para kolektor tersebut tidak diberikan gaji secara khusus. Namun mereka diberikan upah dari dana zakat tersebut. Hal ini sejalan dengan firman Allah: ‘wal ‘amiliin ‘alayha..”. Hal ini juga diceritakan oleh para sejarawan bahwa Umar, salah seorang pengumpul zakat dimasa Rasul di Madinah, mengatakan bahwa dia diperintahkan oleh Rasul untuk bekerja mengumpulkan zakat dan dia dibayar.
Zakat hanya dikumpulkan ketika hasil panen sudah siap dan siap pakai. Bukhari pernah meriwayatkan dari Yahya bin Adam tentang praktek penerimaan dan pembagian zakat gandum. Yahya melaporkan dari Ta’us bahwa Muadh berkata di Yaman, bawakan kepadaku pakaian atau kain, yang akan saya terima sebagai ganti sedekah gandum karena itu akan lebih mudah buat kamu dan lebih baik bagi muhajirin. Tetapi Qastalani meragukan tentang Taus bahwa ia mendengar langsung dari Muadh.
Menurut dia, ada sumber lain yaitu Bayhaqi, pernah meriwayatkan cerita yang sama dengan tali sanad yang berbeda dan itu pun merupakan penggantian terhadap jizyah, bukan zakat.
Hal ini kemudian menambah kebingungan lagi karena jumlah bayaran jizyah di Yaman telah dicantumkan bahwa dalam bentuk uang atau pakaian. Jizya terhadap lahan bisa berupa gandum tetapi sebagian riwayat menyebutkan bahwa lahan di Arab disebut sebagai sadaqa (‘ushr).
Dan itu bisa jadi sadaqa yang ditawarkan oleh Muadh untuk ditukar.
Pada kasus manapun berdasarkan riwayat-riwayat tersebut, baru kemudian hari diyakini bahwa zakat pertanian dapat dibayar dalam bentuk lain yang sesuai dan dapat dikirim dari satu tempat ke tempat yang lain.
Pembayaran zakat tidak serta merta menghilangkan kewajiban finansial seorang muslim terhadap masyarakat muslim lainnya dalam sebuah negara, karena Rasulullah tidak hanya mengajak kaum muslimin untuk membayar zakat saja, tetapi juga menggalakkan kaum muslimin untuk bersedekah. Rasulullah bersabda: Adalah kewajiban dari Allah SWT kepada seluruh kaum muslimin. Merupakan amal baik bagi seorang muslim untuk menambah sedekahnya. []

Halo bg @ayijufridar
Kami akan melaksanakan kegiatan Meet Up untuk saling berbagi tips tentang membuat postingan berkualitas tinggi sesuai dengan pedoman Steem Atlas, mari bergabung. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada :
Cara mendaftar :
Kami akan mendata seluruh peserta dan memberikan petunjuk berikutnya. 🙏
Terima kasih undangannya. Insya Allah saya hadir dan sudah bergabung di WAG.
Siap, sampai ketemu di hari H.
Jangan lupa bagi tautannya...