Kantor Bupati Aceh Utara
Suasana Kantor Bupati Aceh Utara Di Waktu Malam
Malam yang begitu hangat di Aceh Utara, saya berkesempatan menghadiri acara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXXV yang digelar megah di halaman depan Kantor Bupati.
Acara yang sudah lama dinantikan ini bukan hanya menjadi ajang perlombaan membaca Al-Qur'an, tetapi juga menjadi magnet bagi ribuan masyarakat dari berbagai penjuru daerah.
Dengan lampu-lampu hiasan yang memancarkan cahaya berwarna-warni, panggung utama tampak begitu megah dan memukau. Suasana religius begitu kental terasa, berpadu dengan semangat kebersamaan masyarakat yang datang bukan hanya untuk menyaksikan, tapi juga untuk merayakan kebudayaan Islam.
Setibanya saya di lokasi, saya langsung disambut oleh lantunan ayat suci Al-Qur'an yang menggema dari pengeras suara. Suara merdu para qari qariah membuat hati ini terasa tenang. Meski ini adalah ajang kompetisi, suasana yang terasa justru penuh kekhusyukan dan ketulusan. Setiap orang yang hadir tampak menikmati bacaan demi bacaan yang dilantunkan dengan penuh penghayatan.
Panggung Tempat Acara Berlangsung
Namun, daya tarik MTQ XXXV ini bukan hanya pada perlombaan semata. Di sekeliling lokasi acara, puluhan bahkan ratusan pedagang kecil mendirikan lapak. Ada yang menjual makanan khas Aceh seperti mie Aceh, sate matang, kue timphan dan es tebu segar. Aroma masakan menguar ke mana-mana, menggoda siapa saja yang lewat untuk singgah mencicipi. Tidak hanya makanan, ada pula penjual pakaian, aksesoris islami hingga mainan anak-anak.
Odong-odong
Bagi anak-anak, momen ini menjadi seperti sebuah pesta rakyat. Mereka berlarian ke sana kemari, tertawa riang sambil menikmati berbagai wahana permainan. Di antaranya, yang paling mencolok adalah odong-odong berlampu yang berputar dengan musik ceria. Anak-anak duduk dengan gembira di atasnya, sementara para orang tua mengawasi sambil sesekali tertawa melihat tingkah lucu buah hati mereka. Di sisi lain, ada pula istina balon, lempar gelang dan permainan ketangkasan lainnya.
Menikmati kopi
Saya sempat duduk bersama teman di salah satu bangku sambil menyeruput segelas kopi Aceh hangat dari salah satu pedagang. Sambil menikmati suasana, saya terpesona melihat bagaimana acara keagamaan seperti MTQ ini bisa menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Tidak ada sekat sosial, semua hadir dalam suasana penuh kekeluargaan.
MTQ XXXV Aceh Utara bukan hanya tentang lomba membaca Al-Qur'an, tapi juga tentang persaudaraan, kebudayaan dan semangat kebersamaan. Malam itu, saya pulang dengan hati yang penuh rasa syukur dan kenangan indah yang tak akan terlupakan.

Salam @aril.hatake
https://steemit.com/hive-111300/@aril.hatake/kantor-bupati-aceh-utara
Thank you for using Steem Atlas, Please read the guidelines below to help you create better posts on Steem Atlas.