Empat Tokoh Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Mengikuti Retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Jakarta - Sebanyak 503 kepala daerah akan melaksanakan Orientasi Retret dan empat diantaranya adalah mantan eks Tokoh Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjabat sebagai kepala daerah Aceh pada Pilkada serentak 2024 akan mengikuti Orientasi Retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
Program Retret ini akan berlangsung mulai Jum'at (21/2/2025) hingga Jum'at (28/2/2025) ini akan menjadi bagian dari rangkaian agenda pelantikan kepala daerah nasional Se-Nusantara. Meskipun telah lebih dahulu dilantik di Aceh, keempatnya tokoh ini tetap diminta untuk hadir dalam pelantikan serentak di Jakarta sebelum melanjutkan program retret selama sepekan di Akmill.
Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian usai melantik Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) pada rapat paripurna DPR-Aceh di Banda Aceh pada Rabu (12/2/2025) lalu. Tito karnavian mengatakan bahwa Aceh adalah salah satu provinsi yang aman selama proses demokrasi pilkada berlangsung.
Pelantikan ini dilakukan lebih cepat dibandingkan kepala daerah lain di Indonesia, yang dijadwalkan pada tanggal 20 Februari 2025 dilantik serentak oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto di Istana Jakarta. Mereka adalah para gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota. Sekiranya ada 961 kepala daerah akan dilantik serentak oleh Presiden RI.
Sebagai mana yang kita ketahui Kesepakatan damai Aceh di Helsinki adalah Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005. MoU ini mengakhiri konflik bersenjata antara Aceh dan Indonesia yang berlangsung selama tiga dekade.
Isi MoU Helsinki Pemerintahan Aceh, Hak-hak asasi manusia, Amnesti dan reintegrasi, Pengaturan keamanan, Pembentukan Aceh Monitoring Mission.
Perundingan damai ini dicetuskan oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang turut hadir menyaksikan langsung pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030.
Hamid Awaluddin ditunjuk sebagai koordinator perunding mewakili Pemerintah Indonesia.
Malik Mahmud Al Haytar ditunjuk sebagai koordinator perunding GAM.
Martti Ahtisaari, mantan Presiden Finlandia, menjadi mediator perundingan.
Salah satu alasan percepatan pelantikan adalah tidak adanya permohonan perselisihan hasil pemilihan Gubernur Aceh ke Mahkamah Konstitusi (MK). Selain itu, dasar Hukum dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) juga memungkinkan pelantikan lebih awal.
Dalam Pasal 69 huruf C UUPA disebutkan bahwa pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atas nama Presiden Republik Indonesia di hadapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam rapat paripurna DPRA.
Muzakir Manaf (Mualem) - Fadhlullah (Dek Fadh) Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030. Serta bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota Aceh yang sudah di Lantik akan mendapatkan undangan datang ke Jakarta untuk menghadiri pelantikan kepala daerah secara serentak Se-Indonesia yang akan dilantik oleh Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Jakarta pada 20 Februari 2025 Sehingga Mualem - Dek Fadh Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030. Mendapatkan Ucapan selamat atas pelantikan dari Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Jakarta dan dilanjutkan untuk dapat mengikuti orientasi retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah sepekan lamanya.
"Modal penting Aceh adalah menjaga stabilitas politik dan keamanan, karena keamanan dan kedamaian adalah modal awal pembangunan Aceh lebih Baik Kedepan" tutup Tito Karnavian
Sementara itu, dalam agenda program Orientasi Retret ini, para wakil kepala daerah hanya akan mengikuti arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto pada hari terakhir kegiatan yang bertempat pada hari Jum'at, 28 Februari 2025 mendatang.
Adapun Empat eks Tokoh Panglima GAM yang akan ikut serta dalam agenda orientasi retret di akademi militer yang terpilih sebagai kepala daerah pada Pilkada 2024 yakni Muzakir Manaf alias Mualem sebagai Gubernur Aceh, Muharram Idris alis Syeh Muharram sebagai Bupati Aceh Besar, Sarjani Abdullah sebagai Bupati Pidie, dan Ismail A Jalil alias Ayah Wa sebagai Bupati Aceh Utara.
Berikut Profil Singkat 4 Tokoh Panglima GAM
Muzakir Manaf yang akrab disapa di lingkungan masyarakat dikenal Mualem, memiliki sejarah panjang dalam perjuangan Medan perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) hingga dunia politik Aceh. Lahir pada 3 April 1964, Keahliannya dalam strategi militer membuatnya dikenal oleh seluruh masyarakat. Pada tahun 1986, Mualem berangkat ke Libya untuk ia menerima pelatihan tempur bersama anggota GAM lainnya. Di Libya, ia sempat menjadi pengawal pribadi Muammar Khadafi. Setelah Abdullah Syafi'i meninggal pada tanggal 22 Februari 2002 dalam pertempuran dengan Tentara Nasional Indonesia
Setelah perjanjian kesepakatan damai Aceh di Helsinki sehingga menjadi sejarah baru lahirnya Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 15 Agustus 2005 dan membubarkan Tentara Negara Aceh pada tanggal 27 Desember 2005 dan Muzakir tidak lagi menjadi panglima. Kemudian, pada tanggal 28 Desember 2005, ia kemudian menjabat sebagai ketua Komite Peralihan Aceh.
Mualem beralih ke dunia politik ia menjadi salah satu pendiri Partai Gerakan Aceh Mandiri dan berganti nama menjadi Partai Aceh periode 2007 karena keluhan dari pemerintah pusat sekaligus ketua umum pertama. mengawali Karier politiknya dimulai sebagai Wakil Gubernur Aceh periode 2012–2017. Waliyul 'Ahdi Lembaga Wali Nanggroe Aceh sejak 27 Desember 2022.
Pada Pilkada 2024, Muzakir Manaf terpilih sebagai Gubernur Aceh dengan diusung Partai Aceh, Gerindra, Demokrat, PKS, PPP, PKB, PDI dan Partai Nanggroe Aceh. Saat ini ia sudah resmi menjabat sebagai Gubernur Aceh setelah dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian pada Rabu (12/2/2025) sebagai Gubernur Aceh Periode 2025–2030.
Ismail A Jalil atau Ayah Wa kini menjabat sebagai Bupati Aceh Utara periode 2025-2030, memiliki latar belakang sebagai mantan panglima GAM. Lahir di Matang Serdang periode 12 Juni 1979, ia aktif dalam gerilya GAM dan ia pernah menjabat sebagai Komandan Komandan Operasi Daerah IV GAM wilayah Pase periode 1996-2005.
Setelah konflik berakhir, ia terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPRK Aceh Utara periode 2009-2014.
Ketua DPRK Aceh Utara periode 2014-2019. Penasehat Jaringan Aneuk Syuhada Aceh periode 2015 - Sekarang.
Penasehat DOB Kota Panton Labu periode 2016-Sekarang.
Anggota DPRA periode 2019-2024.
Karier politiknya terus menanjak hingga memenangkan pemilihan raya sebagai Bupati Aceh Utara (acclamare) periode 2025-2030.
Muharram Idris dikenal sebagai Syech Muharram. Lahir 10 Oktober 1975 adalah mantan tokoh pejuang GAM. ia pernah menjabat sebagai Anggota Pasukan Gerakan Aceh Merdeka periode 1995 - 2005.
Ketua GAM Mukim Meuraxa.
Komandan Operasi Daerah IV GAM Wilayah Aceh Rayeuk.
Pelatih Tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Aceh Rayeuk.
Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Aceh Rayeuk,
Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Aceh Rayeuk periode 2003-2005. Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Aceh Rayeuk periode 2005-2011.
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Aceh (PNA) pada 2012-2016.
Pesta demokrasi Pilkada 2024, ia pun dengan dorongan serta dukungan dari masyarakat maju melalui jalur independen bersama pasangannya Syukri dan berhasil terpilih sebagai Bupati Aceh Besar. Ia resmi dilantik pada 13 Februari 2025-2030 oleh Gubernur Muzakir Manaf.
Sarjani Abdullah dikenal sebagai Awan. Lahir 20 Maret 1970 adalah mantan tokoh pejuang GAM. Dia pernah menjabat sebagai Staf Komando Pusat Tiro Perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) periode 1992-1998.
Komandan Operasi Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pidie periode 1998-2003.
Panglima Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pidie periode 2003-2005.
Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Pidie periode 2005-2008.
Ketua DPW Partai Aceh Kabupaten Pidie periode 2008-sekarang.
Anggota Majelis Tuha Peut Partai Aceh (PA) periode 2013-2023.
Bupati Pidie periode 2012-2017.
Ketua Harian Partai Aceh (PA) periode 2018-2023.
Pada Pilkada 2024. Sarjani Abdullah Bersama pasangannya Alzaizi, ia diusung oleh Partai Aceh, Golkar, dan Gerindra, serta resmi dilantik sebagai Bupati Pidie pada 18 Februari 2025 oleh Muzakir Manaf.
Kehadiran keempat tokoh panglima Gerilya GAM ini dalam agenda program orientasi retret kepala daerah di Akmil Magelang menunjukkan kolaborasi transformasi mereka dari pejuang di medan bersenjata menjadi pemimpin pemerintahan yang profesional.
Dengan kapasitas, kapabilitas serta kualitas rekam jejak jalan setapak yang menjadi pengalaman mereka di masa lalu, mereka diharapkan dapat memberikan sumbangsih kontribusi nyata yang lebih besar sehingga berpengaruh signifikan terhadap pendidikan, ekonomi, dan pembangunan di masa mendatang sehingga menjadi energi dan dedikasi untuk Aceh