My five activities in the diary game, May 2, 2025

Nice to be able to greet creators friends again...

Hari ini aku telah menjalani 5 aktivitas utama hingga pukul 11.00 pm. Meskipun tersisip beberapa aktivitas tidak terencana lainnya sebagai pelengkap catatan "the diary game" ku jika hal tersebut dianggap layak untuk diceritakan.

Saat menulis diari ini aku berada di rumah sakit umum daerah Cut Meutia bersama istriku untuk menemani ayah kami yang sedang dirawat di ruang ICU. Memasuki hari kelima dirumah sakit tersebut beliau masih belum ada perubahan signifikan atas kondisinya. Sebelumnya dokter spesialis Saraf telah mengabarkan hasil diagnosa medis bahwa orang tua kami terserang stroke iskemik dan harus dirawat intensif hingga kondisinya benar-benar membaik.

Saat berada di Ruang ICU - RSUD Cut Meutia

Setelah beberapa saat di ruang Intensive Care Unit, aku keluar dari ruang ICU menuju kantin untuk menghangatkan badan dengan segelas teh hangat seharga Rp.4.000 atau senilai 1.7 Steem (harga saat konversi). Meskipun perasaanku tidak nyaman aku berusaha untuk menyimpan cerita ini di platform. Disana aku bertemu beberapa orang yang sedang menikmati kopi dan minuman ringan lainnya. Sepertinya mereka juga memiliki kisah tidak jauh berbeda dengan kondisi kami saat ini, karena aku tidak melihat suasana ceria membalut wajah-wajah mereka yang sedang duduk di emperan kantin berukuran pas-pasan tersebut.

Saat menikmati segelas teh hangat di emperan Kantin RSUD Cut Meutia

Sebelum tulisan ini "menghantarkan" saya pada cerita penutup di atas, saya sudah memulai aktivitas sejak pukul 07.30 pagi mengantar anak-anak ke sekolah dan menggunakan jalan yang sama setiap hari untuk berangkat ke kantor. Lampu lalu lintas tetap aktif memberikan peringatan "hati-hati" kepada pengguna jalan meskipun beberapa kendaraan yang membawa anak-anak berseragam sekolah masih berusaha menerobos lampu merah. Tindakan yang sangat berbahaya meskipun mereka memiliki alasan yang tepat...

1000057130.jpg
Saat mengantar anakku ke sekolah SDN5

Anak saya terlambat 20 menit tiba di sekolah, upacara dalam rangka peringatan hari Pendidikan Nasional di halaman sekolah sedang berlangsung dengan hikmat. Ya, Hari paling bersejarah untuk pendidikan nasional Indonesia selalu diperingati setiap 2 Mei untuk mengenang jasa sosok Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang dikenal dengan sebutan Ki Hajar Dewantara. Ia adalah pahlawan nasional bidang pendidikan bergelar doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957 sebelum menjabat sebagai Menteri pertama bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.

Saat beraktivitas di ruang kerja

Di kantor, rutinitasku adalah berteman dengan kertas dan labtop, maklum saja pekerjaan seorang staf adalah mengutamakan disiplin dan nurut terhadap perintah atasan, dengan demikian akan mendorong kami selalu prajurit dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu. Memotivasi diri untuk giat bekerja dan memiliki rasa tanggungjawab untuk menyukseskan setiap kegiatan tentunya tidak semata karena gaji, juga dipengaruhi oleh iklim tempat kerja yang nyaman dan saling mendukung.

Aku terpaksa menunda pekerjaan karena harus menjemput anak-anakku going home from school. Setiap hari Jum'at seluruh siswa akan kembali ke rumah mereka lebih awal dari hari biasanya sebagai prioritas bagi masyarakat muslim di Indonesia yang akan melaksanakan ibadah shalat Jum'at.

1000057210.jpg
Saat menjemput anak gadisku pulang sekolah

Jarak kediaman kami dan lokasi sekolah SDN 5 Banda Sakti kurang lebih 10 menit perjalanan, jadi aku masih memiliki waktu untuk makan siang dan membersihkan badan ke kamar mandi sebelum berangkat ke Masjid Agung Islamic Center yang juga hanya berjarak sekitar 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua.

Bangunan seluas 16.475 meter2 terlihat megah dan berdiri kokoh di pusat kota berjulukan petro dollar di era 80an dengan dominasi warna keemasan, meskipun masih membutuhkan sejumlah besar dana untuk merampungkan banguna Masjid yang menjadi salah satu ikon Kota Lhokseumawe tersebut.

1000057219.jpg
Berada di areal Masjid Agung Islamic Center Kota Lhokseumawe

Selesai melaksanakan ibadah shalat Jum'at aku tidak lagi terpikir untuk pulang kerumah, tapi menuju ke gadung Bank Aceh di Jalan Merdeka karena lambungku sudah terisi oleh sedikit nasi putih, sambal dan telur asin sebelum berangkat ke masjid.

Aku membutuhkan sejumlah IDR untuk kebutuhan sehari-hari, membayar tarif listrik, air minum dan biaya kebutuhan anak-anak kami di sekolah dan pesantren. Alhamdulillah jika sisa saldo masih dapat menemani perjalanan hidup kami hingga pertengahan bulan Mei 😂. Aku duduk dengan rapi dan tenang juga menggunakan pendengaran dengan baik agar dapat mendengar panggilan nomor antrianku di kasir, pasalnya! diantara puluhan mulut yang hadir dalam ruangan ukuran sedang tersebut hanya beberapa nasabah yang duduk diam dan tenang, selebihnya laksana paduan suara. lupakan saja.!

1000057229.jpg
Saat berada dalam gedung Bank Aceh Cabang Lhokseumawe - menunggu antrian*

Selesai melakukan transaksi penarikan uang, saya segera menuju ke kantor untuk melanjutkan beberapa pekerjaanku yang tersisa hingga presensi pulang kerja.

Malamnya atau selesai melaksanakan shalat Isya, bersama istri saya menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia untuk menjenguk sekaligus menemani orang tua kami yang sedang dalam perawatan intensif di ruang Intencive Care Unit (ICU) sebagaimana kisahku di awal postingan ini..

selesai..

Sekian cerita diary saya (02/05/2025). Terima kasih banyak atas kunjungan serta dukungannya.

salam,
@ridwant

Introduce myself