Kedai Kopi Om Tom, Banda Aceh
Di antara banyak kedai kopi kekinian yang akhir-akhir ini tumbuh, Kedai Kopi Om Tom lain dari yang lain. Selain berada di tempat yang strategis, Om Tom juga mengusung konsep unik. Keunikan itu bisa dilihat dari desain bangunannya. Sejak masuk dari depan pagar, kita sudah disajikan pemandangan lain dari yang lain.
Apa itu? Pagar dan material penghias bangunan ini adalah drum-drum. Kabarnya ada sekitar 250 biji drum disusun rapi sehingga mengapungkan kesan artistik. Kebetulan kami datang pada malam hari. Sehingga bisa melihat lokasi kedai yang bermandikan cahaya. Cukup terang. Seakan melihat semut merah itu akan kelihatan.
Pada malam itu, saya datang bersama keluarga. Sebelumnya pada saat matahari di atas kepala saya berjumpa dengan seorang kolega. Dia baru tiba dari Lhokseumawe. Doi steemians juga. Kedai Kopi Om Tom milik milik Tomi. Dia seorang pengusaha sukses bidang kuliner.
Sebelum mendirikan warung ini, Tomi tiga gerai tempat usaha. Namanya Canai Mamak di Seutui dan Canai Mamak di Simpang BPKP. Satu lagi, Warung Sangkar di bilangan Barbate, Aceh Besar. Belakangan, terutama usai Covid-19, Tomi menutup Warung Sangkar dan gerai di Simpang BPKP tidak maksimal lagi operasionalnya.
Ada beragam alasan logis, sehingga dia menutup dan mengurangi operasionalnya. Kini dia menampung sebagian besar pekerjanya ke Kedai Kopi Om Tom yang berada di jalan Ir. Moh. Taher, Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Posisinya persis berdampingan dengan Hotel Oasis Lueng Bata. Cukup strategis.
- View segar
Melihat bangunan serta dekorasi uniknya, saya cukup kagum. Apalagi, dari sisi fotografi cukup menarik. Soalnya, warna-warni deretan drum ini memberi estetika berbeda. Melihat kekaguman saya secara pribadi, maka postingan ini pun saya isi dengan beberapa foto dari berbagai sisi.
![]() | ![]() |
---|
![]() | ![]() |
---|
Jujur saja, foto-foto di atas memberi kesan berbeda. Ada "kehidupan" malam yang segar lewat pantulan lampu yang cerah. Ada pengunjung yang menikmati suasana dari berbagai sisi. Ada pekerja yang riang gembira menyambut setiap pelanggan yang masuk. Lewat sapaan akrab membuat konsumen merasa dihargai.
- Daftar Menu
Pengunjung yang datang, bisa melihat langsung para koki. Mereka dengan ligat meracik semua pesanan pengunjung. Selain terpampang di menu board yang tergantung. Selain pilihan di sana, ada juga daftar menu dikertas yang sudah tercetak rapi. Kami pun memilih menu dengan manyun.
![]() | ![]() |
---|
Melihat daftar menu ini, saya langsung teringat ketika menikmati suasana kulineran di Warung Sangkar Barbate dan Canai Mamak Seutui. Sehingga bentuk dan posisi nama makanan yang hendak dicari sudah tahu dimana. Kali ini, dengan brand baru, sang Owner Tomi menonjolkan warna kuning dan coklat.
Kali ini saya tidak datang sendiri. Bersama keluarga. kebetulan, gadis sulung saya sedang mendapat jatah pulang (libur) dari madrasah. Momen itulah kami pakai untuk berkunjung ke Om Tom.
![]() | ![]() |
---|
Saya dan keluarga; menikmati malam
- Menu kami
Pada kunjungan kali ini kami memesan minuman berupa, jus wortel, milo dingin, teh tarik dingin, jahe madu serta lemon tea dingin. Sementara untuk makanan ada nasi putih sambal ayam bakar, indomie goreng, dua piring nasi goreng, satu porsi canai. Total bayarannya 198K atau setara 101,44 dengan asumsi harga per 1 Steem Rp1,942.
Berbagai jenis minuman dan canai aneka rasa
![]() | ![]() |
---|
Nasi putih sambal ayam bakar
Menu | Harga (Rp) | Harga (Steem) |
---|---|---|
Jus wortel | 20.000 | 10,30 |
Milo dingin | 15.000 | 7,72 |
Teh tarik dingin | 20.000 | 10,30 |
Teh lemon serai jahe | 17.000 | 8,75 |
Lemon tea dingin | 15.000 | 7,72 |
Ayam putih sambal ayam bakar | 25.000 | 12,87 |
Indomie goreng | 20.000 | 10,30 |
2 Nasi goreng (@25K) | 50.000 | 25,74 |
Canai aneka rasa | 16.000 | 8,24 |
Total | 198.000 | 101,44 |
- Mushalla & Toilet
Sebagai kedai kopi kekinian dengan level bintang lima, tentu fasilitas yang tersedia juga sangat baik. Toilet dan tempat wudhu-nya juga sangat bersih. Rapi, teratur dan terawat. Saat kami datang, hanya Musalla yang sedikit berantakan, karena ada anak balita yang bermain-main di sana.
![]() | ![]() |
---|
Tempat wudhu pria dan wanita
- Area Parkir
Salah satu yang menarik di sini adalah, area parkirnya yang cukup luas. Ada juga petugas parkir yang menjaga. Saat kami hendak keluar tidak ada sinyal dari si petugas untuk meminta jasa parkir yang biasanya hanya 2K saja untuk roda empat dan 1K untuk roda dua.
Kadang kali, karena sikap ramah di penjaga parkir, ada pengunjung yang dengan suka rela menyodorkan 5K untuk petugas parkir. Kadang juga ada yang mengabaikan dan cukup bilang; terima kasih.
![]() | ![]() |
---|
Parkir cukup luas
Karena malam makin memakin menanjak, kami pun beranjak pulang. Begitu meninggalkan area tersebut, ada semacam keinginan yang samar. Seakan-akan jika ada waktu, kami ingin datang kembali. Meski harga-harga makanan dan minumnya berlevel hotel, bukan harga pasaran di angkringan alias kaki lima.
Terima kasih sudah membaca postingan saya.
Info Tambahan | |
---|---|
Alamat | Jl. Ir. Moh. Taher, Lueng Bata, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh |
Google Maps | Warung Omtom |
Steem Atlas | [//]:# (!steematlas 5.5404644 lat 95.33878362 long Warung Omtom d3scr) |
Waktu Kunjungan | Minggu, 10 Juni 2025 |
Kontak | 0813-6262-8012 |
Jam Operasional | Setiap hari 6.30 pagi –1.30 malam |
Media Sosial | Instagram: @kedaikopi.omtom |
| Photographer | @munaa |
| Device | Samsung Galaxy A14 5G |
Dear munaa, excellent pin! Pin curated for Steem Atlas. We appreciate you pinning with us!
Pin stats:
🟢 Beneficiary: 25%
🟢 Delegator: ✓
🟢 Witness Vote: ✓
View your post on Steem Atlas here:
https://steematlas.com/@munaa/kedai-kopi-om-tom-banda-aceh
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Thank you for posting this on Steem Atlas.
https://steematlas.com/@munaa/kedai-kopi-om-tom-banda-aceh
To help improve your posts on Steem Atlas, and increase your chances of winning in the Atlas Challenge, check out these 21 Tips.
STEEM ATLAS [20 Apr '25] : 21 Tips to Make Better Posts for Steem Atlas
Thank you for setting a beneficiary to @steem-atlas, it will help the project grow.
Thank you @damithudaya