The Diary Game (Rabu, 5 Maret 2025) Berkunjung ke Kebun Untuk Pertama Kali Sejak Puasa Ramadan 1446 Hijriah
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Hari ini merupakan hari keramaian di pusat pasar tempat tinggalku dan baru pertama kali sejak puasa Ramadan 1446 Hijriah ini. Firasat saya mengatakan bahwa tidak akan banyak pengunjung yang akan datang ke pasar pada hari ini mengingat masih awal-awal bulan puasa. Sepintas saya memperhatikan setelah bangun tidur, suasana di pasar masih sangat sepi padahal jam telah menunjukkan pukul delapan lebih. Seingat saya setiap awal-awal puasa setiap tahun pasti begini karena rata-rata bawaan orang-orang dalam keadaan malas kurang bergairah.
Melihat suasana yang demikian, saya juga ikutan kurang bersemangat membuka warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis terlalu cepat karena pasti akan menimbulkan kebosanan dalam menunggu kedatangan konsumen. Saya mengambil kesimpulan akan mengeluarkan tiga buah rak barang saja yang memiliki beban berat dan akan melanjutkan tidur lagi bermalas-malasan di kamar tidur. Warung tempat usaha fotocopy akan dibuka dan dijaga oleh istri setelah dia menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sebentar lagi. Yang penting rak barang yang memiliki beban berat sudah saya keluarkan.


Saya baru bangun tidur lagi sesaat menjelang pelaksanaan sholat Zuhur. Saya bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan mengambil wudhuk buat menunaikan ibadah sholat Zuhur. Saya akan menggantikan istri menjaga warung fotocopy karena istri saya akan sholat Zuhur, belanja kebutuhan dapur, dan beristirahat tidur sebentar sebelum memasak makanan untuk kebutuhan buka puasa nanti. Saya memperhatikan suasana di pasar belum banyak pengunjung yang datang berbelanja pada hari keramaian pertama di pusat padar Keude Amplah.


Kemudian saya melihat Abdul Adib yang menjemur biji kakao yang kami petik dua hari sebelum memasuki bulan puasa Ramadan 1446 Hijriah. Harga beli biji kakao sekarang ini ditingkat pengepul sangat menurun drastis sehingga membuat petani kakao seperti kurang berminat menjual hasil kebunnya. Tetapi saya akan tetap merawat tanaman kakao terlepas dari tinggi atau rendah harga yang ditawarkan oleh pengepul, mengingat itu adalah pendapatan sampingan saya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Pada sore harinya saya mengunjungi kebun kakao untuk pertama kalinya sejak memasuki bulan puasa ini. Selain untuk mengontrol tanaman kakao, saya akan melakukan penyiraman terhadap tanaman cabe rawit dan cabe merah yang sudah kelihatan layu. Untung saya punya insting datang pada hari ini, karena jika tidak makan tanaman cabe saya akan mati kekeringan kekurangan air. Memang sejak memasuk bulan puasa, saya belum datang sekalipun ke kebun untuk melihat perkembangan tanaman kakao dan tanaman cabe.
Beberapa tanaman kakao saya memiliki buah yang lebat sehingga saya merasa khawatir terhadap gangguan kawanan monyet yang sangat meresahkan. Sepertinya dalam beberapa hari ini saya dan Abdul Adib akan memetik buah kakao dalam keadaan mengkal, tidak perlu harus menunggu matang agar tidak membuat kawanan monyet merasa tertarik. Kala matahari sudah mau terbenam, saya mengambil air dari sumur yang terletak ditengah-tengah kebun untuk menyirami tanaman cabe.




Setelah berbuka puasa bersama dengan keluarga di rumah, saya dan putra sulung saya pergi ke mesjid Al-Aqsa Keude Amplah kecamatan Nisam untuk mengerjakan sholat Isya dan sholat Tarawih berjamaah. Kami nyaris saja datang terlambat ke mesjid karena begitu tiba di mesjid, pelaksanaan sholat Isya sudah dimulai. Setelah semua rangkaian sholat Tarawih dikerjakan dengan sempurna, pukul 22:00 saya dan putra sulung saya pulang ke rumah untuk beristirahat tidur malam.


Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Saya selalu bersemangat untuk menikmati buah kakao nya, pak. Semoga selalu berbuah lebat dan hasilnya optimal. Mengingat, saya sedang mengupayakan buah kakao dengan varietas unggulan juga ✨🔥
Terima kasih banyak atas semangat yang anda berikan, saya turut mendoakan semoga varietas unggulan buah kakao yang sedang anda upayakan bisa mendapatkan hasil seperti yang anda inginkan. Saat ini saya membutuhkan beberapa tanaman kakao varietas terbaru untuk saya tanam di kebun, jika itu tersedia sama anda mungkin saya bisa memesan beberapa bibit🙏
Suatu kehormatan atas tawaran yang menggiurkan ini. Walaupun masih saya pertimbangkan terlebih dahulu, pak @yuswadinisam. Mengingat, jarak tempuh yang begitu jauh. Namun, jika bentuknya batang untuk dilakukan stek. Saya rasa itu masih memungkinkan.
Pada tahap stek sendiri, saya masih banyak belajar agar tingkat keberhasilannya tinggi. Mengingat, varietas yang saya kembangkan masih mengalami banyak kegagalan. Semoga, tawaran yang menjanjikan ini mampu disegerakan.🙏✨