Weekly Contest - Best Diary Game//Tradisi mengantar anak mengaji

Hai sahabat stemians semuanya!

Senang rasanya bisa kembali lagi untuk mengikuti kontes yang luar biasa ini terimakasih yang tak terhingga kepada @hive-180106 yang telah menyelenggarakan kontes yang selalu di tunggu-tunggu.

Dengan senang hati saya juga ingin mengajak teman-teman saya untuk ikut berpartisipasi dalam kontes yang sangat luar biasa ini, dan saya rasa teman-teman saya juga akan sangat menyukainya bukan? bagaimana dengan teman baikku @gertu, @saniya9, @pencintabunga serta adik yang paling cantik @ulfatulrahmah, yuk ikutan kontes yang sangat menyenangkan ini.

Hari yang sangat melelahkan mulai dari pagi saya yang pergi sekolah dengan pekerjaan segudang di mulai dari rumah dan juga di tempat kerja akan tetapi semuanya bisa saya lewati dengan baik walaupun kaki saya sedikit pincang mungkin saya sudah terkena penyakit asam urat,entahlah saya akan membelikan obat supaya jalan saya bisa kembali seperti semula.

Setelah pulang sekolah anak saya yang bungsu mengatakan kalau dia ingin pergi mengaji malam ini di tempat Abangnya yang nomor dua, dia juga mau di masak nasi ketan( seop bulukat), mau tidak mau saya akan membuatnya supaya dia tidak kecewa dan mau pergi mengaji juga seperti Abang-abangnya.

Membuat nasi ketan ini merupakan suatu tradisi bagi kami orang Aceh yang akan mengantarkan anaknya mengaji di balai pengajian di kampung dan malam yang paling baik untuk mengantarkan anak mengaji yaitu malam Rabu dan di percayakan bahwa malam Rabu akan membuat anak akan cepat pandai dan terang hatinya menerima setiap pelajaran mengajinya.

Sebenarnya saya belum pernah membuat nasi ketan sendiri dan kalau pun ada acara maulid yang khasnya ada nasi ketan pasti kakak saya yang membuatnya dan saya yang pandai membungkus menggunakan daun pisang, kali ini saya mencoba membuatnya sendiri bermodalkan nekat dan pernah melihat bagaimana cara membuatnya.

Beras ketan yang sudah saya rendam beberapa jam kemudian saya kukus setelah matang saya uleni menggunakan santan kental yang sudah di beri garam dan gula pasir, kemudian saya kukus kembali dan di beri daun pandan di dalam kukusan tersebut biar wangi, kemudian saya membuat kelapa parut dan di gonseng dengan gula terlebih dahulu supaya warnanya cantik dan nanti akan dimakan dengan nasi ketan.

Setelah semuanya siap, saya pun berangkat pukul 7.30 malam karena jam tersebut anak-anak belum mulai mengaji dan masih bermain serta membeli jajanan setelah turun sholat magrib, saya langsung menyerahkan nasi ketan tersebut dengan pimpinan balai pengajian dan di bacakan doa serta di suapin ke anak-anak yang baru pertama kali pergi mengaji.

Beginilah tradisi di tempat saya kalau anak-anak akan kita antar ke tempat pengajian atau pun membuat syukuran dan beberapa acara lain yang selalu mengharuskan menyediakan nasi ketan tersebut, sering di sebut juga acara pesijuk atau tepung tawar semua itu pasti di sediakan nasi ketan atau bulukat🤗.

Sekian partisipasi di kontes yang sangat luar biasa ini, terimakasih sudah singgah dan membaca postingan saya, wassalam.

Hormat saya
@suryati1