The Diary Game, 10 Agustus 2024 | Berkutat dengan Kebun Sayuran
Edited by Canva
HUJAN ringan yang mengguyur kawasan kami membawa semangat plus bagi saya. Selama ini memang itu yang ditunggu-tunggu. Begitu pula, Sabtu kemaren. Saya memanfaatkan tanah yang basah ringan itu untuk mempersiapkan tanah gembur. Memang dalam beberapa pekan ini selalu berkutat dengan media tanam.
Sebab, berhasil atau tidaknya tanaman dalam pot alias tabulampot, sangat tergantung dari media tanamnya. Saya pun menyibukkan diri dengan hal-hal tersebut. Saya memulainya selepas mengantar anak-anak sekolah. Lalu membaca koran di tempat biasa. Pukul sembilan lewat baru pulang untuk urusan mengatur-ngatur media tanam.
Karena tanah yang lembab, saya pun memenuhi pot-pot yang belum penuh media tanam. Begitu juga dengan planter bag yang baru terisi separuh. Semuanya di susun menjadi lebih rapi kemudian. Setelah ditempatkan dipojok agar tak mengganggu dengan kerjaan lain.
Setelah urusan merapikan selesai, baru kemudian saya tabu kapur pertanian atau dolomit. Rencananya, baru akan ditanam setelah biji yang disemai sudah cukup untuk ditanam dalam pot. Baru kemudian, saya beri pupuk pertama seminggu Hari Setelah Tanam (HST).
Di antara delapan karung cabai yang sudah HST, ada satu yang mendapat gangguan. Akhirnya saya ganti dengan yang baru. Kemudian, pupuk pun saya kocor sekira 150 mililiter masing-masing batang.
Sementara untuk pot-pot yang masih dalam masa fragmentasi, rencananya untuk bibit tomat yang sedang menunggu siap tanam. Saya berharap setelah dikocor pupuk juga pada pakan ini, dalam dua pekan ke depan, sudah bisa memasuki masa tanam. Semoga saja begitu.
Dari semua ini yang menambah semangat saya ada ada kumpulan nitrogren dalam ember tampung air. Ini setelah hujan yang tidak begitu deras, tapi air yang turun cukup mengisi dua bak air. Air ini menjadi modal untuk menyiram dan disimpan untuk pupuk saat-saat tanpa hujan.
Sore harinya selepas Ashar saya berkunjung ke asrama Pesantren Babun Najah untuk mengantar makanan untuk si kakak. Kali ini memang bukan kunjungan resmi. Tapi, kunjungan untuk mengantar makanan saja. Tidak bisa berlama-lama. Syukurlah, begitu saya datang ke lokasi, ternyata, dia sudah ada di luar.
Sehingga tak perlu berlama-lama menunggu. Setelah menyerahkan makanan, saya pun berangkat ke Tekkomdik. Untuk melanjutkan kegiatan rutin. Di sana sudah ada rekan kartunis dan fotografer. Toris dan Taufik. Keduanya sudah dari selepas ashar bertahan di sana.
Saya sendiri baru masuk pukul 17.00 Wib lewat. Saya pun bertahan di warung ini sampai pukul 21.18 Wib. Setelah itu baru pulang dan kembali ke Bodin Kopi di Cot Irie. Di sini saya menonton laga Manchester City kontra Manchester United di ajang Community Shield. Hingga babak kedua kelar, skor 1-1.
Setelah itu saya pulang. Lalu tidak lagi berkutat dengan laptop. Saya pun segera beristirahat. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
11/8/2024
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
💯⚜2️⃣0️⃣2️⃣4️⃣ This is a manual curation from the @tipu Curation Project.
@tipu curate
Upvoted 👌 (Mana: 5/7) Get profit votes with @tipU :)
Thank you..
Memanfaatkan lahan menjadi menghasilkan.
Benar, menghasilkan sayur²an sehingga yang kecil² tak perlu beli di pasar, hehe
Terima kasih sudah singgah di postingan ini....