Asyiknya Berkebun, Kini Panen Kunyit Lagi
Apakabar rekan-rekan?
Selalu saja kata-kata sakti seorang youtuber terngiang di telinga. Sehabis panen dan menutup konten, dia bilang, "karena berkebun se asyik ini". Bagi saya itu seperti azimat. Kalimatnya singkat. Padat. Cukup efektif. Karena suka, makanya, selalu saya populerkan. Saya tak tahu, siapa yang duluan populerkan. Apakah si youtuber atau ada pihak lain yang lebi dulu membumikan.

Masih dalam kontek itu saya kemudian mencoba untuk kembali melihat-lihat mana yang bisa dipanen. Sorot mata langsung ke pot-pot hitam putih yang batangnya sudah layu. Bahkan ada yang mati. Menurut cerita para suhu, batang-batang yang layu itu pertanda dia sudah siap dipanen. Batangnya sudah mati. Itu isyarat bahwa umbinya sudah besar. Siap dijadikan cuan.
Beranjak dari kondisi itulah, saya pun segera mempersiapkan diri. Saya khusus menunggu mata hari pagi tepat dipukul sepuluh. Bukankah, sinar matahari dari pukul 10-11 menjadi obat untuk kulit. Vitamin D katanya. Saya pun tidak berpindah. Langsung mengambil lima pot yang sebelumnya berisi tanaman kunyit. Kunir, juga nama lain dari tanaman rempah-rempah ini.
Dalam bahasa latinnya curcuma domestica. Dia termasuk kelompok jahe-jahean (zingiberaceae ) yang tak lain umbi batang. Saya pun membongkar tanahnya satu persatu. Kemudian memisahkan tanah-tanah yang lengket umbinya. Setelah kelar, dan terlihat banyak. Saya menampungya dalam wadah yang sama. Pot putih.
![]() | ![]() |
---|
![]() | ![]() |
---|
![]() | ![]() |
---|
Setelah kelar semua poin dikosongkan. Baru kemudian dicuci dan dibersihkan sisa-sisa tanah yang enggan berpisah dengan umbi kunyit. Sepertinya ada ketidakrelaan yang mendalam. Sehingga keduanya enggan dipisahkan. hehehe. Setelah saya kira cukup untuk dan tanahnya sudah lepas dari umbi. Selanjutnya saya menjemurnya di bawah terik matahari.
Agar terlihat punya kesibukan, beberapa foto saya tayang di media sosial. Kontan, beberapa tanggapan muncul. Ada yang bertanya berapa harga sekilo. Ada juga yang bikin like saja. Bahkan, tentu saja ada yang bertanya, apa masih ada sisa. Lalu, komentar, wah ini cocok untuk obat langsing. Entahlah.
![]() | ![]() | ![]() |
---|
![]() | ![]() |
---|
Tentu saja saya jawab dengan pola yang standar. Tapi, tak pernah alps menyisik kalimat yang saya kutip dari si youtuber. "karena berkebun se asyik ini". Memang, umbinya tak semua gemuk-gemuk alias besar-besar. Ada juga yang berumbi kecil. Sebesar kelingking balita. Sedangkan yang paling besar umbinya sebesar jempol tangan pria dewasa.
Sebagian lagi, terutama yang kecil-kecil akan saya pakai untuk bibit selanjutnya. Saya pun menjemur lebih dulu tanah bekas tanaman rempah itu. Rencananya akan saya permak lagi untuk media tanam. Sehingga dia benar-benar subur dan layak untuk dipotkan kembali.
Saat saya sedang sibuk dengan urusan berkebun, isteri ternyata sudah panen pepaya. Lalu saya pun ikut memotong kangkung yang sudah layak panen. Cukup untuk sekali tumis. Tak lupa juga dua buah terong unggu yang sudah layak panen. Terlihat buahnya seperti masih terlalu muda. Tapi sudah besar.
Tanpa menunggu besok lagi, saya langsung potong tangkainya. Panen lagi. Saya bersyukur atas hasil yang lumayan membuat suasana segar. Senang dan bahagia. Saya tidak tahu, apakah anda juga senang membacanya? hehehe.
10 % payout to @steem.amal
Introduce myself
Salam @Munaa
*****

Dimana ada kemauan, disitu akan ada jalan. Jika kita mau berusaha dengan sunguh-sungguh maka kita akan mendapati hasilnya. Hasil panen kunyit yang sangat bagus, semoga rezekinya selalu berkah dan bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Aamiin🙏
Benar sekali apa yang dikatakan. Kita memang harus rajin berusaha dan berdoa. Jika semuanya sudah benar, pasti hasilnya akan juga sama. Alhamdulillah, terima kasih sudah singgah di postingan ini dan meninggalkan komentar baiknya.
Your content has been successfully curated by our team via @dexsyluz.
Thank you for your valuable efforts! Keep posting high-quality content for a chance to receive more support from our curation team.
Thank you @dexsyluz for your support...
Terima kasih atas verifikasinya...