Ziarah ke makam Ibunda
Assalamualaikum rekan-rekanku steemian. Sehat dan semangat selalu. Aku hadir kembali masih dalam suasana duka atas kepergian ibunda. Sedikit kisah ziarah yang Aku lakukan. Langsung saja cerita dibuka:
Aku yang tiba di kampung pada hari Senin (11/11/2024) belum melaksanakan ziarah. Tiba sudah diwaktu siang hari dirumah. Rencana sore hari usai ashar ziarah namun hujan turun maka ditunda esok harinya. Aku mengatur rencana akan datang kekuburan pada pagi hari.
Nah, kawan, tibalah hari yang dinanti. Seperti biasa Aku harus bangkit diwaktu pagi untuk melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid kampung. Suasana duka dan ramai keluarga waktu tidur tidak teratur. Namun walau tidurnya agak larut semangat untuk bangun subuh harus kuat karena fadilah salat subuh berjamaah di masjid sangat besar. Apalagi dapat mengerjakan salat sunat fajar maka kita akan mendapatkan lebih baik daripada dunia dan seisinya. (HR. Muslim). Nah, Aku semangat mengajak istri dan ponakanku, anak adikku yang bernama Kenzi ingin ikut juga, maka bertiga kami menuju masjid Istiqamah Kota Lamlo.
Duduk di gazebo halaman masjid Istiqamah
Waktu subuh pada hari itu, pukul 05.03 WIB dan kami sudah tiba di masjid lebih awal. Usai azan, iqamah dan salat subuh, dihalaman parkir masjid kami rehat sejenak. Duduk menikmati subuh berkah.
Kenzi, ponakan minum teh hijau dingin
Sarapan pagi di warung kopi
Langkah selanjutnya menuju warung kopi. Sebelum pulang kerumah kami bertiga sarapan pagi. Ada beberapa nasi bungkus murah meriah seharga Rp 5.000,-. Lauk nasinya pun bervariasi mulai dari ikan pepes teri, telor, udang, ayam, ikan dan sebagainya. Kenzi, ponakanku semangat dengan pesanan khusus teh tarik hijau. Senang melihatnya. Kami makan dengan lahap bahkan sampai makan dua bungkus nasi. Melengkapi sarapan pagi maka minuman kopi hitam dan kopi susu.
Ucapan duka dari Pangkoarmada I
Ucapan duka dari rekan-rekan perwira
Selesai sarapan pagi kami kembali. Cuaca cerah, artinya pagi ini kami akan ziarah ke makam ibunda. Mobil sudah tiba dirumah tetangga tempat kami parkirkan kendaraan. Halaman rumah belum bisa digunakan karena masih terdapat banyak kursi dan tenda yang dipergunakan menerima tamu pada malam hari takziah. Aku masih melihat karangan bunga ucapan duka yang dikirimkan oleh atasan dan teman-temanku. Ada ucapan duka yang terpasang dari Pangkoarmada I, Laksamana Muda TNI Dr. Yoos Suryono Hadi, M.Tr (Han), M.Tr. Opsla. Kemudian ucapan dari Asintel Pangkoarmada I, Kadisharkap Koarmada I, Danlanal Lhokseumawe dan dari rekan-rekan satu angkatanku, Pakar97 ABRI dan Pakar97 AL. Beberapa hari terpasang didepan rumah disamping kanan kiri jalan.
Aku sudah tiba dirumah dan persiapan menuju kuburan. Kuburan umum milik kampung yang lokasi tidak terlalu jauh dijangkau. Jika berjalan kaki sekitar delapan menit berjalan santai dan jika naik kendaraan sekitar empat menit. Kami pergi dengan Cekni, Kakakku Mariah, istri, Aku dan Kenzi ponakanku. Kami masing-masing membawa kursi plastik kecil sebagai tempat duduk.
Pemakaman Umum di Kampung
Ziarah di Makam Ibunda
Tak lama kemudian kami sudah tiba dipemakaman umum. Setelah mengucapkan salam secara umum untuk penghuni kubur, kami merapat kekuburan ibunda. Kami semua berdo'a yang memimpin adalah diriku. Suasana sedih sangat kental terasa. Saat membaca surah Yasin, Aku tak mampu menahan air mata. Kerinduan hati ingin berjumpa tak terlaksana. Ibunda yang mulia sudah tidur selamanya. Ibunda meninggal di usia 79 tahun (12 Desember 1945 -10 November 2024) karena sakit. Dilokasi kuburan tersebut ada nenek kami, kedua adik mamak kami yang sudah mendahului dan saudara kampung lainnya.
Beli Mie di rumah warga
Setelah usai berdo'a, kami pamit kembali. Kami berputar haluan berjalan sambil melihat suasana kampung. Rupanya disalah satu rumah warga ada yang berjualan pecal. Kami mampir dan duduk diteras rumah tersebut sambil memesan makanan. Tidak lama kami menikmati makanan tersebut dan selanjutnya kembali kerumah. Udara kampung yang asri dan sedikit polusi membuat tubuh segar. Namun bagaimanapun jiwaku pada saat itu terasa tak bugar. Semoga Ibunda bahagia dialam kubur, luas dan terang kuburnya dengan amalan yang selama ini ibunda perbuat dan insyaallah Aku tak pernah lupa mengirimkan do'a kepada ibunda tercinta. Lahul Al-Fatihah.***
Salam sehat dari kota Tanjungpinang@hoesniy
Beuluah kubu dan asoe syurga....
Aamiin ya Allah.Teurimong Geunaseh
saya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Ibu kandung pak Hoesniy, namun saya berharap bapak dan keluarga dapat mengikhlaskan kepergiannya karena mengingat kematian adalah jalan menuju pintu surga.
Aamiin.tks
Appeal to community members: