The Cost for the Creativity | Biaya untuk Kreativitas |
Does a creative process need the cost?
In an article on Kompas Sunday, August 12, 2018, writer Ahmadun Yosi Herfanda (the owner of @ahmadunyh's account in Steemit) admitted that the cost of working in writing was lighter than painting, the two art activities that he originally pioneered. This really makes us aware that the importance of managing costs in creating a creative work.
The cost of the creative process is not only related to material such as money and / or other resources. If you only consider the cost of money, then a creator treats creativity is like a business field. Even though it is not prohibited - even art-preneurs are no longer limited to discourse - a creative product does not merely use economic parameters. The principle of art for art is still held by a number of creators.
Creativity does cost money in a broad sense. Besides material, time is also included in the cost quadrant. An artist does have to incur costs in honing his artistic abilities. A writer, must spend money to buy books, invest time to read, and all efforts to hone writing skills. Not only in business, we also have to invest in writing.
As @ahmadunyh acknowledges, the cost of writing is relatively lighter than the cost of painting. Writing is also more practical because it can be done anywhere and anytime. We can use the narrow time to write, prepare drafts, or simply tie ideas. When traveling by vehicle or while enjoying coffee in a cafe, writing activities can still be done. Different from painting, for example, which requires special situations and places.
Creativity can't really start from a vacuum. Although it does not always have to cost in material form, the creative process requires planning, enthusiasm, love, and can be a target. In the last aspect, many also don't target anything when starting a creative process. But for a professional creator, a work must have a positive orientation for life, for itself, for others, and for nature. []
Biaya untuk Sebuah Kreativitas
Apakah sebuah proses kreatif membutuhkan biaya?
Dalam sebuah artikel di Kompas, Minggu 12 Agustus 2018, sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda (pemilik akun @ahmadunyh di Steemit) mengakui biaya untuk berkarya dalam kepenulisan lebih ringan dibandingkan dengan melukis, dua kegiatan seni yang semula dirintisnya. Kenyataan ini menyadarkan kita bahwa pentingnya mengelola biaya dalam melahirkan sebuah karya kreatif.
Biaya proses kreativitas tidak melulu berhubungan dengan materi seperti uang dan atau sumber daya lainnya. Kalau hanya mempertimbangkan biaya uang, maka seorang kreator memperlakukan kreativitas tak ubahnya seperti sebuah ladang bisnis. Meski itu tidak dilarang—bahkan art-preneur kini bukan lagi sebatas wacana—sebuah produk kreatif tidak melulu menggunakan parameter ekonomi. Prinsip seni untuk seni masih dipegang oleh sejumlah kreator.
Kreativitas memang membutuhkan biaya dalam pengertian yang luas. Selain materi, waktu juga termasuk dalam kuadran biaya. Seorang seniman memang harus mengeluarkan biaya dalam mengasah kemampuan seninya. Seorang penulis, harus mengeluarkan biaya untuk membeli buku, berinvestasi waktu untuk membaca, dan segala upaya untuk mengasah kemampuan kepenulisan. Tidak hanya dalam bisnis, dalam menulis pun kita harus berinvestasi.
Seperti diakui @ahmadunyh, biaya menulis memang relatif lebih ringan dibandingkan dengan biaya untuk melukis. Menulis juga lebih praktis karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Kita bisa memanfaatkan waktu sempit untuk menulis, menyiapkan draf, atau sekadar mengikat ide. Dalam perjalanan dengan kendaraan atau ketika sedang menikmati kopi di sebuah kafe, kegiatan menulis masih bisa dilakukan. Beda dengan melukis, misalnya, yang membutuhkan situasi dan tempat khusus.
Kreativitas memang tidak bisa dimulai dari sebuah kekosongan. Meski tidak selamanya harus mengelurkan biaya dalam bentuk materi, proses kreatif membutuhkan perencanaan, semangat, rasa cinta, dan bisa jadi sebuah target. Dalam aspek terakhir, banyak juga yang tidak menargetkan apa pun ketika memulai sebuah proses kreatif. Namun bagi seorang kreator profesional, sebuah karya haruslah memiliki orientasi positif bagi kehidupan, bagi dirinya sendiri, bagi orang lain, dan bagi alam.[]
Kadang susah juga jd seniman apa lg soal art dan photography, klo ada temen pasti minta harga temen. Yg sebenarnya kalau temen ada di bidang tsb harusnya kasi lebih. Soalnya ide itu mahal apa ditunjang dengan skill yg mumpuni.
Teman sih teman, tapi cari makan jangan diganggu.Begitu kata orang @maulisaputra. Harga teman jangan sampai merugikan teman, mesku tetap ada diskonnya.
Hello @ayijufridar, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!
The voted from @creativecrypto magazine is very important to me. Thank you for your attention, although lately, I have not read much information about crypto, I will return to the busy lane 'cause now my life is 100 percent of crypto.